Tegal - Wahudin, 28 tahun pria pengangguran di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal yang tega menghabisi ayah kandungnya menggunakan kapak dan membuangnya ke septic tank Selasa 29 Oktober 2019, ternyata sudah tiga kali dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Kepala Desa Kendayakan Rasiun mengungkapkan, Wahudin pernah bekerja di sebuah kapal pencari ikan di Taiwan selama sekitar satu tahun. "Pulang kerja dari Taiwan itu mulai stres, mengalami gangguan jiwa," kata Rasiun, Selasa 29 Oktober 2019.
Akibat penyakitnya itu, Wahudin sudah tiga kali keluar masuk pelayanan kejiwaan di Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal.
"Pernah dibawa ke rumah sakit jiwa tahun 2016, dan 2017 karena mengamuk dan membacok ayah dan saudara iparnya tapi tidak sampai meninggal," tutur Rasiun.
Terakhir kali Wahudin masuk ke rumah sakit jiwa pada bulan puasa 2019 lalu. Kala itu, anak ketiga dari empat bersaudara itu kembali mengamuk dan nyaris mencelakai seorang temannya menggunakan parang.
Pernah dibawa ke rumah sakit jiwa tahun 2016, dan 2017 karena mengamuk dan membacok ayah dan saudara iparnya.
Setelah dirawat, dokter kejiwaan yang menangani menyatakan Wahudin sudah sembuh dan diperbolehkan pulang 10 hari setelah Lebaran.
"Kata dokternya sudah sembuh. Yang penting obatnya rutin diminum," ujar Rasiun yang ikut membawa Wahudin ke rumah sakit jiwa.
Rasiun menduga penyakit kejiwaan Wahidun kambuh karena berhenti meminum obat hingga kembali membacok ayahnya menggunakan kapak. "Sebelum kejadian, dia terlihat biasa saja dan sehat," ucapnya.
Polisi sendiri masih belum bisa menyimpulkan kondisi kejiwaan Wahudin. Rencananya polisi akan melibatkan dokter kejiwaan dalam memproses hukum pria yang belum menikah itu.
"Belum bisa kita pastikan kondisi kejiwaannya. Nanti diobservasi dulu. Hasilnya jadi dasar proses hukum," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tegal AKP Gunawan Wibisono, Selasa 29 Oktober 2019.
Selain harus meringkuk di sel Mapolsek Warureja, untuk sementara Wahudin dijerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun. []
Baca juga:
- Bunuh Ayah Pakai Kapak, Mayat Dibuang ke Septic Tank
- Kapak dan Atribut KNPB dalam Razia di Timika Papua
- Sadis, Suami Tewas Dikapak Istri di Sumatera Barat