Tidak Batal, Musda FPI ‎di Tegal Diam-Diam Digelar

Musda berjalan lancar, sukses dan meriah. Acara musda dimulai pukul 08.00-12.15 WIB.
Suasana lokasi acara Musda II FPI Jawa Tengah di Majelis Ta\'lim Dzikir Al Hikmah, Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal yang akhirnya diganti dengan pengajian, Senin 28 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Farid Firdaus)

Tegal - ‎ Musyawarah Daerah (Musda) II Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah di Majelis Taklim Al Hikmah, Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Senin 28 Oktober 2019 ternyata tetap digelar.

Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Advokasi Hukum FPI Jawa Tengah, Zaenal Petir sekaligus membantah jika musda batal digelar seperti disebut pengasuh Majelis Taklim Al Hikmah, Habib Bagir.

"Musda berjalan lancar, sukses dan meriah. Acara musda dimulai pukul 08.00-12.15 WIB," ujarnya.

‎Dalam musda yang diawali dengan pengajian, tahlil, dan maulid nabi tersebut, ungkap Zaenal, dilakukan pemilihan Habib Bagir sebagai imam daerah FPI Jawa Tengah.

"SK untuk imam daerah Habib Baqir akan dimintakan pengesahan ke Habib Rizieq Shihab‎," ujar Zaenal.

Menurutnya, Habib Bagir sudah lama digadang-gadang untuk menjadi imam daerah. Namun baru pada musda kali ini bersedia.

"Kalau batal ya tidak mungkin menghasikan ada imam daerah‎," tandas Zaenal kembali menegaskan tetap digelarnya musda.

‎Zaenal menyebut, musda dihadiri lebih dari 600 peserta. Terdiri dari 23 pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI kabupaten dan kota, laskar, serta simpatisan.

NU dan ormas Islam lainnya adalah saudara FPI

Sejumlah pengurus FPI pusat juga disebut Zaenal hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya Wakil Ketua Umum DPP FPI, Jafar Sidiq. Dalam musda, Jafar Sidiq mengisi diklat kelaskaran laskar FPI‎.

"Hadir juga dari DPP FPI Ustaz Awit Masyhuri, panglima laskar Ustaz Maman Suryadi, dan H Hasanudin ketua bidang organisasi‎," sebut Zaenal.

Terkait munculnya penolakan digelarnya musda di Kabupaten Tegal dari sejumlah organisasi kemasyarakatan, hal itu menurut Zaenal bagian dari dinamika demokrasi.

Dia mengajak pihak-pihak yang menolak untuk duduk bersama dan menjalin silaturrahmi dalam rangka penguatan NKRI.

"NU dan ormas Islam lainnya adalah saudara FPI. Pastinya sepakat untuk menjaga keutuhan bangsa dan agama, " tandasnya.

Sebelumnya, pengasuh Majelis Ta'lim Dzikir Al Hikmah selaku tuan rumah musda, Habib Bagir mengatakan musda tidak jadi digelar.

"Tidak ada agenda musda," katanya kepada wartawan di lokasi acara musda, Senin 28 Oktober 2019.

Menurutnya, musda yang diagendakan untuk memilih pengurus dan penyusunan program kerja digan‎ti dengan pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal ini demi keamanan wilayah Kabupaten Tegal.

"Pemilihan itu langsung dari (FPI) pusat. Bukan dari Saya. Tidak ada (pembahasan program kerja). Kita langsung mauludan sajalah. (Acara) sampai jam 12.00," ujarnya.[]

Berita terkait
Musda FPI di Tegal Sempat Akan Dibubarkan 1.000 Massa
Musda Front Pembela Islam Jawa Tengah di Kabupaten Tegal nyaris dibubarkan massa ‎yang menolak kegiatan tersebut.
FPI Tetap Gelar Acara di Tegal Meski Ada Penolakan
Sejumlah penolakan dari ormas setempat tak membuat FPI mengendurkan niat untuk mengadakan acara di Tegal.
Banser Tolak Agenda Khilafah FPI Tegal
Pembina Banser Kabupaten Tegal Sofiudin dan sejumlah ormas seperti Muhammadiyah menolak FPI di Tegal, karena diduga mengemukakan agenda khilafah.