Jakarta - Polri mengamankan sejumlah atribut Komite Nasional Papua Barat (KNPB), kapak beserta alat tajam lainnya saat razia di Kampung Pisang Komplek Gorong-gorong Timika, Papua, Selasa 3 September 2019.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika mengatakan, awalnya polisi menerima informasi adanya aktivitas KNPB di sekitaran Kampung Pisang Gorong-gorong, tepatnya di ujung Muara Bendungan.
Begitu tiba di lokasi, Antara dalam laporannya menyebutkan polisi menemukan atribut KNPB seperti gambar bendera bintang kejora yang terpasang di pintu rumah salah satu warga dan ukiran bendera bintang kejora di depan plafon rumah warga lainnya.
Dalam razia di rumah-rumah warga sekitar, polisi juga mengamankan sejumlah alat tajam seperti busur dan anak panah, parang, pisau, dan kapak.
Petunjuk dari Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI saat berkunjung ke Timika pekan lalu apabila ada kegiatan unjuk rasa tanpa ada koordinator lapangan maka langsung kami bubarkan.
Juga diamankan beberapa jaket loreng anggota keamanan KNPB dan noken bergambar bintang kejora.
Kapolres menegaskan tidak boleh ada aktivitas apa pun dari organisasi yang secara terang-terangan berseberangan ideologi dengan NKRI, apalagi memperjuangkan lepasnya wilayah Papua dari NKRI.
Meski menyita sejumlah atribut KNPB dan alat-alat tajam, namun tidak ada satupun warga yang diamankan dari lokasi itu.
Razia yang dilakukan di rumah-rumah warga di kompleks Kampung Pisang Gorong-gorong itu sempat membuat warga dan para siswa SD YPPGI Gorong-gorong ketakutan.
Kapolres mengimbau warga Mimika tetap tenang dan tidak ikut terprovokasi oleh ajakan-ajakan untuk melakukan demonstrasi, apalagi membuat kekacauan di Kota Timika.
Sesuai Maklumat Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja, katanya, tidak diperkenankannya adanya unjuk rasa yang berpotensi anarkis.
"Petunjuk dari Bapak Kapolri dan Bapak Panglima TNI saat berkunjung ke Timika pekan lalu apabila ada kegiatan unjuk rasa tanpa ada koordinator lapangan maka langsung kami bubarkan. Mari warga Mimika ikut menjaga suasana damai, jangan ikut-ikutan terprovokasi," kata AKBP Agung.
Baca juga:
- 47 Korban Pembantaian di Papua Dievakuasi Polisi
- Papua Terbaru, 4 Warga Meninggal Pasca Demo di Jayapura