Padang - Rinaldi, 50 tahun, anak yang diduga membunuh ayah kandungnya dengan parang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, diduga mengalami kesurupan sebelum menghabisi nyawa Anas, 86 tahun.
Motifnya masih kami dalami. Tidak ada karena permasalahan harta gono-gini.
Dugaan awal pemicu pembunuhan sadis itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Padang Panjang, AKP Hidup Mulya, saat dihubungi Tagar, Senin 13 Januari 2020 malam.
"Informasi yang kami himpun, anak ini kesurupan setelah melihat kera di dekat rumahnya. Tersangka sempat sembuh setelah diobati orang pintar," katanya.
Sebelum kejadian, Rinaldi juga baru saja pulang berobat ke orang pintar. Namun usai terbangun dari tidurnya, kesurupan yang dialaminya kembali kambuh.
Pelaku pun mengaku terkejut tentang apa yang telah dilakukan kepada sang ayah. Namun, polisi masih terus mendalami motif pembunuhan tersebut.
"Motifnya masih kami dalami. Tidak ada karena permasalahan harta gono-gini," katanya.
Polisi juga akan memeriksa kejiwaan Rinaldi ke psikiater di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB Saanin Padang.
"Kami juga akan periksa urine tersangka. Apakab yang bersangkutan terindikasi sebagai penyalahgunaan narkotika," tuturnya.
Peristiwa anak bunuh ayah yang menggemparkan warga Jorong Bintungan, Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar, itu terjadi Senin 13 Januari 2020, sekitar pukul 14.00 WIB.
Seorang bernama Anas, 86 tahun, ditemukan tewas bersimbah darah di kediaman. Lelaki lanjut usia (lansia) itu diduga kuat mati akibat dibunuh anaknya, Rinaldi, 50 tahun.
Kasat Reskrim Polres Padang Panjang, AKP Hidup Mulia, membenarkan kejadian di Tanah Datar yang berada di wilayah hukumnya. Pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian dan membawa Rinaldi yang sejak awal sudah diamankan warga usai menghabisi nyawa ayahnya.
Dari informasi di lokasi, kata AKP Hidup Mulya, sebelum menghabisi nyawa ayahnya, Rinaldi diketahui baru saja pulang ke pengobatan tradisional.
"Pelaku pulang berobat bersama kakaknya. Sedangkan korban sedang dalam kondisi sakit dan tidur di kamar lain. Saat kakak pelaku ini pergi, tiba-tiba pelaku membawa korban ke luar dan melakukan penganiayaan," katanya. []