Pembangunan Jokowi di Nusa Tenggara Barat

Presiden Joko Widodo melakukan pembangunan maksimum selama memerintah. Beberapa terdapat di Nusa Tenggara Barat.
Foto areal ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (24/2/2019). Di kawasan pariwisata yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu akan dibangun sirkuit berkelas MotoGP dengan konsep "Street Circuit" yang memiliki trek sepanjang 4,32 km dengan 18 tikungan dimana badan jalan akan mulai dibangun Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir 2020. (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)

Jakarta - Presiden Joko Widodo telah membangun 43 bendungan sejak memimpin pemerintah Indonesia. Lima di antaranya merupakan pembangunan bendungan untuk masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jokowi merekonstruksi sejumlah bendungan menjadi bendung Daerah Irigasi (DI). Agar penyaluran air ke area persawahan yang jadi sumber ketahanan pangan nasional terjaga.

1. Bendungan Tanju

Jokowi sadar, perekonomian NTB akan tumbuh pesat di sektor pertanian. Untuk itu, sejumlah bendungan memang disiapkan pemerintah pusat agar Provinsi NTB menjadi salah satu sentra pertanian nasional.

Pada Juli 2018, Jokowi meresmikan Bendungan Tanju yang berlokasi di Desa Tanju, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, NTB. Pembangunan bendungan dengan anggaran Rp 124 miliar ini diharapkan mampu membuat hasil pertanian NTB menjadi semakin berlimpah.

"Kunci pembangunan di NTB itu satu ada air. Kalau tidak ada air, misalnya di Dompu ini, mau ditanam apa? Dengan bendungan ini kita harapkan komoditas pertanian di Dompu bisa naik cepat," ujarnya, Senin 30 Juli 2018.

Bendungan Tanju yang mulai dibangun sejak 2015 ini diprediksi mampu menampung 18 juta meter kubik air, melayani pengembangan irigasi bagi 2.250 hektare sawah di Kecamatan Manggelewa, melayani kebutuhan air baku dengan kapasitas 50 liter per detik, serta mengurangi banjir di Kecamatan Kilo.

Bendungan TanjuBendungan Tanju mampu menampung kurang lebih 18 juta meter kubik air, diharapkan dapat melayani pengembangan irigasi bagi 2.250 hektare sawah di Kecamatan Manggelewa dan melayani kebutuhan air baku dengan kapasitas 50 liter per detik. (Foto: Biro Pers Setpres/Kris)

2. Bendungan Mila

Setelah Bendungan Tanju diresmikan pada Juli 2018, enam bulan kemudian Bendungan Mila selesai dibangun, tepatnya pada 1 Januari 2019. Bendungan Mila adalah bendungan dengan tipe urugan zona inti tegak setinggi 36 meter.

Memiliki kapasitas tampung sebesar 6,73 juta meter kubik dengan luas genangan 99 hektar, Bendungan Mila akan berfungsi mendukung kontinuitas suplai air Daerah Irigasi (DI) Rababaka seluas 1.689 hektar di Kecamatan Woja, agar indeks pertanaman meningkat dari 186 persen menjadi 300 persen.

Bendungan Mila pun difungsikan menjadi sumber air baku sebesar 100 liter per detik untuk Kecamatan Woja dan Dompu, serta mereduksi banjir sebesar 142,57 meter kubik per detik di Kecamatan Woja. Disamping, sebagai tempat wisata, perikanan, dan konservasi sumber daya air di Kabupaten Dompu.

Selain dua bendungan tersebut, pemerintah pun tengah melaksakanan pembangunan Bendungan Bintang Bano, Beringin Sila dan Meninting.

Kementerian PUPRBendungan Mila (Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

3. KEK Mandalika

Setelah bertahun-tahun mangkrak, pada 2015, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kembali dikerjakan. Presiden Joko Widodo bergerak cepat membuat instruksi presiden (Inpres) untuk mendukung Indonesia yang dikabarkan akan menjadi salah satu tuan rumah gelaran MotoGP mulai 2021.

Pemerintah pun bersedia segera membangu infrastruktur untuk mendukung perhelatan internasional tersebut. Di antaranya membangun pelabuhan, jalur bypass Bandara Internasional Lombok (BIL), dan perpanjangan runway bandara.

"Semua pekerjaan itu dari pelabuhan, jalur bypass BIL ke Kuta dan perpanjangan runway bandara, sudah saya perintahkan Menteri PU dan Menteri Perhubungan untuk mengerjakannya, mulai tahun ini dan Insha Allah tahun depan selesai," terangnya kepada wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat 22 Maret 2019.

MandalikaKendaraan melintas di landmark Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Rabu (15/2017). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)

Baca juga:


Berita terkait