Jakarta - Pukulan berat bagi Ajax Amstersdam. Unggul lebih dulu, Ajax secara dramatis dikalahkan Tottenham Hotspur 2-3 di semifinal kedua Liga Champions di Johan Cruyff Arena, 9 Mei 2019 dinihari WIB.
Ajax sempat hampir dipastikan mengulang sukses 1996 saat melaju ke final setelah mencetak dua gol di babak pertama. Mereka juga unggul agregat 3-0 karena di semifinal pertama menang 1-0.
Namun Tottenham mampu bangkit. Penyerang Lucas Moura sukses mencetak hat-trick yang membalikkan keadaan.
Kegagalan yang menyakitkan. Apalagi kemenangan Tottenham ditentukan lewat gol Moura di injury time. Tak lama setelah gol ketiga pemain asal Brasil itu, peluit akhir pertandingan ditiup.
Kekalahan itu menjadikan kedua tim memiliki agregat 3-3. Dan, Tottenham yang lolos ke final karena mampu mencetak lebih banyak gol di kandang lawan.
Pelatih Ajax Erik ten Hag mengungkapkan timnya tetap layak mendapat pujian meski gagal ke final. Menurutnya pencapaian Ajax di musim ini termasuk mengesankan.
Pelatih Ajax Amsterdam Eric ten Hag (kanan) tampak lesu saat menyalami manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino usai kekalahan 2-3 timnya di semifinal kedua Liga Champions di Johan Cruyff Arena, Kamis 9 Mei 2019 dinihari WIB.
"Sepak bola bisa sangat indah tetapi juga bisa sangat kejam. Dan, kami baru saja mengalaminya," kata Ten Hag.
"Secara keseluruhan, kami menjalani Liga Champions yang fantastis. Kami hanya tinggal satu detik saja melangkah ke final. Tim kami tetap layak mendapat pujian. Saya bangga kepada para pemain," ujarnya.
Pencapaian Ajax memang luar biasa karena dalam perjalanannya mereka menyingkirkan Real Madrid dan Juventus. Bahkan Ajax nyaris ke final setelah menang 1-0 di laga pertama. Namun di kandang sendiri, mereka justru terjungkal. []
Baca juga:
- Tottenham Menang, Pochettino Puji Pemain Pahlawan
- Ajax Tumbang, Tottenham vs Liverpool di Final
- Ajax vs Tottenham, Susunan Pemain dan Prediksi
- Semifinal Liga Champions, Tottenham Butuh Dua Gol
- Lawan Tottenham, Ajax Tetap Target Menang
