Tottenham Menang, Pochettino Puji Pemain Pahlawan

Manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino tak percaya timnya lolos ke final Liga Champions setelah mengalahkan Ajax 3-2.
Manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino sempat tak percaya timnya lolos ke final Liga Champions setelah mengalahkan Ajax Amsterdam 3-2 di laga semifinal di Johan Cruyff Arena, Kamis 9 Mei 2019 dinihari WIB. (Foto: goal.com)

Jakarta - Kemenangan yang dramatis dan emosional. Manajer Mauricio Pochettino sempat tak percaya Tottenham Hotspur melangkah ke final Liga Champions setelah menaklukkan Ajax Amsterdam 3-2 di Johan Cruyff Arena, Kamis 9 Mei 2019 dinihari WIB. 

Pochettino, bahkan, tak mampu berkata-kata lagi usai pertandingan. Dia tak bisa melakukan hubungan lewat telepon untuk mengabarkan suka-citanya. Panggilan telepon pun tidak diangkatnya. Manajer asal Argentina ini larut dalam suka-cita bersama para pemain. 

"Saya masih sulit menelepon. Saya juga tak bisa menjawab telepon. Ini momen penuh emosi. Sungguh luar biasa. Terima kasih sepak bola," kata Pochettino. 

"Terima kasih kepada pemain. Mereka semua adalah pahlawan. Di musim lalu, saya sudah pernah mengatakan kalau saya berada di tim yang berisikan para pahlawan," lanjutnya. 

Dirinya tetap tak menduga Tottenham mampu membalikkan keadaan. Setelah kalah 0-1 di semifinal pertama di kandang sendiri, Tottenham sudah tertinggal 0-2 saat memulai laga. Ini berarti, Tottenham sudah defisit tiga gol. Sedangkan lawannya, Ajax, begitu dominan. Apalagi, mereka sukses menyingkirkan Real Madrid dan Juventus. 

Saya sungguh emosional sekarang ini. Terima kasih kepada suporter dan mereka semua yang percaya kepada kami sejak awal musim. Ini fantastis. Sulit menjelaskannya

Namun keperkasaaan de Godenzonen alias Anak Dewa, sebutan Ajax, luntur di babak kedua. Tottenham justru tampil dengan semangat tinggi. Meski harus menunggu sampai menit 55 untuk mencetak gol lewat Lucas Moura, namun mereka tetap percaya diri meraih hasil positif. Dan harapan itu menjadi kenyataan setelah Moura mencetak hat-trick di pertandingan itu.

"Di babak kedua, kami bermain luar biasa. Inilah tipe emosi kami, tanpa sepak bola, tidak mungkin untuk hidup penuh gairah," ujarnya.

"Saya sungguh emosional sekarang ini. Terima kasih kepada suporter dan mereka semua yang percaya kepada kami sejak awal musim. Ini fantastis. Sulit menjelaskannya," ujar Pochettino lagi. 

Perjalanan Tottenham di Liga Champions memang penuh emosi dan dramatis. Di babak perempat final saat menghadapi Manchester City, mereka sudah menang 1-0 di laga pertama.

Di pertemuan kedua, mereka kalah 3-4. Gol City di injury time yang seharusnya mengubah skor menjadi 5-3 yang bisa meloloskan The Citizens ke semifinal dianulir setelah wasit meninjaunya lewat VAR. Tottenham yang semula tertunduk lesu langsung merayakan suka-cita setelah wasit tidak mensahkan gol Raheem Sterling. 

"Menurut saya, laga melawan Man City dan semifinal ini yang luar biasa. Ini pertandingan yang tak mudah. Dan harus diakui sulit sekali berkompetisi di level tertinggi ini. Liga Champions memang kompetisi yang berat. Saya sungguh senang bisa menjadi manajer dan menangani tim seperti ini," kata Pochettino lagi. 

Tottenham pun sukses menciptakan final sesama tim Inggris. Mereka menghadapi Liverpool yang juga menyingkirkan Barcelona secara dramatis. Final digelar di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu, 2 Juni 2019 dinihari WIB. []

Baca juga: 

Berita terkait