Jakarta - Kembali terjadi. Come back dari tim Inggris saat Tottenham Hotspur menjungkalkan Ajax Amsterdam 3-2 di laga kedua semifinal Liga Champions di Johan Cruyff Arena, Kamis 9 Mei 2019 dinihari WIB. Tottenham pun melenggang ke final menghadapi Liverpool dalam final sesama tim Inggris.
Semifinal yang penuh drama. Diawali kegemilangan Liverpool saat membantai Barcelona 4-0 di Anfield. Mereka sukses membalikkan keadaan dan unggul agregat 4-3. Sedangkan Barca hanya bisa gigit jari.
Kini, Tottenham mengikuti jejak Liverpool, Bahkan kemenangan The Lilywhites lebih dramatis. Mereka sudah kalah 0-1 di laga pertama dan tertinggal 0-2 saat babak pertama belum berakhir. Kekalahan sudah di depan mata karena Ajax unggul agregat 3-0.
Namun Tottenham menolak menyerah. Pasalnya, manajer Mauricio Pochettino mampu memotivasi pemainnya. Sebelum pertandingan, dia berucap kepada pemain, "Ayo keluar dan lakukan seperti yang dilakukan Liverpool."
Dan, Tottenham memang pantang menyerah. Mereka mampu bangkit di babak kedua lewat hat-trick Lucas Moura. Dan Moura mencetak gol ketiga yang membalikkan keadaan saat pertandingan tersisa beberapa detik lagi.
Striker Tottenham Hotspur Lucas Moura saat mencetak gol di pertandingan melawan Ajax Amsterdam di semifinal kedua Liga Champions di Johan Cruyff Arena, Kamis 9 Mei 2019 dinihari WIB. Tottenham menang 3-2 dan lolos ke final Liga Champions. (Foto: dailymail.co.uk)
Dengan aggregat 3-3, Tottenham pun lolos ke final Liga Champions menghadapi Liverpool di Wanda Metropolitano, Sabtu atau Minggu 2 Juni 2009 WIB. Pasalnya mereka lebih banyak mencetak gol di kandang lawan.
Tottenham pun menjadi tim yang untuk pertama kali ke final setelah Chelsea pada 2008. Menariknya, seperti yang dilakukan Chelsea, final pertama Tottenham juga menghadapi tim Liga Premier. Saat itu, Chelsea menghadapi Manchester United dan kalah lewat drama adu penalti. Padahal Chelsea nyaris menang bila kapten John Terry tidak terpeleset saat menendang penalti.
Kali ini Tottenham juga menghadapi tim Inggris. Berbeda dengan Tottenham, Liverpool merupakan salah satu penguasa Eropa. Mereka sudah lima kali memenangi trofi kuping lebar. Terakhir Liverpool menjadi jawara pada 2005 juga lewat kemenangan dramatis menghadapi AC Milan. Tertinggal 0-3 dan kemudian menyamakan 3-3. Mereka juara lewat drama adu penalti.
Sukses Tottenham sekaligus mengukuhkan tim Inggris sebagai spesialis membalikkan keadaan.
Pantang Menyerah
Laga di kandang Ajax menunjukkan bagaimana semangat pantang menyerah yang diperlihatkan pasukan Pochettino. Pertandingan baru berjalan lima menit, gawang Hugo Lloris sudah dibobol Matthijs de Ligt. Sundulan sang kapten yang masih berusia 19 ini meneruskan sepak pojok yang meluncur deras ke gawang Tottenham.
Pemain Ajax Amsterdam tak kuasa menahan kecewa setelah kalah 2-3 melawan Tottenham Hotspur di semifinal kedua Liga Champions di Johan Cruyff Arena, Kamis 9 Mei 2019 dinihari WIB. Tottenham menang 3-2 dan lolos ke final Liga Champions. (Foto: dailymail.co.uk)
Dan Ajax kian berjaya setelah Hakim Ziyech mencetak gol di menit 35. Langkah Tottenham pun kian berat.
Du babak kedua, Pochettino memasukkkan Frnando Llorente untuk menambah daya gedor. Secara pelahan mereka mulai memberi tekanan. Hasilnya, Moura memperkecil ketinggalan Tottenham di menit 55.
Hanya berselang lima menit, situasi mulai berbalik. Moura mencetak gol kedua yang mengubah skor menjadi 2-2. Tottenham terus memberi tekanan. Sebaliknya, Ajax mulai panik.
Dan terbukti, saat pertandingan kurang satu menit, Moura mencetak hat-trick. Gol yang disambut meriah pemain dan suporter. Sementara, kiper Ajax Andre Onana hanya bisa terkapar. Skor 3-2 mengantarkan Tottenham ke Madrid. []
Baca juga:
- Llorente Jadi Cadangan, Tottenham Andalkan Son
- Vertonghen Bisa Tampil, Tottenham Makin Optimistis
- Ajax vs Tottenham, Susunan Pemain dan Prediksi
- Semifinal Liga Champions, Tottenham Butuh Dua Gol
- Lawan Tottenham, Ajax Tetap Target Menang
