Pasien Covid-19 Sembuh di Jatim dan Bali Bertambah

Provinsi Jawa Timur mencatat sudah 22 orang dinyatakan sembuh, sementara di Bali sudah 10 pasien sembuh dari Covid-19.
Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra saat meninjau gedung karantina bagi pekerja migran Indonesia. (Foto: Satgas Covid-19 Bali/Tagar)

Surabaya - Penanganan pasien positif Covid-19 atau virus corona di Provinsi Jawa Timur dan Bali patut diapresiasi. Alasannya, jumlah pasien Covid-19 dinyatakan sembuh jumlahnya terus bertambah.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan data dari pemerintah pusat, tercatat lima pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19. Lima pasien sembuh tersebut berasal dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Di daerah ini total pasien positif ada sembilan orang dan satu meninggal dunia.

"Alhamdulillah dari 8 pasien dari Magetan dirawat di RSU (Rumah Sakit Umum) Soedono Madiun, lima orang sudah dinyatakan terkonfirmasi negatif atau sembuh," ujar Khofifah saat jumpa pers di Gedung Grahadi Surabaya, Rabu, 1 April 2020.

Dengan adanya lima pasien sembuh pada hari ini, secara otomatis jumlah terkonversi negatif atau sembuh dari Covid-19 berjumlah 22 orang atau 21 persen. Mereka sudah sembuh usai dirawat di RSU Saiful Anwar Malang sebanyak tiga pasien, 13 di RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSUA Surabaya, satu dari Kabupaten Blitar dan lima dari Magetan.

Meski lima pasien dinyatakan sembuh, tetapi per hari ini jumlah pasien positif Covid 19 di Jawa Timur bertambah 10 orang, sehingga totalnya menjadi 103 pasien. Tambahan 10 orang positif di Jawa Timur hari ini dari Kabupaten Situbondo satu orang, Nganjuk empat orang, Surabaya tiga orang, Sidoarjo satu orang dan Kota Malang satu orang.

Jika dirinci pasien positif 103 orang, terdiri dari 47 dari Surabaya, 10 dari Malang Raya, 1 Kota Batu, 9 dari Magetan, 11 dari Sidoarjo, 2 Kabupaten Kediri, 1 Kota Kediri, 3 Gresik, 1 Kabupaten Blitar, 1 Kota Blitar, 3 Lumajang, 2 Jember, 6 Situbondo, 1 Banyuwangi, 1 Pamekasan, 1 Tulungagung, 1 Jombang, 4 Nganjuk dan 1 Kabupaten Madiun.

Sementara pasien meninggal totalnya ada 9 orang atau 8,7 persen. Sembilan pasien meninggal tersebut berasal dari Malang 1 orang, 3 orang di Surabaya, 1 orang di Sidoarjo, 1 orang di Gresik, 1 orang di Kediri, 1 orang di Magetan dan 1 orang Pamekasan.

"Kami apresiasi kepada tim kesehatan. Tenaga medis paramedik dan semua yang sudah memberikan layanan terbaiknya untuk memberikan harapan semua kepada warga Jawa Timur terutama yang sudah konfirmasi positif," ujarnya.

Mantan menteri sosial itu mencatat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 536 orang, dimana sebelumnya ada 420 PDP. Sedangkan Orang Dalam Pengawasan (ODP) bertambah 763 sehingga totalnya menjadi 7328 orang.

"Kenapa datanya terus bertambah banyak. Ini artinya tim tracing kita cukup detail untuk bisa melakukan identifikasi, apakah PDP ataukah ODP," terangnya.

Khofifah menjelaskan, bahwa 536 PDP ini merupakan data kumulatif. Dari data itu ada yang dinyatakan positif, meninggal dunia, dan sembuh sehingga sebenarnya totalnya 353 kasus. Begitu juga halnya ODP, dari 7.328 kasus yang dikumulatif sebenarnya total ODP ada 5.919 kasus karena terdapat orang yang selesai dalam pemantauan.

Jumlah pasien sembuh dari Covid-19 juga terjadi di Provinsi Bali. Berdasarkan data Satuan Satgas Penanggulangan Bali, tercatat ada enam pasien dinyatakan sembuh dan total menjadi 10 orang.

Gubernur JatimGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak saat jumpa pers update Covid-19 di Gedung Grahadi Surabaya, Rabu, 1 April 2020. (Foto: Tagar/Adi Suprayitno)

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali Dewa Made Indra menjelaskan enam pasien dinyatakan sembuh diantaranya lima orang warga negara Indonesia dan satu orang warga negara asing. Bertambahnya pasien sembuh sangat disyukuri oleh Dewa Made.

"Makin bertambahnya pasien Covid-19 yang sembuh, menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. Kuncinya adalah disiplin menjaga kesehatan dan mengikuti prosedur karantina," ujar Dewa Made Indra saat jumpa pers melalui video conference.

Dewa Indra mengungkapkan dari enam pasien dinyatakan sembuh, dua diantaranya adalah mereka yang baru diumumkan positif.

"Jadi, dua orang ini dinyatakan positif dan sembuh dalam waktu yang bersamaan. Hal ini terjadi karena penentuan status positif membutuhkan waktu dan alur yang cukup panjang," ujarnya.

Dewa Made mengatakan meski rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Bali sudah bisa melakukan uji laboratorium secara mandiri, tetapi semuanya harus berdasarkan penelitian di Jakarta.

"Inilah yang memungkinkan hasil tes positif dan kesembuhan pasien bisa diumumkan secara bersamaan," tuturnya.

Dewa Indra kembali mengingatkan kepada warga Bali untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegaahan Covid-19. Sejumlah protokol yang harus dilakukan adalah menjaga jarak, meminimalisir aktivitas di luar rumah, meniadakan keramaian dan hiburan serta tetap menerapkan PHBS dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

"Dengan kedisiplinan seluruh masyarakat, saya berharap angka positif tak akan bertambah lagi, sedangkan angka kesembuhan kita harapkan terus bertambah. Kuncinya adalah kedisiplinan dan kesadaran individu menjaga kesehatan, keselamatan diri, keluarga dan kerabat mereka," ucapnya.

Pemprov Bali Siapkan Tempat Karantina Pekerja Migran

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan tempat untuk karantina bagi pekerja migran Indonesia yang pulang kampung akibat Covid-19. Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Bali Dewa Made Indra menyempatkan meninjau.

Didampingi Sekretaris Satgas I Made Rentin, Dewa Indra meninjau keseluruhan ruangan yang ada mulai dari halaman, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan serta kamar tidur juga kamar mandi. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan bahwa tempat karantina layak, cukup dalam penyediaan logistik dan sarana prasarana, serta cepat dalam proses Rapid Test.

I Made Rentin mengaku sejauh ini Ketua Satgas mengaku puas melihat fasilitas dalam karantina yang relatif baik dan layak untuk menampung pekerja migran Indonesia. Selain itu proses Rapid Test yang dilakukan para petugas kepada ODP berlangsung cepat.

"Pak Ketua Satgas mengatakan pelayanan di tempat karantina layak dan Rapid Test berlangsung cepat," ujar I Made Rentin.

Made Rentin menjelaskan berdasarkan data Badan Pelaksana Kesehatan Masyarakat Kemenkes, terdapat 51 pekerja migran Indonesia sudah menjalani Rapid Test dan hasilnya negatif. Sementara berdasarkan data Badan Peningkatan Sumber Daya Manusia ada 56 pekerja migran Indonesia dan juga dinyatakan negatif Covid-19.

"Jadi berdaarkan protokol karantina, mereka yang sudah menjalani Rapid Test dan membawa sertifikat kesehatan bisa pulang ke rumah dan melakukan isolasi mandiri. Selain itu mereka juga diwajibkan untuk lapor kepada Satgas di desa," tuturnya. []

Berita terkait
BPS Jatim Catat Biaya Kesehatan Naik Akibat Covid-19
BPS Jawa Timur mencatat harga obat-obatan dan produk kesehatan menyumbang inflasi sebesar 0,12 persen.
Risma Alihkan Belanja Langsung ke Penanganan Corona
Pemkot Surabaya mengalihkan sejumlah anggaran belanja langsung untuk penanganan virus corona atau Covid-19 sesuai dengan Instruksi Presiden.
Warga Terdampak Corona di Malang Dijatah Rp 300 Ribu
Pemkot Malang memberikan bantuan kepada 17 ribu warga terdampak akibat virus corona dengan mendapatkan Rp 300 ribu per bulan.