Jakarta - Harga saham HSBC jatuh ke level terendah sejak 1995 pasca dugaan keterlibatan bank Hong Kong yang berkantor pusast di London, Inggris dalam kasus penipuan dengan modus pencucian uang. Pada Senin, saham HSBC di bursa Hong Kong anjlok lebih dari 5,3% ditutup menjadi HK$ 29,30 per saham. Hal yang sama juga terjadi di bursa London.
Sebelumnya sebuah dokumen yang bocor yang diperoleh Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan AS (FinCEN) terungkap HSBC mengizinkan pelaku penipuan untuk mentransfer dana dengan nilai jutaan dolar ke seluruh dunia. Bahkan, bank tetap membiarkan meskipun mengetahui bahwa itu merupakan aksi penipuan.
Seperti diberitakan dari BBC News, peristiwa itu berlangsung pada tahun 2013 dan 2014. Saat itu, HSBC mentransfer pelaku dari kantor cabang di Amerika Serikat (AS) ke kantor pusat di Hong Kong. Namun HSBC mengklaim bahwa pihaknya selalu memenuhi kewajiban hukumnya untuk untuk melaporkan aktivitas tersebut.
Dari informasi dokumen FinCEN terungkap bahwa aksi penipuan perpindahan uang kotor ke seluruh dunia melibatkan dana sekitar US$ 2 triliun. FinCEn mengungkapkan bagaimana keterlibatan beberapa bank terbesar di dunia mengizinkan penjahat untuk memindahkan uang kotor melalui skema ponzi ke seluruh dunia.
Tak hanya HBSC, saham bank lain dan lembaga keuangan juga ikut terpukul. Pada sesi makan siang, saham Standard Chartered Bank dan Barclays masing-masing turun 5% dan 6%. Begitu pula dengan saham Deutsche Bank Jerman anjlok 8%.
Penurunan harga saham terjadi dengan latar belakang sentimen negatif yang lebih luas di pasar saham. Saham Inggris turun tajam di tengah kekhawatiran pembatasan lebih lanjut terkait Covid-19.
HSBC berada di bawah tekanan sebelum kasus penipuan skema ponzi yang filenya bocornya olehFinCEN. Sepanjang tahun ini saham turun mencatat rekor hingga 50%. Bank ini telah berada di ujung tekanan politik yang tajam di Hong Kong, dan imbas pandemi.
Meskipun Bank HSBC berkantor pusat di London, lebih dari separuh keuntungannya berasal dari Asia. Sahamnya merupakan komponen penting dari pasar saham London dan Hong Kong. []
- Baca Juga: HSBC Ingin Masyarakat Indonesia Melek Finansial
- Lampu Merah, Bank HSBC Akan PHK Massal Karyawan