Lampu Merah, Bank HSBC Akan PHK Massal Karyawan

HSBC akan memangkas 35.000 pekerja setelah perusahaan yang bermarkas di London itu mengumumkan penurunan laba hingga 33 persen di tahun 2019.
Ilustrasi kantor HSBC (Foto: cebglobal.com).

Jakarta - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited atau HSBC akan memangkas 35.000 pekerja setelah perusahaan yang bermarkas di London itu mengumumkan penurunan laba hingga 33 persen di tahun 2019. Kepala Eksekutif Sementara HSBC, Noel Quinn mengatakan pihaknya menargetkan akan memangkas cost (biaya) senilai 4,5 miliar dolar AS atau setara Rp 62 triliun pada tahun 2022 sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran.

Quinn menjelaskan, setelah pemangkasan itu maka jumlah karyawan menjadi sekitar 200.000 dari sebelumnya 235.000 orang. Pengurangan karyawwan itu dilakukan selama tiga tahun ke depan. "Mereka yang terkena PHK, akan membuat perjanjian permanen dalam enam hingga 12 bulan ke depan," ucapnya.

Sepeti diberitakan dari BBC News, Selasa, 18 Februari 2020, pengurangan 35.000 itu merupakan 15 persen dari total karyawan HSBC. Menurut kalangan analis, PHK tersebut jauh dari perkiraan. Mereka memperkirakan HSBC akan memangkas 10.000 karyawan. HSBC beroperasi di lebih dari 50 negara di Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, dan Asia termasuk Indoensia. Untuk kantor pusat di Inggris ada sekitar 40.000 karyawan.

HSBC yang pendapatannya banyak disumbang dari operasional di Asia melaporkan, laba tahunan sebelum pajak mencapai 13,35 miliar dolar AS. Penuruna laba itu karena tergerusnya investasi dan operasional perbankan komersial di Eropa.

Manajemen HSBC menyatakan penurunan laba juga karena imbas dari program write off (penghapusan) kredit bermasalah senilai 7,3 miliar dolar AS untuk perbankan global dan unit bisnis komersial di Eropa.

Perombakan strategi terjadi karena perlambatan pertumbuhan ekonomi di pasar utama HSBC. Pasar Asia sekaransg menyumbang sekitar setengah dari pendapatan HSBC dan 90 persen dai keuntungan.

Ada beberapa faktor juga yang mempengaruhi penurunan kinerja. Yakni, berlarut-larutnya program Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit, rendahnya suku bunga global serta dampak wabah virus corona. "Untuk dampak wabah virus corona, efek penuh belum sepenuhnya diperhitungkan dalam pendapatan. Ada kemungkinan peningkatan biaya bank untuk mengatasi dampak virus corona," ucap Quinn.

HSBC juga akan mengurangi aset yang dimiliki lebih dari 100 miliar dolar AS pada akhir 202 sebagai bagian dari reformasi besar-besaran.[]

Baca Juga:

Berita terkait
HSBC Ingin Masyarakat Indonesia Melek Finansial
PT Bank HSBC Indonesia menegaskan ingin menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. HSBC Indonesia akan membuka Program Keberlanjutan untuk masyarakat.
Laba Terendah 16 Tahun Terakhir, Ada Apa dengan Bank BTN?
Laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tahun 2019 turun drastis hingga 92.5% dibanding tahun 2018.
Erick Thohir Lakukan Penyegaran di Tiga Bank Himbara
Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir berencana melakukan penyegaran tiga bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.