Jakarta, (Tagar 02/9/2017) – Pelatih sepakbola timnas U-22 Indonesia, Luis Milla bisa melakukan kesalahan besar, bila dia paksakan memanggil Egy Maulana Vikri untuk masuk ke sekuat timnas U-22. Seharusnya, Milla membiarkan Egy lebih berkembang dulu bersama timnas U-19, agar Egy bisa terus mengasah ketajamannya bersama teman-teman seusianya di timnas U-19. Kalau Egy dipaksakan masuk timnas U-22, Dikhawatirkan, dia akan mengalami masalah psikologis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Luis Milla pernah memanggil Egy ke skuat timnas U-22 untuk masuk training center di Bali. "Luis Milla tertarik dengan performanya di timnas U-19," ujar Bima Sakti asisten pelatih timnas U-22.
Sebelumnya, pelatih kepala timnas U19, Indra Sjafri, mengisyaratkan agar para pemainnya jangan dulu dipaksa berlaga di level yang lebih tinggi. Baginya, akan jauh lebih baik, jika para pemainnya bermain di kelompok seusianya.
Indra menegaskan, jika skuatnya bermain di kelompok umur yang jauh di atas usia mereka, dia takut perkembangan mereka tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Apa karena lagi ngetop terus dipanggil? Pelatih klub terkadang tidak berpikir kalau mereka ini bagusnya di kelompok umur 19 tahun," tegas Indra mengomentari adanya sejumlah klub Liga 1 Indonesia yang akan merekrut Egy.
Berbeda dengan komentar warganet, mereka tidak sepakat apabila Egy meneruskan karirnya di Indonesia, terutama di klub-klub Liga 1 Indonesia. Mereka lebih setuju kalau sang striker muda itu bermain di luar negeri.
Sementara itu, klub Arema FC juga tidak mau terburu-buru merekrut Egy karena mereka ingin melihat Egy berkembang lebih dulu bersama tim seusianya. "Dari pembicaraan terakhir dengan Coach Joko Susilo, dia menyarankan agar lebih baik Egy matang dulu bersama rekan-rekan sebayanya di timnas," kata general manajer Arema FC, Ruddy Widodo, belum lama ini. (wwn/DBS)
