Egy Tak Dimainkan, Lechia Gdank ke Puncak Klasemen

Lechia Gdank, klub yang diperkuat Egy Maulana Vikri, merebut posisi puncak klasemen Liga Polandia setelah mengalahkan tim kuat Legia Warsawa.
Lechia Gdank, klub yang diperkuat Egy Maulana Vikri, merebut posisi puncak klasemen Liga Polandia setelah mengalahkan tim kuat Legia Warsawa 2-1 di pertandingan Ekstraklasa di Stadion Wojska Polskiego, Sabtu 28 September 2019 malam. (Foto: lechia.pl)

Jakarta - Lechia Gdank, klub yang diperkuat bintang muda Indonesia Egy Maulana Vikri, merebut posisi puncak klasemen Ekstraklasa Polandia. Hanya, Egy tak dimainkan saat Lechia ke posisi teratas usai mengalahkan tuan rumah Legia Warsawa 2-1 di Stadion Wojska Polskiego, Sabtu 28 September 2019 malam. 

Di laga tersebut Egy hanya duduk di bangku cadangan. Pelatih Piotr Stokowiec tak menurunkan pemain tim nasional Indonesia itu di pertandingan yang berjalan ketat. 

Kemenangan Lechia memang mengesankan karena diraih di kandang lawan. Apalagi, mereka menghadapi salah satu tim terkuat di Liga Polandia itu. 

Rancangan strategi kami berjalan dengan baik. Pemain juga tampil bagus dan menunjukkan komitmen. Saya senang karena bagi saya ini lebih dari sekadar tiga poin. Kami mampu menunjukkan kualitas permainan

Bahkan Legia Warsawa sempat unggul lebih dulu melalui Mateusz Wieteska pada menit 12. Wieteska memanfaatkan peluang dari sepak pojok yang menuntaskannya menjadi gol. 

Namun Lechia menolak menyerah meski sudah tertinggal. Upaya mereka tak sia-sia. Bek Michał Nalepa sukses mencetak gol setelah menyelesaikan umpan akurat dari Lukas Haraslin di menit 38. 

Selanjutnya, Blazej Augustyn menjadi penentu kemenangan tim hijau putih itu. Gol Augustyn tercipta di menit 52. 

Dalam posisi tertinggal, Legia berusaha menekan tim tamu. Hanya, usaha keras mereka tak membuahkan hasil. Beberapa peluang tak bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga Legia harus mengakui keunggulan lawan di hadapan pendukungnya. 

Unggul Satu Poin

Kemenangan atas rivalnya menjadikan Lechia merebut posisi puncak klasemen dengan poin 19. Unggul satu poin dari peringkat dua Pogon Szczecin yang bermain imbang 1-1 melawan Gornik Zabrze. Sedangkan Legia berada di peringkat empat dengan poin 17. 

Keberhasilan Lechia meraih poin penuh di kandang lawan menjadi salah satu kejutan di kompetisi Polandia. Pasalnya Legia merupakan tim papan atas yang merengkuh berbagai trofi. 

Legia tercatat sudah 13 kali menjadi juara Ekstraklasa. Mereka terakhir kali menjadi juara liga pada 2018. Legia yang rutin menyumbang pemain untuk timnas Polandia ini juga tercatat 19 kali memenangi Piala Polandia. 

Kontras dengan Lechia yang baru sekali menjadi juara pada 2008. Mereka juga berstatus juara bertahan di Piala Polandia. Di turnamen sepak bola terbesar di Polandia ini, Lechia sudah dua kali menjadi juara. 

Pelatih Stokowiec merasa puas dengan kemenangan itu. Menurutnya pemain bermain sesuai dengan instruksi pelatih. 

"Rancangan strategi kami berjalan dengan baik. Pemain juga tampil bagus dan menunjukkan komitmen. Saya senang karena bagi saya ini lebih dari sekadar tiga poin. Kami mampu menunjukkan kualitas permainan," kata Stokowiec seperti dilansir laman klub. 

Meski berhasil menduduki puncak klasemen, namun posisi Lechia masih belum aman. Pasalnya jarak poin Lechia dengan pesaingnya tidak terlalu jauh. 

"Kompetisi masih panjang. Kami masih akan meraih poin dan baru akan melihat di mana posisi kami pada bulan April atau Mei. Untuk saat ini, kami tak perlu melihat posisi tim baik sebelum maupun sesudah pertandingan," ujarnya. []

Berita terkait
Egy di Bench, Lechia Tersingkir di Liga Europa
Pemain Indonesia Egy Maulana Vikri tidak diturunkan meski masuk skuat Lechia Gdansk di laga kedua kualifikasi Liga Europa.
Egy Debut Jadi Starter, Ini Alasan Pelatih Lechia
Egy Maulana Vikri menjadi starter saat Lechia Gdanks ditahan Wisla Krakow di pertandingan Liga Polandia, Minggu 28 Juli 2019.
Menang Tipis, Pelatih Lechia Tetap Optimistis
Pelatih Piotr Stokowiec tetap optimistis meski Lechia Gdanks yang tidak diperkuat Egy Maulana Vikti menang tipis 2-1 atas Brondby.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja