Bantul - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bantul akan membentuk poros tengah atau poros baru dalam Pilkada Bantul 2020. Salah satu alasannya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja bupati-wakil bupati Suharsono dan Abdul Halim Muslih di bawah 50 persen.
Saat ini, dua petahana tersebut kembali maju di Pilkada. Abdul Halim Muslih maju bersama Joko Purnomo yang diusung koalisi PKB dan PDIP. Sedangkan Suharsono kemungkinan besar maju melalui Partai Gerindra.
Ketua DPD PAN, Mahmud Ardi Widanto mengatakan opsi pertama yakni menjadi bakal calon wakil bupati Bantul mendamping Suharsono yang diusung oleh Partai Gerindra dan menjadi bakal calon bupati dengan mendaftar sebagai calon bupati dari Partai Golkar.
Tetapi dengan belum adanya kepastian hingga saat baik dari Gerindra maupun Golkar, kini justru melirik calon wakil bupati Kusila yang jelas tersingkir dari bakal calon bupati dari PDI Perjuangan Bantul.
"Opsi yang sangat realistis yaitu dengan membentuk poros tengah, apalagi sejumlah partai yang memiliki kursi di DPRD Bantul belum menyatakan dukungan atau berkoalisi dengan partai lainnya," katanya pada Rabu 19 Februari.
Menurutnya dengan 5 kursi yang dimiliki oleh PAN maka untuk memenuhi syarat mengusung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati masih berkoalisi dengan PPP, PBB, PKS.
"Syaratnya kan kita (PAN) harus berkoalisi ya kalau mau maju dan yang menyatakan siap mendampingi sebagai bakal calon wakil bupati yakni Kusila. Saya juga sudah komunikasi dengan PKS, PPP dan PBB bahkan dengan Golkar, " katanya.
Ia juga menyatakan jika nantinya PKS, PBB dan PPP berkoalisi dengan PAN maka akan menjadi koalisi keumatan dalam Pilkada di Bantul.
Opsi yang sangat realistis yaitu dengan membentuk poros tengah.
Terpisah, Ketua Tim Pemenangan Pilkada DPD PAN Kabupaten Bantul, Wildan Nafis mengatakan sejumlah opsi sudah disiapkan oleh PAN Bantul. Namun PAN tetap ingin mengusung Ketua DPD PAN, Mahmud Ardi Widanto baik menjadi bakal calon bupati ataupun bakal calon wakil bupati Bantul.
"Jika ingin menjadi bakal calon wakil bupati maka berkoalisi dengan Gerindra namun sampai saat ini juga belum jelas. Jika ingin jadi bakal calon bupati maka berkoalisi dengan Golkar ataupun membentuk poros baru atau poros tengah dan semuanya masih bisa terjadi," kata Wildan.
Dia juga mengatakan saat ini Ketua DPD PAN Bantul baru menggalang untuk membentuk poros baru atau poros tengah dalam Pilkada Bantul sehingga nantinya semakin banyak pilihan warga untuk memilih calon pemimpinnya di Bumi Projotamansari.
"Kalau hanya Suharsono dan Halim yang maju, maka tak ada pilihan bagi warga Bantul karena mereka petahana semua dan apalagi tingkat kepuasan masyarakat Bantul untuk pemerintahan Suharsono-Halim dibawah 50 persen," ucapnya. []
Baca Juga:
- PKB dan PDIP Kian Mesra di Pilkada Bantul
- Bupati - Ketua PGRI Bantul ke Golkar Daftar Pilkada
- Golkar-NasDem-PPP Mesra di Fraksi dan Pilkada Sleman