Untuk Indonesia

Pakar: Pengangkatan Panglima TNI Perlu Pertimbangkan 2 Agenda

Pengangkatan Panglima TNI dalam waktu dekat oleh Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan 2 agenda strategis - Pakar Intelijen Ngasiman Djoyonegoro.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat dilantik Presiden Jokowi pada tahun 2017. (Foto: Tagar/TNI AU)

Oleh: Ngasiman Djoyonegoro*


Pergantian Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) kemungkinan akan dilakukan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Pengangkatan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden. Tidak ada intervensi dari pihak mana pun.

Saya yakin Presiden akan melanjutkan tradisi rotasi lintas matra pada pergantian panglima TNI tahun 2021 ini.


Pengangkatan Panglima TNI perlu mempertimbangkan dua agenda strategis, karena ke depan terdapat dua agenda strategis pertahanan negara. 


Sebagaimana diketahui, sejak Reformasi 1998, Panglima TNI dijabat dari tiga matra laut, darat, dan udara secara bergantian. 

Berturut-turut sebagai berikut.

  1. Widodo Adi Sutjipto (TNI AL) 1999-2002
  2. Endriartono Sutarto (TNI AD) 2002-2006
  3. Djoko Suyanto (TNI AU) 2006-2007
  4. Djoko Santoso (TNI AD) 2007-2010
  5. Agus Suhartono (TNI AL) 2010-2013
  6. Moeldoko (TNI AD) 2013-2015
  7. Gatot Nurmantyo (TNI AD) 2015-2017
  8. Hadi Tjahjanto (TNI AU) 2017-sekarang

Analisa pribadi saya kalau melihat rutenya, peluang ada di TNI AL, kalau tradisi bergiliran, meskipun masih ada peluang untuk TNI AD. Kalau TNI AU kecil peluang karena sekarang Pak Marsekal Hadi Tjahjanto dari TNI AU.

Pengangkatan Panglima TNI perlu mempertimbangkan dua agenda strategis, karena ke depan terdapat dua agenda strategis pertahanan negara. 

Pertama, pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain. Potensi eskalasi konflik lintas negara di Laut China Selatan ke depan cukup tinggi. Dukungan penjagaan laut merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, tentu upaya diplomasi tetap dijalankan. Di samping itu, kejahatan trans-nasional, seperti penyelundupan senjata juga terjadi di laut.

Kedua, visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia perlu dilanjutkan. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur, melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia. 

Aspek pertahanan maritim merupakan aspek pokok dalam mewujudkan visi Poros Maritim Dunia.

Secara internal TNI juga memiliki banyak pekerjaan rumah (PR), terutama pada penguatan Minimum Essential Force (MEF) dan teknologi alutsista. Tapi yang lebih penting, seorang Panglima TNI adalah sosok yang memiliki chemistry dan sepemikiran dengan Presiden.

*Pengamat Intelijen, Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS)


Baca juga: Pakar: Tanpa Mendahului Jokowi, KSAD Calon Terkuat Panglima TNI!





Berita terkait
Profil Yudo Margono, Calon Pengganti Hadi Tjahjanto
Laksamana Yudo Margono disebut-sebut masuk kandidat calon pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang masih lama pensiun. Ini profilnya.
Profil Fadjar Prasetyo, Calon Pengganti Hadi Tjahjanto
Masih lama Hadi Tjahjanto pensiun, tapi kabarnya ia akan jadi duta besar. Nama Fadjar Prasetyo disebut berpeluang jadi Panglima TNI. Ini profilnya.
Profil Andika Perkasa, Calon Pengganti Hadi Tjahjanto
Nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa santer disebut-sebut bakal menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Ini profilnya.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.