Profil Andika Perkasa, Calon Pengganti Hadi Tjahjanto

Nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa santer disebut-sebut bakal menggantikan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Ini profilnya.
Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Instagram/indonesiahebatkeren)

Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berusia 58 tahun pada 8 November 2021. Masih lama memasuki usia pensiun, tapi sebuah kabar menyebutkan Hadi Tjahjanto akan diangkat sebagai duta besar. Lantas muncul pertanyaan siapa bakal menggantikannya. Tiga nama disebut-sebut, yaitu Kepala Staf TNI Angkatan Darat atau Kasad Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Udara atau Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut atau Kasal Laksamana TNI Yudo Margono.

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Pasal 53 menyebutkan, "Prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun bagi perwira, dan 53 (lima puluh tiga) tahun bagi bintara dan tamtama."

Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati mengatakan tiga kepala staf angkatan memiliki peluang yang sama untuk menjabat sebagai Panglima TNI suksesor Hadi Tjahjanto. 

"Artinya Kasad, Kasal, dan Kasau, memiliki peluang yang sama untuk menjabat Panglima TNI. Meski harus bergantian, namun pada kenyataannya Presiden Jokowi yang menentukan siapa yang akan menjabat. Hak prerogatif presiden tersebut tidak dapat diintervensi siapa pun," ujarnya, Rabu, 17 Juni 2020.

Profil Andika Perkasa

Jenderal TNI Andika Perkasa lahir di Bandung pada 21 Desember 1964. Dia menyelesaikan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1987. Setelah lulus dari akademi militer, Andika bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Di Kopassus, Andika mengawali karier sebagai komandan peleton. Andika kemudian dipromosikan menjadi Komandan Unit 3 Grup 2, lalu berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).

Andika juga pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Kajian Strategis Hankam di Departemen Pertahanan. Kemudian, tahun 2002, dia diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus, sebelum dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.

Selanjutnya Andika menduduki posisi Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, yang bertugas secara khusus menangani masalah-masalah dalam negeri. Pada November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI-AD.

Dalam buku Biografi Andika Perkasa, dikatakan bahwa Andika Perkasa pernah menjalani operasi di Timor Timor pada 1990, Operasi Teritorial di Timor Timur (1992) dan operasi bakti TNI di Aceh (1994). Disebutkan pula bahwa Andika Perkasa pernah bertugas dalam misi operasi khusus di Papua.

Pada tahun 2002, Andika Perkasa memimpin penangkapan pimpinan Al Qaeda, Omar Al-Faruq, di Bogor.

RSPAD dan 68 RS TNI AD harus memberikan perlakuan sama terhadap seluruh pasien karena itu merupakan kredibilitas rumah sakit yang berada di bawah naungan Angkatan Darat.

Baca juga: Jokowi dan 3 Sosok Berpeluang Ganti Hadi Tjahjanto

JokowiPresiden Jokowi bersama tiga kepala staf yang berpeluang menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Yaitu Kasad Andika Perkasa, Kasau Fadjar Prasetyo, dan Kasal Yudo Margono. (foto: Twitter/@jokowi).

Selain karier yang cepat, Andika pernah mendapatkan penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, karena dinilai mampu menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok.

Penghargaan lain yang pernah diterima Andika adalah Bintang Yudha Dharma Pratama, merupakan sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata yaitu Kapolri dan Tentara Nasional Indonesia secara bersama.

Selama kurun waktu 2003 sampai 2011, Andika berada di Washington DC, Amerika Serikat, untuk memperoleh pendidikan militer. Dia juga menempuh pendidikan di Norwich University, di negara bagian Vermont, Amerika Serikat, dan memperoleh gelar master.

Pada awal tahun 2013 Andika diangkat menjadi Kolonel, selanjutnya pada 8 November 2013, kolonel baru ini diangkat menjadi Kepala Dinas Angkatan Darat dan pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal.

Sebelas bulan kemudian, tepatnya sejak 23 Oktober 2014, ia dipromosikan sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), menggantikan Mayor Jenderal Doni Munardo.

Andika Perkasa pernah menjabat sebagai Pangkostrad, dia dilantik pada tanggal 23 Juli 2018 berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/673/VII/2018 tanggal 13 Juli 2018.

Selanjutnya dia menduduki posisi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sejak Kamis, 22 November 2018. Keputusan pengangkatan Andika menjadi KSAD tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 98/TNI Tahun 2018 tentang Kenaikan Pangkat dalam Golongan Tinggi Perwira TNI. Juga tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 97/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD ditetapkan 22 November 2018.

Selaku KSAD, dalam penanganan penyebaran Covid-19, Andika Perkasa memerintahkan seluruh rumah sakit yang berada di bawah naungan TNI AD untuk memberi pelayanan yang sama kepada anggota maupun masyarakat sipil terkait penanganan virus corona.

"RSPAD dan 68 RS TNI AD harus memberikan perlakuan sama terhadap seluruh pasien karena itu merupakan kredibilitas rumah sakit yang berada di bawah naungan angkatan darat," tutur dia, dalam keterangannya, Selasa, 9 Juni 2020.

Menurutnya, kredibiltas seluruh rumah sakit terletak pada kecepatan dalam melayani seluruh lapisan masyarakat di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan.

Menantu Hendropriyono ini juga menyatakan akan berupaya maksimal menyediakan kebutuhan RSPAD Gatot Soebroto dalam menangani pasien Covid-19, termasuk menyediakan stok 10.000 reagen RNA robotic untuk pengecekan tes melalui metode Polymerse Chain Reaction (PCR) di RSPAD.

“Sebanyak 10.000 stok reagen RNA robotic akan TNI AD kirimkan untuk memenuhi persediaan RSPAD,” ujar Andika dikutip melalui YouTube TNI AD.

Baca juga: 4 Kriteria Panglima TNI Suksesor Hadi Tjahjanto

JokowiPresiden Jokowi usai olahraga bersama Kasad Andika Perkasa, Kasau Fadjar Prasetyo, dan Kasal Yudo Margono, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu pagi, 14 Juni 2020. (Foto: Dok Tagar/Popy Rachmawaty)

Riwayat Pendidikan Andika Perkasa

  • The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, USA)
  • National War College, National Defense University (Washington D.C., USA)
  • Harvard University (Massachusetts, USA)
  • The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University (Washington D.C., USA)

Pendidikan Militer Andika Perkasa

  • Akademi Militer (1987)
  • Sesarcab Infanteri
  • Pendidikan Komando
  • Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat(Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000)
  • Sesko TNI
  • Lemhannas RI

Riwayat Jabatan Andika Perkasa

Letnan Dua-Letnan Satu

  • Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)
  • Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)
  • Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus (1991)

Kapten

  • Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus (1995)
  • Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2/Para Komando, Kopassus (1997)
  • Pama Kopassus (1998)

Mayor

  • Pamen Kopassus (1999)
  • Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2000)
  • Kepala Seksi Penyusunan, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2001)
  • Pamen Mabes TNI-AD (2001)

Letnan Kolonel

  • Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus (2002)
  • Kepala Seksi Intelijen, Korem 051/Wijayakarta, Kodam Jaya/Jayakarta (2002)
  • Pabandya A-33, Direktorat A, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI (2002)
  • Pabandya IV/Fasdik, Spaban Opsdik, Sdirdik, Kodiklat TNI-AD (2008)
  • Kepala Bagian Perencanaan, Sdirum, Kodiklat TNI-AD (2009)

Kolonel

  • Sekretaris Pribadi (Sespri) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI (2010)
  • Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta (2011)
  • Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan (2012)

Brigadir Jenderal

  • Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) (2013)

Mayor Jenderal

  • Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2014)
  • Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016)

Letnan Jenderal

  • Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) (2018)
  • Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2018)

Jenderal

  • Kepala Staf Angkatan Darat (22 November 2018)

Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Andika PerkasaKepala Staf TNI Angkatan Darat, Andika Perkasa. (Foto: Dok Tagar/Solikhah Ambar Pratiwi)

Tanda Jasa Andika Perkasa

  • Bintang Dharma (2018)
  • Bintang Kartika Eka Paksi Utama (2019)
  • Bintang Jalasena Utama (2019)
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (2019)
  • Bintang Bhayangkara Utama (2019)
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • Satyalancana (SL) Dharma Bantala
  • SL. Kesetiaan XXIV
  • SL. Kesetiaan XVI
  • SL. Kesetiaan VIII
  • SL. GOM VII
  • SL. Dharma Nusa
  • SL. Wira Dharma
  • SL. Wira Siaga
  • SL. Seroja
  • SL. Dwidya Sistha
  • SL. Wira Karya
  • Brevet/Wing
  • Wing Penerbang TNI AU (2019)
  • Brevet Cakra Kostrad (2018)
  • Brevet Komando Kopassus
  • Brevet Free Fall
  • Brevet Jump Master
  • Brevet Gultor. 

(PEN)

Baca juga:

Berita terkait
Denny Siregar: Keren Jenderal Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa, awasi juga ustaz-ustaz dan pengajian di sekitar anggota TNI dan istri. Mungkin di sana awal mula masalah. Denny Siregar.
Mahfud MD Bersama Para Purnawirawan TNI Temui Jokowi
Mahfud MD bersama sejumlah purnawirawan TNI menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi guna membahas ideologi negara.
Akhir Pekan Jokowi, Olahraga dengan Panglima TNI dan Kapolri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan berolahraga didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis.