Pakar Komunikasi Sebut Informasi Corona Berlebihan

Pakar komunikasi Suko Widodo memandang informasi virus corona terlalu berlebihan dan berdampak pada kepanikan global.
Virus Corona. (Foto: health.harvard.edu)

Surabaya - Pakar komunikasi asal Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo menilai informasi tentang virus corona over communicate atau berlebihan, sehingga berdampak pada kepanikan global.

"Pertanyaannya, mengapa corona sangat kuat pengaruhnya terhadap kepanikan global? Padahal secara kuantitas masih jauh dibandingkan dampak virus ebola ataupun flu babi," ujar Suko Widodo di Surabaya, Rabu,  5 Februari 2020, seperti diberitakan Antara.  

Jangan ada kesimpangsiuran Informasi.

Kata dia, salah satu buktinya mengenai kebijakan larangan perjalanan yang diterapkan pemerintah Indonesia terhadap barang-barang impor dari China.

Suko mengatakan perilaku over communicate saat ini memang disebar di media massa maupun media sosial.

Untuk mengurangi kepanikan global, Suko berpendapat tidak semua informasi harus dipublikasi, terlebih dengan sangat telanjang media membeberkan ancaman virus corona yang justru menimbulkan kepanikan.

"Jangan ada kesimpangsiuran Informasi. Pemerintah Indonesia segera melakukan antisipasi dengan cepat dan melibatkan kalangan universitas, para ahli kesehatan, ahli virus yang memiliki kredibilitas sebagai sumber informasi," ucapnya.

Di sisi lain, untuk merespon kegaduhan masyarakat terkait menyebarnya virus corona, Unair telah menggelar rapat sejumlah pihak.

Senada hal itu, Koordinator Penanganan Corona Universitas Airlangga Soetjipto menyebutkan Unair memiliki Lembaga Penyakit Tropik (LPT) atau "Institute of Tropical Diseases" yang dapat melakukan diagnosis terhadap virus corona.

"Unair memiliki sarana prasarana berupa LPT dan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi," kata Soetjipto.

Pada prinsipnya, Unair siap membantu pemerintah dalam mendeteksi seseorang yang terindikasi corona.

Soetjipto juga menuturkan melalui kerja sama dengan Kobe University, LPT Unair dapat melakukan akses ke GISAID (Global initiative on sharing all influenza data) di Jerman

Dia menjelaskan dengan mengakses Genome Coronavirus, LPT Unair bisa mendapatkan primer yang spesifik untuk mendeteksi Coronavirus 2019 dengan akurasi 99 persen. []

Baca juga:

Berita terkait
Dampak Virus Corona, 10 Ribu Turis Batal ke Bali
ASITA Bali mencatat ada setidaknya pembatalan kunjungan paket wisata ke Bali karena mewabahnya virus corona di China.
Dampak Virus Corona Terhadap Perekonomian Global
China tengah berjuang menghadapi penyebaran virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 50 orang.
Dampak Virus Corona, 10 Ribu Turis Batal ke Bali
ASITA Bali mencatat ada setidaknya pembatalan kunjungan paket wisata ke Bali karena mewabahnya virus corona di China.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.