Jakarta - Direktur Leadership Center for Nursing Education Research, Widener University, Darrell Spurlock menyarankan mencuci masker kain dengan air panas dan deterjen. Hal itu untuk memastikan virus Corona atau Covid-19 dan kotoran keluar dari kain tersebut..
"Pencucian normal untuk masker yang terbuat dari kain pakaian, termasuk mengeringkan masker dengan panas tinggi, harusnya cukup untuk menghilangkan inokulasi virus Corona," kata Darrell Spurlock di Pennsylvania, Amerika Serikat, dilansir Medical Daily, seperti diberitakan Antara, Rabu, 15 April 2020.
Dia mengingatkan rutinlah mencuci masker kain sama seperti pakaian dalam dan menjaga kebersihan. "Ganti setiap hari dan saat kotor," ucap Spurlock.
Masker kain saat ini diwajibkan dipakai semua orang ketika ke luar rumah agar risiko tertular Covid-19 berkurang.
Ganti setiap hari dan saat kotor.
Para ahli kesehatan meyakini virus Corona mudah menyebar melalui tetesan atau droplet dari batuk atau bersin. Sebagian mereka berpendapat, mengenakan masker wajah di ruang publik dapat membantu mengurangi risiko penularan virus tersebut.
Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan masker kain cukup untuk mereka yang sehat. Dia menyarankan orang-orang mencuci rutin masker dan tidak memakainya lebih dari empat jam.
Di sisi lain, ahli virologi pemenang Nobel, Harold Varmus dan Komisi Tetap Penyakit Menular dan Ancaman Kesehatan Abad 21, Amerika Serikat, Harvey Fineberg seperti dilansir The Guardian pernah mengungkapkan masker kain bisa menghentikan 99 persen droplet.
Namun, ingatlah masker kain tidak boleh dikenakan anak-anak di bawah usia dua tahun, siapapun yang mengalami kesulitan bernapas atau mereka yang tidak bisa melepas masker sendiri.
Selain masker, tetaplah menjaga jaga jarak fisik dan sosial, serta menerapkan perilaku bersih seperti mencuci tangan dengan air dan sabun. []
Baca juga:
