Mamasa - Pa'dodakam merupakan salah satu pesta panen yang hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat di Rantepalado, Desa Bambang, Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Menurut salah satu pemuda asal Rantepalado, Ferdy Hidayat, 22 tahun, tradisi Pa'dodakam dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun.
"Biasanya tradisi Pa'dodakam ini kami lakukan pada bulan Februari dan Agustus,"kata Ferdy Hidayat, kepada Tagar, Rabu 5 Agustus 2020.
Inti dari Pa'dodakam itu sendiri adalah suatu bentuk rasa syukur atas berkat yang diberikan Tuhan kepada kami berupa hasil panen padi yang melimpah.
Dia mengungkapkan, Pa'dodakam itu sendiri adalah sebuah tradisi pesta panen padi yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Rantepalado, Desa Bambang.
"Itulah yang mendasari kami tetap mempertahankan tradisi Pa'dodakam ini, yakni nilai luhurnya,"katanya.
Dalam melaksanakan Pa'dodakam, kata Ferdy, masyarakat Rantepalado, Desa Bambang, akan mempersiapkan bahan untuk membuat suatu masakan yang hanya dijumpai saat pesta panen padi tiba.
"Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat makanan yang dikenal dengan sebutan Doda' yakni beras ketan, santan, kunyit, serta potongan bambu yang dilapisi dengan daun pisang pilihan,"kata Ferdy.
Ferdy mengatakan, proses pembuatan Doda, sangatlah mudah namun ada hal yang harus diperhatikan dalam pembuatannya.
"Jadi, hal yang harus diperhatikan dalam membuat Doda' adalah bahan yang digunakan dalam proses pembakaran Doda,"katanya.
Setelah potongan bambu yang dilapisi dengan daun pisang pilihan di isi campuran beras ketan, santan, serta kunyit, itu pertanda bahwa Doda' siap dibakar.
Biasanya tradisi Pa'dodakam ini kami lakukan pada bulan Februari dan Agustus.
"Bahan yang digunakan dalam proses pembakaran Doda' adalah bata pune (batang pohon pakis haji yang sudah kering). Dengan bata pune, kami jamin ada rasa dan aroma khas tersendiri,"cerita Ferdy.
Pembuatan Doda', kata Ferdy, dilakukan pada Sabtu malam sehingga keesokan harinya pada ibadah hari Minggu dapat disajikan di Gedung Gereja sebagai rasa syukur atas berkat yang melimpah dari Tuhan.
"Jadi, inti dari Pa'dodakam itu sendiri adalah suatu bentuk rasa syukur atas berkat yang diberikan Tuhan kepada kami berupa hasil panen padi yang melimpah,"katanya. []