Pabrik Semen SBI Incar Semarang

Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang dan sekitarnya menjadi wilayah yang diincar produsen semen PT SBI. Penjualan eceran masih mendominasi
Sales Head Group PT SBI Giri Prabowo dan Corporate Communication Manager Diah Sasanawati di Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 3 November 2019. (Foto: Tagar/Arif Purniawan)

Semarang – Kota Semarang dan sekitarnya menjadi salah satu wilayah di Jawa Tengah yang banyak diincar produsen semen Tanah Air maupun mancanegara. Bukan tanpa sebab jika Ibu Kota Jawa Tengah dibidik banyak merek semen. 

Salah satunya PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), produsen semen Dynamix, memandang Kota Atlas sebagai pasar potensial. Tingginya laju pembangunan infrastruktur selama empat tahun kepemimpinan Wali Kota Hendrar Prihadi menjadikan Semarang sangat strategis untuk mendongkrak penjualan. 

"Penjualan akan terus ditingkatkan karena market share di Jawa Tengah menduduki 33 persen," ungkap Sales Head Group PT SBI Giri Prabowo di Semarang, Minggu, 3 November 2019. 

Menurut Giri, di wilayah yang dikenal dengan panganan khas Loenpia ini, pihaknya tidak muluk dengan target yang ingin dicapai tahun 2019. "Sampai akhir tahun kurang lebih sama dengan 2018," ujar dia. Sebab merek Dynamix tergolong baru, mengganti brand sebelumnya yang bernama Holcim. 

Dengan semangat Dynamix, kami berharap bisa beradaptasi terhadap perubahan yang lebih cepat, lebih inovatif dan lebih memahami keinginan pelanggan

Nama Dynamix di-launching pada September lalu. Sampai sekarang animo pasar di luar ekspektasi, jauh lebih besar dari yang diharapkan. Bagi Giri, kondisi tersebut merupakan wujud nyata kepercayaan konsumen.

“Hingga sekarang terjadi kenaikan volume sesuai dengan pergerakan di pasar, pertumbuhan penjualan kami sejalan dengan pertumbuhan pasar. Kami tidak kehilangan pangsa pasar. Media banyak membantu, semakin luas dan dikenal pasar,” jelasnya. 

Masih di wilayah Semarang, lanjut Giri, kondisi terkini yang ada menunjukkan penjualan Dynamix didominasi secara eceran. Namun begitu, seiring strategi market dan niaga yang telah disiapkan, ia yakin bakal ada lonjakan di tahun depan. 

“Saya optimistis tahun depan tentu sejalan dengan besarnya pertumbuhan yang akan terjadi di 2020, pasti akan terjadi peningkatan pertumbuhan dan Dynamix mash terus dipercaya. Buat kami, yang bisa memenangkan pasar ini yang bisa memenangkan hati pelanggan,” kata dia. 

Ditambahkan, sejak diakuisi oleh Semen Indonesia Group pada Februari 2019, SBI terus memperbaiki kinerja keuangan perusahaan dengan memperkecil kerugian secara bertahap. Sampai akhir September malah berhasil membukukan laba. Meski pasar sebenarnya masih mengalami tekanan karena kelebihan pasokan.

Tercatat, selama kuran waktu Januari 2019 hingga 30 September 2019 PT SBI meraup pendapatan Rp 7,7 triliun. Raihan itu mengalami peningkatan dibanding tahun lalu sekitar 2,23 % dengan laba bruto meningkat 37,72 %. Pada 2018 menghasilkan pendapatan Rp 7,6 triliun.

Giri optimistis Dynamix bisa diterima di Tanah Air dan mampu memberi kontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Dynamix ingin menjadi bagian dari masyarakat supaya bisa menghasilkan solusi yang berkelanjutan, tidak hanya sekadar menjual semen saja.

“Dengan semangat Dynamix, kami berharap bisa beradaptasi terhadap perubahan yang lebih cepat, lebih inovatif dan lebih memahami keinginan pelanggan,” ucapnya. []

Baca juga berita lain:

Berita terkait
Ditolak Sebagian Warga, Semen Indonesia Ditargetkan Beroperasi April
Diprotes beberapa warga, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno memastikan pabrik tersebut mulai beroperasi pada April 2017.
Semen Gresik Raih Perusahaan Tambang Terbaik di Jateng
PT Semen Gresik berhasil meraih penghargaan Good Mining Practice (GMP). Perusahaan pertambangan pelat merah ini dinilai ramah lingkungan.
Langkah Kementerian PUPR Hadapi Kelebihan Stok Semen
Kementerian PUPR memiliki langkah tersendiri untuk mengatasi kelebihan stok semen nasional yang dialami sejak semester I lalu.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia