Jakarta - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggratiskan pembayaran listrik selama 3 bulan belum terang benderang.
"Untuk listrik gratis sampai saat ini saya juga melihat itu, belum jelas," ujar Novel Bamukmin kepada Tagar, Kamis, 2 April 2020.
Baca juga: Patuhi Perppu, PLN Gratiskan Tarif Listrik Bertahap
Dia menilai kondisi masyarakat kalangan bawah sangat merasakan dampak ekonomi, lantaran banyaknya aktivitas yang berhenti. Hal itu yang mengakibatkan pendapatan masyarakat menjadi tak menentu.
"Dalam hal ini, negara wajib hadir menyejahterakan mereka, sesuai amanat UUD 45 dalam pembukaannya dan Pasal 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, agar keberlangsungan hidup mereka bisa lanjut sampai kondisi pulih kembali," kata Novel.
Mantan kader Partai Bulan Bintang (PBB) itu menyarankan pemerintah mendata satu persatu masyarakat sampai tingkatan Rukun Tetangga (RT) ihwal siapa saja yang berhak mendapatkan listrik gratis. Menurut Novel, hal itu guna memudahkan Jokowi menghitung anggaran yang akan dikeluarkan.
"Seharusnya negara sudah mempersiapkan itu, dari anggaran untuk bencana atau musibah," katanya.
Untuk listrik gratis sampai saat ini saya juga melihat itu, belum jelas.
Baca juga: 4,8 Juta Pelanggan PLN Jatim Nikmati Listrik Gratis
Sebelumnya, Jokowi mengumumkan pembebasan biaya iuran listrik selama tiga bulan bagi masyarakat. Hal itu dipertimbangkan pemerintah mengingat adanya pembatasan aktivitas akibat pandemi virus corona.
"Tentang tarif listrik, perlu saya sampaikan untuk pelanggan listrik 450 VA yang jumlahnya sekitar 24 juta pelanggan akan digratiskan selama tiga bulan ke depan," kata Jokowi dalam konferensi pers melalui video conference, Selasa sore, 31 Maret 2020. []
