PA 212: Pemerintah Harus Berani Akui Zalimi Rizieq Shihab

Slamet Maarif mengingatkan pemerintah untuk meminta maaf karena telah menzalimi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengingatkan pemerintah untuk meminta maaf kepada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang telah dizalimi selama ini.

Menurutnya, perlakuan pemerintah dengan menghalang-halangi kepulangan Rizieq Shihab tersebut melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Kalau penguasa saat ini gentle, gagah begitu kan tinggal terbuka minta maaf telah memperlakukan tidak adil terhadap Habib Rizieq ada sebuah pelanggaran HAM yang dilakukan terhadap Habib Rizieq ada kezaliman yang tersistematis yang dilakukan," kata Slamet Maarif saat menjadi pembicara di kanal YouTube Front TV, dilihat Tagar, Rabu, 23 September 2020.  

Tinggal terbuka minta maaf telah memperlakukan tidak adil terhadap Habib Rizieq ada sebuah pelanggaran HAM yang dilakukan.

Baca juga: PA 212: Akan Ada Bala Bagi Perecok Kepulangan Rizieq Shihab

Lebih lanjut, Slamet menekan pemerintah supaya memberi perlindungan kepada Rizieq Shihab ketika pulang di Indonesia. Jangan ada lagi, lanjut dia, narasi yang seolah-olah pemerintah tidak tahu apa-apa soal Rizieq.

"Itu gentle namanya bukan kemudian dengan berbagai alasan memasang menteri-menterinya untuk mengelak yang selama ini terjadi melempar batu sembunyi tangan," ujarnya.

Slamet meyakini jika pemerintah tidak ada itikad baik maka dengan sendirinya pengikut Rizieq Shihab akan menuntut keadilan. Bahkan, ia mengklaim akan menyiapkan para mujahid 212 untuk melawan kezaliman pemerintah.

"Itu kan tindakan yang enggak gentle juga begitu. Tapi kita yakin kalau pemerintah terus-terusan begini maka semakin kuat keyakinan kami bahwa Habib Rizieq akan pulang untuk menang," tuturnya.

"Jadi itu kita juga menyiapkan diri kami Mujahid 212 mujahidah alumni 212 akan senantiasa mengawal beliau menyambut beliau ketika beliau akan pulang ke tanah air karena bagi kami kepulangan beliau adalah kemenangan bagi umat Islam di Indonesia," kata dia lagi.

Baca juga: Ahmad Dhani: Seharusnya TNI Tolak PKI, Bukan Rizieq Shihab

Slamet berpendapat, Rizieq Shihab merupakan aset bangsa, bahkan dunia, yang menurutnya amat disayangkan jika terus menerus disia-siakan. Oleh karena itu ia menyarankan kepada pemerintah untuk melek mata.

"Tidak ada jaminan kalau 1.000 tahun akan muncul sosok figur seperti beliau. Bagi kami itu aset bagi umat Islam. Itu aset besar yang wajib kita jaga, karena sangat disayangkan Indonesia punya aset yang begitu luar biasa tapi kemudian disia-siakan," ucapnya.

Lantas Ketua PA 212 berkata, pemerintah Joko Widodo semestinya jentelmen, berani mengakui kesalahan menyoal pencekalan pentolan FPI tersebut yang sudah tiga (3) tahun lebih tidak bisa beranjak dari Arab Saudi. []

Berita terkait
Rizieq Shihab Pulang, PA 212: Tidak Minta Bantuan Pemerintah
Ketua Persaudaraan Alumni PA 212 Slamet Maarif memastikan apabila Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia, tidak dibantu pemerintah.
Denny Siregar: Kabar Terbaru Rizieq Shihab di Saudi
Baru-baru ini di Saudi heboh berita penangkapan Syekh Abdullah Basfar, profesor, ulama. Terus bagaimana nasib Rizieq Shihab di sana? Denny Siregar.
Yusuf Martak Coba Pulangkan Rizieq Shihab dari Saudi
Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengungkapkan keinginannya memulangkan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia