Organisasi dan CFO Trump Hadapi Tuduhan Kejahatan Pajak

Trump Organization, bisnis real-estat mantan Presiden Donald Trump, dituduh melakukan “skema untuk menipu” pemerintah selama 15 tahun
Chief Financial Officer Trump Organization, Allen Weisselberg, hadir di persidangan di New York, AS, 1 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Jaksa penuntut di New York, AS, pada Kamis, 1 Juli 2021, menuduh Trump Organization, bisnis real-estat mantan Presiden Donald Trump, melakukan “skema untuk menipu” pemerintah selama 15 tahun dalam upaya untuk memperkaya para eksekutif perusahaan itu. Mereka menikmati balas jasa yang tidak dimasukkan ke dalam pembukuan.

Chief Financial Officer (CFO) dan orang lama kepercayaan Trump, Allen Weisselberg, ekskutif di luar keluarga Trump sendiri, dikenai tuduhan penipuan dan kejahatan pajak. Dia dituduh menghindari pembayaran pajak atas pendapatan sebesar 1,7 juta dolar AS.

Weisselberg, usia 73 tahun, menyerahkan diri kepada pihak berwenang pada Kamis, 1 Juli 2021, pagi, setelah diberitahu akan ada tuduhan terhadap dia, dan kemudian hadir sebentar di pengadilan. Dia menyatakan dia tidak bersalah dan dibebaskan setelah setelah dilakukan sidang, tetapi dia diharuskan menyerahkan paspor. Para jaksa penuntut menggambarkan dia sebagai “seseorang yang berisiko melarikan diri.”

Seorang pengacara Trump Organization lain juga menyatakan tidak bersalah mewakili perusahaan.

Tuduhan ini merupakan bab paling baru dari sebuah penyelidikan yang sudah berlangsung lama terhadap Trump serta praktik bisnis dan pajaknya, sementara dia menjadi miliarder, pembawa acara reality show, dan kemudian presiden.

Trump sejak lama menyembunyikan pajak yang dibayarnya dari paparan publik, dan hal ini berbeda dari tradisi presiden AS yang biasanya mengumumkan pajak pendapatan yang mereka bayar setiap tahun kepada para pemilih.

Beberapa laporan pajak Trum dari tahun-tahun terakhir dibocorkan. Laporan surat kabar The New York Times memperlihatkan bahwa Trump hanya membayar sedikit atau sama sekali tidak membayar pajak pendapatan federal.

Presiden Donald TrumpPresiden Donald Trump saat berbicara mengenai reformasi pajak di Gedung Putih, Washington DC, AS, 5 Desember 2017 (Foto: voaindonesia.com - Saul Loeb/AFP)

Carey Dunne, jaksa penuntut dari kantor pengacara distrik Manhattan mengatakan dalam pengadilan bahwa tuduhan pada Kamis, 1 Juli 2021, itu terkait dengan “skema penipuan pajak yang tidak dibukukan” yang telah berlangsung selama 15 tahun, serta memungkinkan eksekutif Trump Organization menerima “kenaikan gaji yang dirahasiakan” dan menghindari kewajiban pajak mereka.

Tuduhan ini tidak menuduh kesalahan pada diri mantan presiden yang berusia 75 tahun itu meskipun penyelidikan masih terus berlangsung.

Trump yang sejak lama mengecam penyelidikan terhadap bisnisnya, menerbitkan sebuah pernyataan singkat yang mencemoohkan dakwaan itu. “Perburuan politik oleh Demokrat Kiri yang Radikal, di mana New York kini mengambil alih penugasan itu, berjalan terus,” katanya. “Hal ini memecah-belah negara kita dan belum pernah terjadi!”

Jaksa Negara Bagian New York, Letitia James, yang ikut ambil bagian dalam penyelidikan ini bersama penuntut Kota New York, menyebut penuntutan ini “sebuah momen penting” dalam penyelidikan yang masih terus berlangsung terhadap Trump Organization dan Weisselberg.

“Penyelidikan ini akan diteruskan, dan kami akan mengikuti fakta-fakta serta hukum kemanapun ini mengarah,” kata Letitia James (jm/ps)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Catatan Pajak Mantan Presiden Trump Diserahkan ke Jaksa
Mahkamah Agung AS keluarkan izin untuk penyerahan catatan pajak mantan Presiden Donald Trump kepada Jaksa Distrik Manhattan, Cyrus Vance
Donald Trump Tidak Bayar Pajak Selama Puluhan Tahun
Presiden Donald Trump disebut-sebut tidak membayar pajak penghasilan selama puluhan tahun. Namun Trump menyangkalnya.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.