Opini: Politik Dinasti Sistem Monarki

Politik dinasti adalah kejahatan demokrasi, sebuah pengkhianatan nyata terhadap nilai-nilai demokrasi, karena menghalangi proses demokrasi.
Opini: Politik Dinasti Sistem Monarki. (Foto: Tagar/ Freepik)

Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada

Politik dinasti adalah kejahatan demokrasi, sebuah pengkhianatan nyata terhadap nilai-nilai demokrasi, karena nyata-nyata menghalangi proses demokrasi yang mengedepankan persaingan terbuka dan adil.

Emangnya negeri mbah buyutmu, mau dikapling-kapling seenaknya?

Indonesia dibangun dengan tumbal jutaan darah syuhada. Tidak selayaknya ada segelontor orang yang gila kekuasaan, merasa punya otoritas mengatur Indonesia. Apalagi nenek moyangnya duduk di Perjanjian Meja Bundar Indonesia-Belanda, sebagai wakil delegasi Belanda. Dasar pengkhianat.

Pak Harto dijatuhkan tahun 1998, salah satunya karena Beliau membangun Politik Dinasti di akhir-akhir kekuasaannya. Sekarang mau diulang lagi? Menjilat ludah sendiri.


Emangnya negeri mbah buyutmu, mau dikapling-kapling seenaknya?


Tidak usah ada Pemilu, menghemat APBN. Langsung saja sbb:

1. Bapaknya, Presiden dua periode

2. Anak pertama, Presiden empat periode

3. Anak kedua, Presiden empat periode

4. Menantunya, Presiden empat periode

5. Cucunya, Presiden empat periode, dst.

Menghemat biaya Pemilu 200 triliun rupiah, bisa dipakai untuk membangun sistem pendidikan Indonesia, saat ini, yang bobrok bin bubrah.

Semuanya, jauh-jauh hari, sudah dicitrakan secara politik seolah-olah anak, menantu dan cucunya, adalah orang-orang hebat. Hebatnya di mana?

Orang hebat tidak butuh pencitraan politik, karena akan mencitra dengan sendirinya.

Emangnya negeri mbah buyutmu, Indonesia bisa dikapling-kapling seenaknya.

Jujur, saya jijik dan muak dengan Politik Dinasti, sangat menjijikkan.

Hanya Bung Karno yang tidak pernah membawa-bawa putera-puterinya di lingkaran kekuasaan, saat Beliau berkuasa.

Proklamator Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945

Presiden Seumur Hidup

Pemimpin Besar Revolusi

Panglima Tertinggi Angkatan Perang.

Anak ideologis tetap jauh lebih baik dibanding anak biologis.

Indonesia hancur berantakan, jika warna demokrasi didominasi Politik Dinasti.

Politik dinasti adalah sebuah rekayasa politik dengan pendekatan kekuasaan hanya untuk mengumbar birahi politik kekuasaan semata.

Pilih jeneng apa jenang? Nggedebus kabeh!

Kata syayidinah Umar, dunia cukup memenuhi kebutuhan semua orang, namun sangat kurang untuk memenuhi kerakusan satu orang. []

Berita terkait
Opini: Politik Dinasti Jokowi?
Lagi ramai di ruang-ruang publik, orang membahas soal Politik Dinasti Jokowi. Benarkah Jokowi sedang sibuk membangun politik dinasti?
OPINI: Guru Honorer, Isu Kesejahteraan dan Pembangunan SDM
Namun, kesejahteraan guru masih menjadi isu nasional yang tidak kunjung terselesaikan.
Opini: Don’t Stop Komandan
Dua putra terbaik asal Bumi Anging Mammiri dalam satu podium berbicara bergantian. Suasana Auditorium Kementerian Pertanian khidmat.
0
Opini: Politik Dinasti Sistem Monarki
Politik dinasti adalah kejahatan demokrasi, sebuah pengkhianatan nyata terhadap nilai-nilai demokrasi, karena menghalangi proses demokrasi.