Opini: Dasar Pengkhianat

Lagi musimnya orang teriak-teriak merasa dibohongi, dikhianati, di-prank, dengan mengatakan: ternyata dia pengkhianat, tidak bisa dipercaya.
Ilustrasi tulisan opini. (Foto: Tagar/ Freepik)

Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada

Lagi musimnya orang teriak-teriak merasa dibohongi, dikhianati, di-prank, dengan mengatakan: ternyata dia dan parpol Edan, tidak bisa dipercaya alias pengkhianat.

Lupa sejarahnya sendiri, bahwa dia dulunya adalah mbah buyutnya pengkhianat.

Sapa nandur bakal ngunduh. Seseorang yang berhasil menggapai sesuatu dengan cara berkhianat, someday dia akan mengalami hal serupa, bahkan lebih menyakitkan.

Sangat menyakitkan, jika karma itu mengenai anak-anaknya. Mula ta mula, aja dhemen nyahak hake anak.

Cari kambing hitam, untuk membenarkan kebodohannya sendiri, bicara dengan istilah dari sumber yang bisa dipercaya, yang sebenarnya hanyalah racun. 

Kecewa berat, gagal jadi Wakil Lurah Sarkem, sesuatu yang dikejar-kejar ternyata lepas. Lalu teriak-teriak si A pengkhianat, si B pembohong, si C musang berbulu domba, dll. 


Sangat menyakitkan, jika karma itu mengenai anak-anaknya.


Kalau tidak ada si Brewok Muntah Darah, yang ibaratnya seperti Burisrawa kumat edanne, maka bakal calon Wakil Lurah Sarkem tetap bergandengan tangan dengan pengkhianat. Runtung-runtung kaya Mimi lan Munyuke.

Dasar makhluk politik pepesan kosong. Buruk muka cermin dibelah.

Memang berat dan sakit, jika sebuah kepercayaan yang diemban sebagai amanah dan sudah dianggap sebagai orang yang dipercaya, ternyata berkhianat.

Indonesia gudangnya pengkhianat. Kalau tidak, mana mungkin Nusantara dijajah Belanda selama 350 tahun. Lebih gila lagi, di Konferensi Meja Bundar, duduk sebagai wakil delegasi Belanda. Dasar pengkhianat bermental budak.

Tidak perlu teriak-teriak pengkhianat, kalau dirinya sendiri Mbah Buyutnya Pengkhianat. Tidak perlu teriak-teriak Pembohong, kalau dirinya sendiri Terrible Liar.

Yang paling penting, orang itu harus adaptif terhadap perkembangan zaman dan selalu waspada, bahwa segala sesuatu mungkin saja terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Kesandhung ing rata kebentus ing tawang.

Bagaimana bisa percaya dengan Antok Basbethot, dia hanya pembohong, tukang ngibul, jago berkata-kata omongan sampah, koq dipercaya? Sing goblog sapa?

Di dalam ajaran agama, jelas menyebutkan, Tuhan menjodohkan seseorang saling sesuai satu dengan lainnya. Orang baik ketemu orang baik, dan pengkhianat ya jodonya pengkhianat. Tumbu oleh tutup.

Nggak usah sedih Bro, berfikir rasional dan membumi, nggak usah merasa sok suci, membik-membik monolog di media segala. Memuakkan dan menjijikkan. Wong lanang gembeng. Stand on your own feet whatever it takes.

Wus tekan titiwancine. Ayo lesunge ditabuh. Nak wus les banjur diusung. Lesung: nak wus LES banjur diusUNG.

Sura dira jayaningrat lebur dining pangastuti.

Merdeka. []

Berita terkait
Opini: Politik Bunuh Diri
Munculnya pasangan Anies-Imin, menurut saya, adalah politik bunuh diri dari Surya Paloh guna cuci dosa masa lalu - Tulisan Opini
Soal Duet Anies-Cak Imin, Zulhas: Kalau Lampunya Mati Mbok Ngasih Tangan, Ini Belok Nggak Ngasih Sein
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang kerap disapa Zulhas menegaskan, partainya menghormati keputusan PKB.
Soal Duet Anies-Cak Imim, Gerindra: Kami Tak Pernah Khianati PKB
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka suara terkait hengkangnya PKB dari koalisi Indonesia Maju.
0
Opini: Dasar Pengkhianat
Lagi musimnya orang teriak-teriak merasa dibohongi, dikhianati, di-prank, dengan mengatakan: ternyata dia pengkhianat, tidak bisa dipercaya.