Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada
Politik itu amat sangat dinamis. Namun, sebenarnya tidak banyak mengubah peta politik nasional jelang Pilpres dan Pileg 2024.
Munculnya pasangan Anies-Imin, menurut saya, adalah politik bunuh diri dari Surya Paloh. Ini cara Surya Paloh, yang di dunia militer, dikenal dengan istilah automatic self destruction, guna cuci dosa masa lalu.
Kalau, misalnya, pasangan Anies-Imin bisa maju di Pilpres 2024, kelompok orang yang pada tulisan saya sebelumnya, masuk kelompok golput, akan lari ke Ganjar Pranowo.
Sekali lagi, tidak banyak mengubah politik nasional jelang Pilpres dan Pileg 2024.
Ada kemiripan dengan cerita Perang Bharata Yudha, perang terbesar dalam sejarah umat manusia, yaitu perang antar keluarga Bharat: Kurawa vs. Pandhawa. Pada hari ke 14 Perang Bharata Yudha Jayabinagun, Jayadrata melakukan politik bunuh diri, untuk menghapus dosa-dosanya, yang dengan amat sangat keji membantai Abimanyu.
Jayadrata adalah putera resi Wredaksatra, ksatria sakti mandraguna dari Kerajaan Sindhu. Jayadrata berada dipihak Kurawa bersama Sangkuni, Bhisma, Duryudana, Drona, dan Karna.
Munculnya pasangan Anies-Imin, menurut saya, adalah politik bunuh diri dari Surya Paloh.
Pada hari ke 14, Perang Bharata Yudha, pihak kurawa sudah habis-habisan. Sebagian besar adik-adik Duryadana, anak Destrarastra dan Dewi Gandari, tewas di padang Kurusetra. Jayadrata menantang Arjuna. What the hell is that? Is he mad? Burisrawa kumat edanne. Jayadrata dan Arjuna, saling memendam rasa dendam.
Mengapa Jayadrata berkhinat terhadap keluarga besarnya, yang masih ada hubungan kekerabatan dengan Basudewa Khrisna? Karena Arjuna telah memenangkan pertarungan memperebutkan Dewi Drupadi, anak Raja Drupada dari Pancala. Dewi Drupadi juga sering dipanggil dengan sebutan Pancali. Jayadrata kalah lawan Arjuna dalam kompetisi memanah.
Arjuna sangat dendam dengan Jayadrata, karena anaknya Arjuna, yaitu Abimanyu, dibantai secara sadis oleh Jayadrata.
Dewata Yang Agung, masih memberi kesempatan bagi Jayadrata untuk menebus dosa-dosanya. Ditantanglah Arjuna head to head perang terbuka. Dengan panah Pasopati, putuslah leher Jayadrata, dan kepalanya terpental jatuh di pangkuan ayahandanya, yaitu Resi Wredaksatra. Tamatlah sejarah Jayadrata.
Langkah Jayadrata sangat mirip dengan Surya Paloh, yang konon katanya, secara sepihak memunculkan pasangan Anies-Imin. Politik bunuh diri.
Anies-Imin bisa saja berakting harmonis. Di akar rumput, ceritanya amat sangat jauh berbeda.
Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan semakin tak terbendung.
Hasil survei LSI teekini, PDI Perjuangan meroket, jauh meninggalkan Gerindra. Di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur, PDI Perjuangan mencapai angka 40%. Di Sumatra rata-rata di angka 15%. Simulasi saya benar, PDI Perjuangan berada di angka 34% secara nasional pada Pileg 2024. Dan, Ganjar Pranowo stagnan di angka 57% pada Pilpres 2024.
Sura dira jayaningrat lebur dining pangastuti. Lebur dining pangastuti adalah perilaku adaptif untuk sebuah kemenangan. Itu adalah Ganjar Pranowo. []