Oleh: Bagas Pujilaksono, Akademisi Universitas Gadjah Mada
Panggung politik nasional jelang Pemilu 2024 mulai riuh, gaduh dan hingar bingar, hanya gara-gara Presiden Jokowi akan cawe-cawe dalam Pemilu 2024.
Ada ilmuwan tuwek bongkrek yang mengatakan Presiden Jokowi melanggar konstitusi. Konstitusi yang mana? Bahkan, dia memprovokasi TNI, agar DPR RI memakzulkan Presiden Jokowi. Udah bau tanah belum sadar juga, kalau ilmu dan hidupnya tidak berguna bagi bangsa dan negara.
Cawe-cawe itu bahasa Jawa yang maknanya luas. Jadi sangat tergatung konteks dan suasananya. Kalau saya pungut makna kata cawe-cawe, artinya seseorang melibatkan diri pada suatu hal, karena memang kewajiban/tugasnya atau suatu bentuk perbuatan baik untuk kepentingan bersama.
Presiden Jokowi adalah Kepala Pemerintahan sekaligus Kepala Negara. Cawe-cawe Presiden Jokowi adalah hal lumrah. Tidak perlu berucap, Presiden Jokowi memang harus cawe-cawe.
Mengapa Presiden Jokowi eksplisit mengatakan akan cawe-cawe ke publik? Karena beliau melihat jelang Pemilu 2024, masih ada gerakan politik ekstrem yang memanfaatkan agenda Pileg dan Pilpres 2024, membikin kekacauan dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Makna kata cawe-cawe, artinya seseorang melibatkan diri pada suatu hal, karena memang kewajiban/tugasnya atau suatu bentuk perbuatan baik untuk kepentingan bersama.
Yang tujuan jangka panjangnya berniat menghancurkan NKRI dengan mengubah Ideologi Pancasila dengan Ideologi Sampah Comberan, yang jelas bukan jati diri bangsa Indonesia.
Gerakan politik dari kelompok nasionalis banci dan gerombolan manusia berkedok-kedok politisasi agama, jelas-jelas Merong Kampuh Mbondhan Tanpa Ratu. Tenggelamkan mereka!
Hanya bangsa gemblung yang bangga pretending to be somebody else, instead of to be theirselves.
Ahli Hukum Karma koar-koar di media, dengan logika bodoh, niatan jahat dan wajah/muka setengah jadi, merasa paling pintar dan paling ahli, tuduh sana tuduh sini, fitnah sana fitnah sini, bersekongkol dengan Si Gembul yang belum taubat juga dengan dosa-dosanya di masa lalu.
Saya dukung Presiden Jokowi cawe-cawe di Pemilu 2024, agar Pemilu berjalan lancar, kondusif, demokratis bermartabat dan aman. Rakyat sudah muak melihat kadrun-kadrun beraksi anarkis seperti pasca Pilpres 2019.
Saya berharap MK memutuskan Pileg 2024 kembali ke Sistem Proporsional Tertutup.
Semoga PK Moeldoko menang di MA.
Hanya Ganjar Pranowo yang pantas dan layak meneruskan kepemimpinan nasional, neither He nor Him. []