Omnibus Law Cipta Kerja, Pengusaha: Pengangguran Teratasi

Beda dengan buruh dan mahasiswa, pengusaha di Jateng menilai Omnibus Law UU Cipta kerja akan membuka investasi dan mengatasi pengangguran.
Gubernur Ganjar Pranowo ngobrol dengan Ketua Apindo Jateng Frans Kongi (kiri), Ketua Kadin Jateng Kukrit Wicaksono (baju putih) dan perwakilan buruh, Senin, 12 Oktober 2020. Pengusaha Jateng menilai Omnibus Law UU Cipta Kerja bisa mengatasi masalah pengangguran. (Foto: Tagar/Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Kalangan pengusaha di Jawa Tengah buka suara soal polemik Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mereka menyatakan dukungannya atas undang-undang lantaran peluang investasi akan makin terbuka dan masalah pengangguran akan teratasi.

"Undang-Undang Cipta Kerja ini bisa membuka peluang besar bagi investor masuk ke Jawa Tengah. Dengan begitu, maka persoalan pengangguran yang selama ini menjadi problem, akan teratasi," kata Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Tengah, Kukrit Wicaksono saat dialog dengan Gubernur Ganjar Pranowo, Senin, 12 Oktober 2020.  

Ini cara agar Indonesia cepat maju. Kalau ini ditolak bahkan dibatalkan, Indonesia akan sulit untuk maju.

Menurut Kuktir, dengan lapangan kerja terbuka luas dan pengangguran berkurang, maka hal itu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Daya beli masyarakat akan meningkat dengan kesejahteraan yang dimilikinya itu.

"Ini cara agar Indonesia cepat maju. Kalau ini ditolak bahkan dibatalkan, Indonesia akan sulit untuk maju," lanjut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi.

Frans menyatakan pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan investasi. Mereka akan berusaha keras untuk membuat hal ini bisa tercapai.

"Yang harus digarisbawahi, persediaan tenaga kerja di Jawa Tengah ini sangat banyak. Dan di Jateng, terkenal pekerjanya yang baik, pintar dan tidak neko-neko. Ini sudah menjadi trademark yang dimiliki Jawa Tengah untuk menarik investor," urainya. 

Karena itu UU Cipta Kerja, klaim Frans, menjadi sangat strategis untuk menarik banyak industri masuk ke Jawa Tengah. Terlebih Jateng didukung kondisi infrastruktur yang cukup bagus

"Infrastruktur sudah oke, ke mana-mana sangat mudah. Maka ini sangat strategis bagi Jateng. Akan banyak perusahaan yang masuk ke Jateng," ujar dia.

Baca juga: 

Frans lantas mengambil contoh di Kawasan Industri Batang. Ia menyatakan sudah banyak pengusaha yang tertarik menanamkan modal di tempat itu. Setidaknya, tahun depan Kawasan Industri Batang bakal ramai dipenuhi industri besar berskala nasional maupun internasional.

"Tahun depan sudah ramai itu, setidaknya ada 50 - 100 ribu tenaga kerja yang dipastikan terserap di kawasan Industri Batang dalam waktu dekat," imbuhnya. 

Diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengumpulkan kalangan pengusaha, akademisi dan serikat buruh untuk berdiskusi terkait Omnibus UU Cipta Kerja. Pertemuan itu untuk mendengarkan masukan dan menyerap aspirasi dari berbagai pihak terkait undang-undang tersebut. []

Berita terkait
Buka Posko Pengaduan, Rektor Undip Minta Salinan Cipta Kerja
Undip dan kampus lain di Jawa Tengah siap membuka posko pengaduan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Kampus minta salinan aturan itu segera diberikan.
Demo di Tugu Muda Semarang, Desak 4 Mahasiswa Dibebaskan
Empat mahasiswa di Semarang ditahan polisi. Namun tidak menciutkan nyali para mahasiswa dan buruh tolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Demo Omnibus Law Berlanjut, Ganjar: Mari Bicara Baik-baik
Demo tolak Omnibus Law bakal berlanjut. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta hal itu dibicarakan baik-baik guna menghindari kerumunan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.