Novel Tahun 1981 Prediksi Virus Mirip Covid-19

Penyebaran virus corona atau Covid-19 di dunia ternyata mirip dengan kisah novel yang dirilis pada tahun 1981.
Ilustrasi pasien virus corona (Foto: pixabay)

Jakarta - Penyebaran virus corona atau Covid-19 di dunia ternyata mirip dengan kisah novel The Eyes of Darkness karya penulis Dean Koontz. Nama penulis dari novel yang dirilis pada 1981 itu belakangan juga menjadi buah bibir di media sosial seiring merebaknya wabah virus corona.

Novel dari penulis asal Amerika Serikat tersebut menyebut virus bernama Wuhan-400 bakal muncul di Wuhan. Persis dengan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di kota di Provinsi Hubei, China tersebut.

Dalam kisahnya, Wuhan-400 sama mematikannya dengan virus corona yang kini sudah menjangkit lebih dari 75 ribu orang di seluruh dunia. Kedua virus tersebut juga memiliki laporatorium penelitian yang berlokasi di Wuhan.

The Eyes of Darkness menceritakan seorang ibu bernama Christina Evans kehilangan anaknya, Danny. Rasa penasaran yang memuncak akibat kehilangan buah hati muncul di benak Evans apakah sang anak tewas karena berkemah atau masih hidup.

Akhirnya, sang ibu mencari Danny ke banyak titik hingga dia sampai pada sebuah fasilitas militer yang terdapat laboratorium khusus untuk penelitian virus. Ternyata, Danny berada di sana dan ditahan karena terinfeksi oleh mikroorganisme buatan manusia di laboratorium itu.

unaidsPetugas medis dengan pakaian pelindung merawat pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara untuk menerima pasien dengan gejalan ringan akibat virus novel corona, di Wuhan, provinsi Hubei, China, Rabu, 5  Februari 2020. (Foto: Antara/China Daily via REUTERS/wsj/djo).

Laboratorium itu merupakan tempat penelitian untuk menciptakan virus yang disiapkan sebagai senjata biologis. Dalam kenyataan, terdapat laboratorium penelitian virus yang disebut Institut Virologi Wuhan. Namun, tidak ada fakta serupa terkait laboratorium tersebut dengan kisah di novel itu.

Diketahui laboratorium Wuhan itu adalah laboratorium biosafety level empat. Laboratorium dengan klasifikasi tingkat tertinggi yang mempelajari virus paling mematikan. Jaraknya 32 km dari pusat munculnya wabah Covid-19 saat ini.

Pengelola toko Bleak House Books di San Po Kong, Albert Wan membenarkan jika Wuhan merupakan tempat berbagai fasilitas penelitian ilmiah, termasuk mikrobiologi dan virologi. Maka dari itu, dia tidak heran jika Koontz mengambil Wuhan untuk cerita novelnya.

"Penulis cerdas dan jenius seperti Koontz akan mengetahui semua ini dan menggunakan sedikit informasi faktual ini untuk menyusun cerita yang meyakinkan dan meresahkan. Karena itu, (dia menulis) Wuhan-400," kata Albert, seperti dilansir South China Morning Post (SCMP).

Pendapat Albert dibenarkan penulis asal Inggris, Paul French yang mengatakan banyak unsur pada virus acorona yang dibahas berkaitan dengan Perang Dunia II. Sehingga, hal ini menjadi salah satu inspirasi Koontz.

"Orang Jepang pasti melakukan penelitian senjata kimia di China, yang sebagian besar kami asosiasikan dengan Unit 731 di Harbin dan China utara. Tetapi mereka juga menyimpan senjata kimia di Wuhan yang diakui Jepang," kata French.

Penulis buku tentang kriminal Hong Kong, Chan Ho-kei juga menuturkan kejadian Covid-19 dengan Wuhan-400 hanya kebetulan belaka. Menurutnya ada juga kasus kebetulan lainnya, misal novel Futility keluaran tahun 1898 yang bercerita kapal tenggelam bernama Titan di Atlantik Utara.

Kemudian 14 tahun kemudian, cerita itu benar-benar terjadi dengan tenggelamnya kapal penumpang RMS Titanic di lokasi yang sama.

"Para penulis fiksi selalu mencoba membayangkan seperti apa realitasnya, sehingga sangat mungkin untuk menulis sesuatu seperti prediksi. Tentu saja, ini aneh ketika detailnya bertabrakan, tapi saya pikir itu hanya masalah matematika," kata Chan. []

Berita terkait
Kemana 5 Juta Warga Wuhan Pergi Sebelum Karantina?
Pasca Wuhan terdeteksi virus baru misterius, jutaan orang di kota yang berada di Provinsi Hubei itu eksodus.
Warga Wuhan Pilih Mati di Rumah daripada Dikarantina
Wabah yang disebabkan virus corona baru membuat banyak warga mulai diserang stres.
Kondisi Tiga Mahasiswa di Wuhan Gagal Pulang Membaik
Tiga mahasiswa Indonesia yang gagal evakuasi dari Wuhan mulai membaik, satu sudah kembali ke asrama mahasiswa
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.