Nikmatnya Kue Apang Bugis Disantap Saat Bersantai

Makanan yang lagi tren di Makassar bulan terakhir ini adalah Apang Bugis atau orang Jawa sering menyebutnya dengan Apem.
Kue Apang Bugis. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

TAGAR.id, Jakarta - Makanan yang lagi tren di Makassar bulan terakhir ini adalah Apang Bugis atau orang Jawa sering menyebutnya dengan Apem. Kue ini memang sangat cocok disantap di pagi hari dan saat santai. 

Kue tradisional khas suku Bugis-Makassar ini memliki bentuk beragam, ada yang bentuknya segitiga dan kotak. Kue ini memiliki komposisi tepung beras dengan gula aren atau gula merah, sehingga membuat tampilan Apang bugis berwarna kecoklatan. Adapun cara membuat kue Apang Bugis ini adalah dengan dikukus.

Menikmati kue Apang Bugis akan terasa lebih nikmat, jika ditambah dengan parutan kelapa segar.

Biasanya masyarakat Makassar menikmati Apang Bugis dengan kopi atau teh di pagi hari, sebelum berangkat kerja atau aktvitas lainnya. Kue tersebut memiliki tekstur yang lembut serta rasa manis yang pas.

Kue Apang BugisKue Apang Bugis. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Menikmati kue Apang Bugis akan terasa lebih nikmat, jika ditambah dengan parutan kelapa segar. Sehingga, rasanya akan lebih kaya dan terasa ada manisnya dan gurih.

Tidak sulit untuk mendapatkan kuliner khas yang satu ini, di beberapa sudut kota muda dijumpai berbagai penjual yang menjajakannya, ada yang menjual dengan tempat sederhana hingga tempat yang besar.

Salah satu penjual kue Apang Bugis yang ramai pengunjung ada di daerah Kecamatan Parangtambung. Kedai Apang Bugis ini setiap harinya ramai dikunjungi oleh pengunjung dan tidak pernah terlihat sepi.

"Belum lama juga saya berjualan kue Apang Bugis di sini, tapi untuk animo masyarakat menikmati kue ini sangat besar," kata Kasma pemilik warung itu.

Dia mengatakan kue Apang Bugis ini sempat tidak populer dan kalah dengan kue lainnya. Tetapi, entah apa sebabnya kue ini kembali populer di tengah masyarakat.

Perempuan yang berasal dari Kabupaten Sidrap ini mengaku menjual satu kue Apang Bugisnya seharga seribu rupiah saja.

Sahabuddin, salah seorang penikmat Apang Bugis mengaku hampir setiap hari dirinya datang untuk membeli kue tradisional yang melegenda ini. Apang Bugis baginya bisa sebagai makanan penahan lapar hingga jam makan siang.

"Paling enak dinikmati sama kopi hitam tanpa gula, sebab rasa Apang Bugis kan sudah manis, jadi perpaduannya sangat pas," ujar Sahabuddin.

Makanan Prosesi Sakral

Dulu sekali sekitar tahu 1960-an, kue Apang hanya bisa ditemukan saat ada acara-acara penting yang digelar di perkampungan. Dijadikan sesajian dalam prosesi sakral. Apang dinilai memiliki makna mendalam sehingga kehadirannya tidak boleh luput. Apang melambangkan harapan agar kehidupan tenteram dan aman.

Dalam buku Calabai, Perempuan dalam Tubuh Lelaki, karya Pepi AL-Bayqunie, ada satu gambaran cerita tentang ritual Songka’ Bala yang dilakukan para bissu di Segeri, Pangkep. Songka’ Bala berarti tolak bala. Ritual yang dilakukan untuk mengusir suatu wabah penyakit yang saat itu sedang menimpa warga Segeri.

Segala persiapan disediakan untuk ritual Songka’ Bala. Tujuh ekor ayam disembelih. Nasi dari tujuh warna beras ketan yang disajikan di atas nampan. Serta beberapa penganan khas bugis, seperti onde-onde, leppe-leppe, baje tejjaji, wenno, kaluku lolo, bokong, dan tentu saja apang.

Selain pada ritual Songka Bala’, apang kerap juga ditemui pada acara-acara Suku Bugis lainnya, seperti Menre’ Bola (naik rumah). Ini semacam acara untuk meminta perlindungan dan keselamatan dari Sang Khalik selama menghuni rumah, agar terhindar dari gangguan roh jahat. Serta pada acara pernikahan dan aqiqah.

Membuat Kue Apang

- Bahan-bahan

250 gram tepung beras, 50 gram tepung terigu, 250 gram gula merah (tambahkan 2 sdm gula pasir jika suka manis), 450 ml santan cair 1 sendok makan ragi, 1/2 sendok teh garam secukupnya, baking powder secukupnya, daun pandan, dan kelapa parut untuk taburan.

- Langkah Pembuatan

1. Campur semua bahan kering (tepung, ragi, baking powder) sisihkan.

2. Masak santan dengan daun pandan dan gula merah yang sudah di serut. Aduk-aduk biar santannya gak pecah

3. Begitu mendidih, saring dan dinginkan. Biarkan hingga hangat suam kuku (ragi bekerja baik pada saat airnya hangat).

4. Tuang larutan santan gula ke dalam bahan kering aduk hingga tidak ada yang bergerindil.

5. Diamkan kurang lebih satu jam sampai ragi bekerja dan adonan sudah berbuih banyak.

6. Panaskan kukusan. Tuang ke dalam cetakan plastik yang sudah diilesin minyak tipis-tipis.

7. Jangan lupa disajikan dengan parutan kelapa pilih kelapa yg belum tua. Biar rasanya manis. Jika suka kelapa bisa dicampur sedikit gula atau garam biar gurih.

8. Siapkan teh atau kopi, dan duduk cantik di beranda rumah sambil mengemil. [] 

Baca juga:

Berita terkait
Kue Khas Bantul Ini Bikin Pria Ngilu, Tapi Rasanya Enak
Nama makanan khas bantul Yogyakarta ini terinspirasi dari alat kelamin pria. Namanya, tolpit. Kependekan dari (Kon** kejepit).
Resep Aneka Kue Kering Hari Raya Idul Fitri
Di Hari Raya setiap rumah menyajikan aneka kue kering. Tagar merangkum resep kue Nastar, Putri Salju, dan Kastengel dari berbagai sumber.
Kue Kicak, Jajanan yang Hanya Tersaji Saat Ramadan
Kue kicak, jajanan khas Yogyakarta hanya tersaji saat Ramadan.