New Normal Tak Buat Wisata Badui Mulai Buka

Kawasan destinasi wisata Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, masih ditutup, walaupun sudah diberlakukan new normal.
Tetua Adat Badui, Jaro Saija. (Foto: Antara)

Lebak - Kawasan destinasi wisata Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, masih ditutup untuk pencegahan penyebaran Covid-19 meskipun tatanan kehidupan baru dimulai.

"Kami harus berkoordinasi dengan Tugas Gugus setempat untuk membuka kawasan wisata Badui itu," kata Kepala Seksi Destinasi Dinas Pariwisadata Kabupaten Lebak Usep Suparno di Lebak, Rabu, 17 Mei 2020, seperti diberitakan Antara.

Kami belum berani membuka kawasan wisata Badui dan menunggu kepastian pemerintah setempat.

Pemerintah Kabupaten Lebak belum bisa memastikan kapan kawasan destinasi wisata adat Badui dibuka kembali, terlebih kasus pasien Covid-19 di daerah ini melonjak.

Selama ini kawasan Badui dilarang dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bahkan di pintu gerbang dilakukan penjagaan oleh petugas untuk mencegah penyebaran Covid-19. Selain itu juga warga Badui pun tidak boleh pergi ke luar daerah, kecuali mereka ada keperluan penting.

Pembukaan kawasan destinasi wisata Badui itu tentu harus memenuhi syarat di antaranya kesiapan menghadapi era normal baru dan perkembangan penyebaran Covid-19, serta rekomendasi Tim Gugus Tugas Kabupaten Lebak.

Selain itu destinasi wisata harus mematuhi Surat Edaran Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Nomor 556/194/Dispar/2020 tentang imbauan bagi para pengelola destinasi wisata dan tempat hiburan agar menerapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, dan berkoordinasi dengan petugas medis setempat.

"Kami saat ini tengah menyusun pembukaan wisata Badui dan wisata lainnya di Lebak dengan menerapkan standar protokol kesehatan," katanya.

Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, mengatakan, penutupan kawasan wisata di daerahnya untuk mencegah penyebaran Virus Corona agar tidak sampai masuk ke permukiman masyarakat Badui. 

Sebelum mengambil keputusan, kata dia, tetua lembaga adat Badui sudah bermusyawarah dan menyepakati bahwa kawasan pemukiman mereka ditutup sementara dari kunjungan wisatawan.

Selain itu, menurut Jaro, warga Badui juga tidak boleh pergi ke luar daerah, terkecuali mereka ada keperluan penting yang diperbolehkan dengan mendapatan izin. 

"Kami belum berani membuka kawasan wisata Badui dan menunggu kepastian pemerintah setempat," katanya.[]

Berita terkait
Ritual Kawalu, Bebaskan Badui dari Pandemi Covid-19
Masyarakat Badui hingga kini terbebas dari pandemi virus Corona atau Covid-19, selama tiga bulan mereka melakukan ritual Kawalu.
Warga Badui Harapkan Agama Selam Sunda Wiwitan Tertera di Kolom E-KTP
Sejumlah warga Badui berharap, PAK-HAM Papua dapat memperjuangkan identitas agama Selam Sunda Wiwitan pada kolom E-KTP.
Masyarakat Badui: Cantumkan Agama Selam Sunda Wiwitan di KTP-El
Ayah Mursid meminta agama "Selam Sunda Wiwitan" yang dianut warga Badui dicantumkan pada kolom Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik.
0
Harga TBS Sawit Terjun Bebas, Sultan Najamudin Minta Pemerintah Tingkatkan Porsi Penggunaan CPO
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin mendorong pemerintah untuk melakukan akselerasi penyerapan stok CPO.