Nelayan Aceh Singkil Diterkam Buaya

Nelaya di Aceh Singkil, Aceh digigit buaya dikepalanya saat menyelam mencari teripang.
Korban yang digigit buaya di kepala ketika sedang menyelam di perairan Pulau Busung, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Seorang warga Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh menjadi korban penyerangan buaya. Peristiwa ini terjadi pada Senin, 13 Januari 2020 malam sekira pukul 22.00 WIB.

Camat Pulau Banyak Barat, Mawardi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, warga yang menjadi korban terkaman buaya adalah Antonius, warga Dusun Keupeung, Desa Asantola, kecamatan setempat.

“Betul, kejadiannya tadi malam,” kata Mawardi saat dikonfirmasi Tagar, Selasa, 14 Januari 2020.

Sementara, Sekretaris Satgas SAR Kepulauan Banyak, Tri Yudistira menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat korban bersama lima rekan lainnya mencari teripang di salah satu pulau di kecamatan setempat.

Korban digigit di bagian kepalanya, dia mencoba melepaskan diri dari buaya itu dengan tombak besi.

Saat mencari teripang, korban bergerak menggunakan dua sampan, di mana satu sampan ditumpangi tiga orang. Saat sampai di lokasi, korban menyelam ke dalam lautan untuk mencari teripang.

Di saat itulah, kata Yudistira, korban diterkam buaya. Saat kejadian itu, lima rekan korban masih berada di dalam sampan. Mereka melihat senter yang digunakan korban bergerak-gerak dalam air sehingga menimbulkan kecurigaan.

“Si korban ini menyelam mencari teripang, di saat mencari teripang, sekitar jam 10 malam gitu kemudian senter si korban ini bergerak-gerak dalam air, kawan-kawan mendekat, memang kejadian seperti itu sudah sering, kalau dalam air bergerak-gerak berarti ada apa-apa,” ujar Yudistira.

Ia menjelaskan, saat diterkam buaya, korban sempat melakukan perlawanan untuk melepaskan diri. Di tengah gelap gulita, korban mengusir satwa tersebut menggunakan tombak.

“Begitu korban sudah naik ke sampan baru diceritakanlah, si korban ini kebetulan digigit di bagian kepalanya, cuma karena si korban bawa tombak untuk cari teripang, jadi dia mencoba melepaskan diri dari buaya itu dengan tombak besi itu,” tuturnya.

Kata Yudistira, akibat terkaman itu korban mengalami luka di bagian kepala dan muka. Kemudian korban dievakuasi dan dibawa ke puskesmas kecamatan setempat.

“Korban Alhamdulillah selamat, cuma ada luka gigitan di belakang kepala sama di muka, karena posisi digigitnya di kepala,” ujar Yudistira.

Ia menambahkan bahwa lokasi tersebut memang sudah menjadi sarang buaya. Bahkan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh beberapa waktu lalu sudah memasang rambu-rambu tanda bahaya.

“Karena masyarakat itu kan kebiasaannya gini, memang di daerah buaya di situ banyak sumber daya alam seperti teripang, udang, ikan, jadi ya bahasa kasarnya memang sengaja masuk sarang buaya untuk mencari sumber daya alam itu,” ujarnya. []

Berita terkait
Lapas di Aceh Belum Penuhi Syarat Lokasi Cambuk
Hampir 80 persen lapas dan rutan di Aceh belum memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan hukum cambuk.
Kisah Pemuda Merawat 72 Mualaf di Aceh
Yayasan Mualaf Center dengan sukarela mengurus dan membina puluhan mualaf di Kota Subulussalam, Aceh.
Jalan Subulussalam-Aceh Tenggara Segera Dibangun
Ruas jalan Gelombang-Muara Situlen yang menghubungkan Subulussalam-Aceh Tenggara akan segera dibangun.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.