Jalan Subulussalam-Aceh Tenggara Segera Dibangun

Ruas jalan Gelombang-Muara Situlen yang menghubungkan Subulussalam-Aceh Tenggara akan segera dibangun.
Rapat kunjungan kerja (Kunker) Anggota DPRK Aceh Tenggara bersama Anggota DPRK Subulussalam membahas keberlanjutan pembangunan jalan Gelombang-Muara Situlen penghubung kedua daerah tersebut yang berlangsung di aula gedung DPRK Subulussalam, Senin, (13/1/2020). (Foto: Tagar/Nukman)

Subulussalam - Dua lembaga legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK) Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Tenggara menjalin kerjasama percepatan program pembangunan ruas jalan Gelombang-Muara Situlen yang menghubungkan antar kedua wilayah di gedung dewan setempat, Senin, 13 Januari 2020.

Pertemuan kedua lembaga legislatif dua daerah itu telah menyepakati pembentukan tim bersama guna mewujudkan realisasi pembangunan jalan yang dinanti-nanti oleh masyarakat di dua daerah itu.

Ketua DPRK Subulussalam, Ade Fadly Pranata Bintang mengatakan, secara Geografis bahwa wilayah Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Tenggara merupakan dua daerah otonom di Aceh yang berbatasan langsung.

"Kami dari Anggota DPRK Aceh Tenggara dan Anggota DPRK Subulussalam sepakat untuk membentuk tim bersama demi membahas dan mencari jalan keluar demi terwujudnya jalan lintas Gelombang-Muara Situlen," katanya.

Selain itu menurut politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu secara kultur dan sosial masyarakat Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Tenggara memiliki hubungan yang sangat dekat.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRK Aceh Tenggara, Jaminuddin Selian mengatakan masyarakat di Kabupaten Aceh Tenggara meminta agar pembangunan jalan tersebut dapat terlaksana, karena kata dia jika jalan tersebut terbangun maka pembangunan masyarakat di wilayah pesisir Barat Selatan (Barsela) seiring juga turut tumbuh melalui akses dagang yang mudah dijangkau tentunya dengan jarak tempuh yang pendek.

 Mencari jalan keluar demi terwujudnya jalan lintas Gelombang-Muara Situlen.

"Kunker kami ini juga selain membahas jalan yang menjadi kepentingan bersama sekaligus kedatangan kami juga menjalin silaturahmi dengan Anggota DPRK Subulussalam serta masyarakat Kota Subulussalam secara umum," kata dia.

Diketahui jalan sepanjang sekitar 110 kilometer itu adalah jalan penghubung yang diidam-idamkan oleh masyarakat kedua daerah itu sejak dulu yang hingga saat ini belum terwujud. Sebab untuk mencapai antar Kota Subulussalam dan Aceh Tenggara selama ini hanya melalui transportasi perhubungan darat melewati Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan menempuh waktu antara lima hingga enam jam melalui perjalanan darat.

Maka dengan terbukanya akses transportasi antara Gelombang-Muara Situlen maka perkiraan waktu tempuh yang dilampaui hanya memakan waktu berkisar dua jam saja.

Namun, tersendatnya pembangunan jalan itu terhalang oleh kawasan hutan konservasi negara. Dimana titik koordinat lokasi daripada ruas jalan tersebut terkena kawasan Hutan Lindung (HL) dan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). []

Berita terkait
Pesawat Hercules Milik TNI Mendarat Darurat di Aceh
Pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara dengan Nomor Registrasi A-1321 mendarat darurat di Bandara Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.
Posisi Wakil Gubernur Aceh Harus Segera Dibahas
Posisi wakil gubernur Aceh hingga saat ini masih kosong.
Kantor Bupati Aceh Utara Belum Difungsikan, Kenapa?
Pembangunan kantor bupati dan DPRD di Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Aceh menghabiskan anggaran senilai Rp 127 miliar.