Nasi Goreng Bakar, si Pedas dari Bantaeng

Jika ingin jalan-jalan ke kota Bantaeng, cobalah Nasi Goreng Bakar di Warung Kampung Toa, dijamin rasanya tak akan mengecewakan.
Nasi Goreng Bakar ala WKT yang sangat menggugah selera. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

TAGAR.id, Bantaeng - Pedasnya menu Nasi Goreng Bakar di Warung Kampung Toa (WKT) Bantaeng bukan isapan jempol belaka. Nyatanya menu satu ini bisa dibilang pelopor hingga saat ini WKT bisa terus eksis. Bayangkan saja, sejak pertama kali di promosikan kisaran tahun 2015 silam, langsung terbungkus 70 porsi. Waw... kebayang kan gimana menggilanya pencinta kuliner di Bantaeng untuk menu tersebut.

Kurang lebih seperti itulah yang diungkapkan, Ikhsan, sang pemilik warung. Pria kelahiran 1995 ini bercerita kepada Tagar, bagaimana ia membangun usahanya yang berawal dari sebuah keisengan dan tentu saja didukung oleh hobinya yang suka bereksperimen dengan berbagai bumbu dapur.

Awalnya itu saya coba-coba berinovasi. Gimana rasanya nasi goreng dibungkus daun pisang lalu dibakar.

Nasi Goreng adalah menu yang sudah cukup merakyat. Di kabupaten Bantaeng sendiri ada beberapa jenis yang sangat akrab di lidah. Mulai dari Nasi Goreng Merah, Nasi Goreng Kecap, Nasi Goreng Jakarta, Nasi Goreng Seafood dan Nasi Goreng Bakar ala Warung Kampung Toa.

Nasi Goreng BakarPenikmat Nasi Goreng Bakar di kota Bantaeng. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

"Awalnya itu saya coba-coba berinovasi. Gimana rasanya nasi goreng dibungkus daun pisang lalu dibakar. Akhirnya saya membuat dan berhasil, rasanya cukup menjual," beber Ikhsan saat mengenang pertama kali ia membuat resep tersebut.

Karena ia yakin rasanya tidak akan mengecewakan, akhirnya ia iseng-iseng memotret lalu menawarkan hasil eksperimennya itu di jejaring sosial media.

Sungguh tak disangka, puluhan porsi raib dihari pertama. Seporsi Nasi Goreng Bakar seharga 20.000 rupiah seketika laris manis. Tentunya Ikhsan begitu senang, hal yang hanya iseng belaka berbuntut hoki dan mulai ia tekuni dengan serius.

Waktu itu, tentu saja WKT belum dibangun. Ikhsan mengawali usahanya di pasar online, dengan menjajakan dagangannya di lapak Facebook. Selang beberapa saat, ia mulai membuka sebuah warung sederhana di jalan Elang, kelurahan Pallantikang kecamatan Bantaeng, kabupaten Bantaeng.

Dari warung sederhana inilah, omzet diraup sebanyak-banyaknya sehingga kini sebuah warung makan yang unik karena posisinya berada di areal persawahan terbangun. Namanya, WKT yang beralamat di jalan Lingkar.

Di tempat ini, Nasi Goreng Bakar masih jadi menu jempolan dan dicari pelanggan. Kamis, 16 Januari 2020 Tagar akhirnya berkesempatan berkunjung ke WKT dan mencicipi menu yang bikin penasaran itu.

Seporsi Nasi Goreng Bakar disajikan di atas tampah rotan kecil. Beberapa daun pisang tampak gosong sehabis dibakar. Belum lagi daun pembungkus nasi itu dibuka, aroma racikan bumbu yang mengundang selera langsung menusuk hidung.

Untuk menikmatinya pertama-tama buka sisi kiri dan kanan daun yang ditusuk menggunakan lidi. Lalu buka perlahan dibagian tengah. Tarik wajah anda sedikit agak ke belakang, karena setelah dibuka kepulan asap hasil pembakaran akan menari-nari di depan mata.

Setelah dibuka aroma bawang putih dan cabe memenuhi rongga hidung. Hati-hati, bila tak cukup kuat bisa memesan seporsi dengan rasa standar atau tidak terlalu pedas.

Nasi Goreng Bakar berwarna merah itu disajikan dengan telur dadar dan ayam suwir. Potongan tomat dan daun bawang menjadi warna yang semakin menyemarakkan tampilan. Rasanya? jangan diragukan lagi. Pedasnya benar-benar menggigit lidah.

Sekedar saran, sebaiknya pengunjung datang dalam keadaan perut lapar. Karena porsi Nasi Goreng Bakar ini banyak dan bisa sangat mengenyangkan. Jangan lupa menikmati dengan es teh dingin beserta kerupuk putih yang juga tersedia di sana.

Menikmati makanan enak dengan aroma daun pisang bakar yang wangi di areal persawahan, sambil mendengarkan suara seruling dan burung bersahut-sahutan, wow... sangat menarik bukan? segera atur waktu bersama keluarga dan nikmati sajian tersebut secara langsung, dan rasakan nikmatnya kuliner di Warung Kampung Toa. []

Berita terkait
Harga Pupuk di Bantaeng Mahal, Petani Menjerit
Harga pupuk bersubsidi di Kabupaten Bantaeng sangat mahal, membuat petani menjerit. Bahkan bukan hanya mahal tapi pupuk juga langka.
Bupati Bantaeng Singgung SKPD yang Kurang Peka
Bupati Bantaeng Ilham Azikin menyoroti peran SKPD yang kurang peka terhadap kondisi kekinian yang terjadi di masyarakat.
Legislator Bantaeng Persoalkan Kelangkaan Pupuk
Ketua Komisi B bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Bantaeng, Asriyudi Asman mempertanyakan kelangkaan pupuk di Kabupaten Bantaeng.
0
Pemkot Tangerang Didesak Agar Segera Bentuk Komisi Penanggulangan AIDS Kota (KAPK) Tangerang
Sudah lebih satu tahun sejak Perda AIDS Kota Tangerang disahkan tapi Pemkot Tangerang belum bentuk Komisi Penanggulangan AIDS Kota Tangerang