Sleman - Selama tahun 2019, peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) di Kabupaten Sleman meningkat jika dibandingkan 2018. Mayoritas kasus narkoba ini menyasar mahasiswa dan pelajar.
Harga narkoba yang dijual kepada mahasiswa dan pelajar pun terbilang murah. Pengedar menjualnya dengan harga yang disesuaikan dengan kantong mereka. Itu yang menjadi salah satu penyebab kasus narkoba tertinggi dari kalangan mahasiswa dan pelajar.
Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi Rizky Ferdiansyah mengatakan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kabupaten Sleman kian menonjol. "Secara kuantitas ada peningkatan jumlah kasus dibandingkan tahun sebelumnya," kata AKBP Rizky kepada wartawan, Jumat 27 Desember 2019.
Berdasarkan data tahunan, tercatat 63 perkara narkoba yang diungkap Polres Sleman pada 2018. Jika dibandingkan dengan 2019, naik menjadi 83 perkara. Tak hanya jumlah kasus yang kian naik, pun jumlah tersangkanya jauh lebih banyak. Angkanya mencapai 104 dari 95 pelaku.
Dia mengatakan, kasus narkoba yang meningkat ini menjadi perhatian serius. "Melihat jumlahnya yang meningkat, maka kasus narkoba menjadi fokus penanganan Polres Sleman," katanya.
Sasaran empuk para pengedar narkoba adalah mahasiswa.
Bahkan penyalahgunaan narkoba dapat memicu penggunanya untuk berbuat kejahatan. Sehingga kasus narkoba dijadikan prioritas."Dari pengakuan sejumlah tersangka kasus kejahatan jalanan, mereka biasa mengkonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang," ucapnya.
Untuk memaksimalkan pengungkapan kasus narkoba, Polres Sleman akan lebih mengintensifkan koordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polda DIY.
Selain itu, maraknya peredaran narkoba di Sleman tak lepas dari faktor pendatang yang masuk ke wilayah hukum Polres Sleman. Misalnya pelajar atau mahasiswa yang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
Di Yogyakarta sendiri terdapat ratusan kampus atau perguruan tinggi. Ada ratusan ribu mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia mengenyam pendidikan di Kota Pendidikan ini.
Untuk dapat menjual barang haram tersebut, para pengedar akan memberi harga sesuai kantong mahasiswa. "Sasaran empuk para pengedar narkoba adalah mahasiswa," kata Rizky. []
Baca Juga:
- Penyebab Komplotan Pil Sapi di Sleman Terungkap
- Polisi Temukan Pil Stelosi di Rumah Tersangka Klitih
- Suami Istri di Yogyakarta Kompak Pakai Narkoba