Jakarta - Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali ke tujuan awal partai yang didirikan oleh para ulama, yakni menjadi partai politik yang terbuka dan modern.
Ketua Umum Barikade Gus Dur Priyo Sambadha menilai hingga detik ini PKB masih digunakan sebagai alat politik untuk memenuhi ambisi politik orang per orang semata.
"Perlu dilakukan reformasi dan revitalisasi total terhadap PKB dan dilakukan sistem pengkaderan yang lebih adil dan profesional," kata dia seperti dilansir dari Antara.
Muktamar PKB 2019 di Bali menurut Priyo, semestinya bisa jadi momen penting PKB menentukan titik awal menuju langkah-langkah yang segaris dengan perjuangan KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
Mereka bisa memulai dengan memilih pemimpin baru yang segar dan bersih dari berbagai kasus kelam masa lalu secara bebas, jujur, adil, dan demokratis tanpa tekanan, sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PKB.
Sudah saatnya kita semua sebagai kader Gus Dur yang tawadu di seluruh penjuru negeri untuk kembali pulang berjuang dalam koridor garis perjuangan Gus Dur.
Jika Muktamar PKB 2019 tak mampu mewujudkan hal itu, menurutnya Muktamar PKB 2019 terkesan hanya sebagai sandiwara politik usang dengan peran utama sosok lama. Sebab, selama ini telah terbukti PKB hanya dijadikan alat kendaraan politik untuk memenuhi ambisi pribadi.
"Sudah saatnya kita semua sebagai kader Gus Dur yang tawadu di seluruh penjuru negeri untuk kembali pulang berjuang dalam koridor garis perjuangan Gus Dur. Bukan lainnya," ujarnya.
Gelaran muktamar atau rapat besar ke-V PKB berlangsung di Nusa Dua, Bali selama tiga hari dari Selasa, 20 Agustus hingga Kamis 22 Agustus 2019.
Sejumlah agenda PKB akan dibahas dalam muktamar, seperti agenda untuk memilih ketua umum dan konsolidasi internal untuk mengawal pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lima tahun ke depan. []