Momentum PAN Yogyakarta Melepas Hegemoni Amien Rais

Muswil PAN DIY ke-5 sebagai momentum untuk melepas hegemoni Amien Rais. Tanpa Amien Rais, PAN tetap punya masa depan cerah.
Ketua OC Muswil ke-5 PAN DIY Suharwanta (dua dari kiri) saat memberikan keterangan pers, Senin, 28 Desember 2020. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) bertekad tetap menjadi partai besar di Yogyakarta. Meski PAN ditinggal oleh pendiri Amien Rais yang mendirikan partai baru, partai berlambat matahari terbit ini tetap optimistis menyambut masa depan. 

PAN DIY yang akan menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) pada 30 Desember 2020, menjadi momentum bagi PAN untuk tidak sekedar mengandalkan figur seperti Amien Rais, termasuk dalam pemikiran dan hegemoninya.

Baca Juga:

Ketua OC (Organizing Committee) Muswil ke-5 PAN DIY Suharwanta mengatakan, setelah ditinggalkan Amien Rais, berarti pula melepaskan PAN dari hegemoni Amien Rais. "PAN tidak akan mengandalkan figur seseorang melainkan akan melakukan langkah-langkah baru tanpa meninggalkan sikap kritis," katanya pada konferensi pers di Kantor DPW PAN DIY Jalan Imogiri Timur Tegalgendu Yogyakarta, Senin 28 Desember 2020.

Dia mengatakan, selama ini memang PAN Yogyakarta tidak lepas dari citra dan hegemoni Amien Rais. Saat ini, PAN berjuang melepas hegemoni itu, salah satunya dengan kinerja politik. "Kami tegaskan tidak lagi bergantung figur. Kinerja partai bukan dipandang dari citra figur. Kami ingin membuat suasana segar,” kata Suharwanta.

Wakil Ketua DPRD DIY ini mengakui sejak PAN ditinggalkan Amien Rais yang kemudian mendirikan partai baru, memang ada pengaruhnya bagi PAN. Namun, PAN tetap optimistis tetap menjadi partai besar di Yogyakarta.

Kami tegaskan tidak lagi bergantung figur. Kinerja partai bukan dipandang dari citra figur. Kami ingin membuat suasana segar.

"Itu (ditinggalkan AMien Rais) pasti ada pengaruh satu-dua. Bahasa kami patah satu tumbuh seribu. Yang perlu diingat, PAN lahir sejak 20 tahun lalu, sudah banyak pengalaman dan belajar banyak dari kerja-kerja politik," kata Suharwanta.

Hanum Salsabiela Rais Masuk Bursa Ketua DPW PAN DIY

Sementara itu, Muswil PAN dengan agenda memilih Ketua DPW PAN lima tahun ke depan, tercatat ada 12 nama yang masuk. Salah satunya adalah Hanum Salsabiela, yang tidak lain putri dari pendiri PAN, Amien Rais. 

Dari daftar 12 nama yang akan nantinya dipilih melalui Muswil ke-5 PAN DIY pada Rabu, 30 Desember 2020. Muwil PAN DIY rencananya akan dihadiri Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan.

Selain Hanum, nama lain yang muncul Suharwanta, Indaruwanto Eko Cahyono, Respati Agus Sasangka, Sugeng Nurmanto, Heroe Poerwadi, Arif Kurniawan, Mahmud Ardi Widanto, Arif Noor Hartanto, Atmaji, Priyo Santoso dan Inoki Azmi Purnomo.

Baca Juga:

Suharwanta megatakan, sebanyak 12 nama tersebut muncul melalui proses penjaringan, pendaftaran dan pengembalian formulir. Nama-nama sudah diproses di Steering Committee. Semua memenuhi persyaratan dan dikirim ke DPP PAN. "Sesuai AD/ART, 12 nama akan dipilih empat nama ditambah satu dari DPP. Lima orang itu akan menentukan kepengurusan 2020-2025,” ungkapnya.

Dia mengataan, siapa yang terpilih sebagai pimpinan PAN DIY periode 2020-2025 sepenuhnya ditentukan melalui mekanisme muswil yang dihadiri 78 DPC se-DIY, DPD, maupun dari DPP. "Prinsip, muswil akan mengedepankan musyawarah mufakat," ungkapnya. []

Berita terkait
PDIP Tagih Janji Amien Rais Jalan Kaki dari Yogyakarta ke Jakarta
Politikus PDIP Dewi Tanjung belum lama ini mengungkit agar pendiri PAN Amien Rais menepati janjinya jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta.
6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais Ingin TGPF dan Bebaskan Habib Rizieq
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais desak pembentukan TGPF usut kematian 6 laskar FPI dan ingin Habib Rizieq Shihab bebas.
Pengamat Sebut Amien Rais Belum Tentu Merapat Partai Masyumi
Ujang Komarudin menilai politisi senior Amien Rais belum tentu merapat ke Partai Masyumi baru.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.