Beda Rakernas PDIP dan Rakernas PAN Jelang Pemilihan Presiden 2024

Jelang Pilpres 2024, beberapa partai politik menggelar rapat kerja nasional atau rakernas. Termasuk PDIP dan PAN. Apa beda keduanya.
Bendera PDIP dan PAN. (Foto: Dok Tagar)

TAGAR.id, Jakarta - Beberapa partai politik menggelar rapat kerja nasional atau Rakernas untuk menghadapi Pemilihan Presiden 2024. Termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Apa yang dibahas dua partai tersebut. Apakah sama atau beda.

Ternyata ada perbedaan antara Rakernas PDIP dan PAN. Dalam Rakernas PDIP, 21 - 23 Juni 2022 tidak akan dibahas soal capres dan cawapres. Sedangkan Rakernas PAN, 26 Agustus 2022, akan menentukan capres yang bakal diusung dalam Pilpres 2024.


Rakernas PDIP 21 - 23 Juni 2022

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Arif Wibowo, mengatakan partainya tidak akan membahas calon presiden dan calon wakil presiden dalam Rakernas 21 - 23 Juni 2022.

Rakernas nanti, kata Arif, fokus membahas strategi Pemilu 2024 agar bisa menang lagi untuk ketiga kalinya alias hattrick. 

PDIP adalah partai juara dalam Pemilu 2014 dan 2019. Jumlah kursinya paling banyak di DPR. Juga partai penguasa. Berhasil mengantar calon presiden yang diusung menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Kami tidak bicara soal presiden dan wapres. Kami bicara soal strategi pemenangan pemilu," kata Arif kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022.

Banyak persiapan sedang dilakukan menuju Rakernas, kata Arif. Persiapan di antaranya kelengkapan struktur kepengurusan partai mulai dari tingkat ranting sampai pusat.

"Dan program 7 badan partai harus terbentuk, meliputi badan pemenangan pemilu, badan saksi pemilu nasional, badan bantuan hukum, dan seterusnya. Kemudian sayap-sayap partai juga harus terbentuk sampai tingkat kabupaten kota," ujar Arif.

PDIP juga, kata Arif, saat ini sedang mengumpulkan data dan informasi soal kinerja kader dalam mengurus rakyat dan pemerintahan. 


Kami tidak bicara soal presiden dan wapres. Kami bicara soal strategi pemenangan pemilu.


Kader yang dimaksud di antaranya yang kini menjadi bupati, wali kota, hingga anggota DPRD di provinsi - kabupaten.

Partai-partai lain sudah membahas capres cawapres untuk Pilpres 2024. Arif mengatakan partainya tidak gentar. Dan tidak merasa ketinggalan.

Arif membuat istilah rel dan kereta dalam menjawab hal tersebut.

"Relnya saja belum tahu kok, takut ketinggalan gimana? Keretanya lewat rel mana? Kita harus tau relnya dulu, baru kita naik kereta," ujar Arif.


Rakernas PAN 26 Agustus 2022

PAN dalam Rakernas 26 Agustus 2022 akan menentukan tiga pasang capres - cawapres. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno kepada wartawan, Selasa, 14 Juni 2022.

Eddy mengatakan tiga pasang nama itu nantinya akan diusulkan kepada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB merupakan koalisi antara PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar.

"Keenam nama tersebut kemudian akan dikomunikasikan dengan partai-partai koalisi, kita sudah tergabung di KIB agar bisa didaftarkan menuju pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang," kata Eddy.

Eddy mengungkapkan PAN saat ini sedang membicarakan nama-nama yang beredar di survei elektabilitas. Menurutnya, partai koalisi lainnya juga mendiskusikan nama-nama besar yang sudah digadang-gadang sebagai capres ataupun cawapres.

"Kayaknya tidak mungkin ada nama tiba-tiba datang. Jadi nama yang ada kita bahas sama-sama. Syukur-syukur kandidatnya sama," ujar Eddy.

Melengkapi keternagan Eddy, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Bima Arya menyebutkan beberapa karakter capres-cawapres partainya. Di antaranya nasionalis religius, rekam jejak kepemimpinan kuat, berpihak pada kelanjutan generasi serta memiliki semangat inovasi dan kolaborasi dan berperspektif global.

"Prinsipnya 'change and continuity'. Kami mencari kandidat yang sesuai dengan platform dan asa PAN, setia pada Pancasila dan NKRI," kata Bima.

"Kemudian mendorong ide-ide persatuan dan kemajuan, peduli pada pembangunan berkelanjutan dan regenerasi anak muda, serta membawa Indonesia berdaya saing di pentas global," kata Bima pula. []


BACA JUGA

Nasib PDIP Apabila Tidak Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Pilpres 2024: Elektabilitas Ganjar Pranowo Melesat Drastis

Puan Maharani Mentahkan Isu Prabowo - Puan dalam Pilpres 2024

Cara Partai Nasdem Menentukan Capres untuk Pilpres 2024

Berita terkait
Megawati Bangun Masjid At-Taufiq Karena Gerah PDIP Disebut Kurang Islami
Megawati Soekarnoputri membangun Masjid At-Taufiq untuk partainya, PDIP, karena gerah partainya itu distempel stigma kurang islami.
PDIP Ogah Menari Ikuti Irama Tabuhan Genderang Survei yang Tinggikan Ganjar Pranowo
PDIP ogah menari mengikuti irama tabuhan genderang survei yang meninggikan Ganjar Pranowo kadernya sendiri. PDIP patuh kepada Ketua Umum Megawati.
Fernando EMaS: Erick Thohir Punya Modal Menang Pilpres 2024
Erick Thohir sangat patut diperhitungkan sebagai cawapres kuat berpotensi untuk menang pada Pilpres 2024.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.