Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL/Mitratel) masih menghadapi tekanan meski tengah melantai di Bursa Efek Indonesia beberapa waktu lalu. Hal ini diungkapakan Menteri BUMN Erick Thohir Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI yang dikutip Jumat, 3 Desember 2021.
Erick menegaskan, Mitratel terus melakukan perbaikan agar tekanan pada saham anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk ini mereda.
"Kalau kita lihat pada tahun 2021, ada Mitratel yang sudah IPO. Memang hari ini masih mendapat tekanan. Tapi kita confident, akan terus melakukan perbaikan," kata Ercik Thohir.
Dijelaskan Erick, Mitratel akan terus bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menjangkau daerah-daerah yang belum mendapatkan WiFi atau mendapatkan akses digital.
Sebagaiman diketahui, core business Mitraltel yakni ebagai provider di bidang bisnis penyediaan menara pemancar telekomunikasi dan infrastruktur.
Kita bisa lihat sekarang, Telkom secara valuasi sudah tembus Rp411 triliun. Itu terbaik selama sejarah Telkom berdiri.
"Kita tahu, kita sedang menghadapi 2nd wave digital hari ini, dimana edu-tech, health tech akan masuk. Kemarin, kita ribut mengenai pinjaman online (pinjol), salah satunya," katanya.
"Ya itu juga fintech, yang suka tidak suka akan masuk menjadi penetrasi yang harus kita seimbangkan. Karena itu, Mitratel kita posisikan untuk terus ekspansi, tapi juga memperkuat fondasi pada digital nasional kita," sambungnya.
"Kita bisa lihat sekarang, Telkom secara valuasi sudah tembus Rp411 triliun. Itu terbaik selama sejarah Telkom berdiri, jadi remodeling Telkom dan juga penguatan anak-anak perusahaan seperti Mitratel untuk IPO ini membuat struktur daripada Telkom itu sendiri," ujar Erick.[]
Baca Juga:
- Wacana IPO Mitratel, Pengamat: Telkom Tunggu Waktu Tepat
- Mitratel Beli 6.050 Menara Telkomsel Senilai Rp 10,3 Triliun
- Telkomsel Alihkan 6.050 Menara Telekomunikasi ke Mitratel
- Telkomsel dan Mitratel Rampungkan Pengalihan 6.050 Manara BTS