Mitos Ibu Hamil yang Sudah Turun -temurun di Indonesia

Di Indonesia, banyak juga mitos ibu hamil yang berkembang di masyarakat. Percaya atau tidak itu tergantung pada diri Anda.
Hamil (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Kehamilan merupakan periode penting dalam hidup seorang wanita, karena ia akan merasakan sendiri pertumbuhan dan perkembangan sang janin dalam perutnya. 

Di Indonesia, banyak juga mitos ibu hamil yang berkembang di masyarakat. Percaya atau tidak itu tergantung pada diri Anda. Untuk mengetahui apa saja mitos itu, berikut adalah penjelasannya.


1. Mitos jenis kelamin bayi berdasarkan bentuk perut dan denyut jantung janin

Ibu hamil yang perutnya melebar ke samping akan memiliki bayi perempuan, sedangkan jika meruncing ke depan akan memiliki bayi laki-laki. 

Dikatakan juga bahwa jika detak jantung janin di atas 140 per menit, maka jenis kelaminnya adalah perempuan. Sedangkan jika detak jantungnya kurang dari 140 per menit, maka ia berjenis kelamin laki-laki.

Bentuk perut ibu hamil tidak dapat dijadikan penentu jenis kelamin bayi di dalam kandungan. Selain itu, belum ada bukti ilmiah yang mendukung teori penentuan jenis kelamin bayi berdasarkan denyut jantung janin.


2. makan di Piring Besar Maka Bayi Akan Lahir Besar

Banyak kabar yang mengatakan bahwa apabila ibu hamil makan menggunakan piring besar maka anak yang lahir nanti ukurannya pun akan ikut membesar. Padahal sesungguhnya tidak ada hubungan antara ukuran wadah untuk makan dengan ukuran bayi yang akan lahir nanti.

Kamu bisa melihat mitos ini dengan cara pandang kesehatan. Ketika menggunakan piring besar, porsi makan cenderung menjadi lebih banyak. Maka dikhawatirkan berat badan ibu naik tidak terkontrol. 

Tentunya ini tidak baik untuk ibu dan janin di dalam kandungan. Karena ibu hamil itu dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil namun dalam frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan saat belum hamil.


3. Mitos melihat gerhana bulan ketika hamil

Bila ibu hamil melihat gerhana bulan, bayi di dalam kandungannya akan lahir dengan kondisi bibir sumbing.

Bibir sumbing terjadi karena adanya kelainan genetik, infeksi selama hamil, kekurangan nutrisi tertentu, misalnya asam folat, atau kebiasaan merokok saat hamil. Jadi, bibir sumbing pada bayi tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan bulan.


4. perut Gatal, Tanda Calon Bayi Memiliki Rambut Yang Lebat

Ada anggapan bahwa apabila ibu hamil merasakan gatal yang tak kunjung hilang di sekitar perut, hal itu disebabkan oleh rambut sang janin yang tumbuh dengan lebat di dalam kandungan. 

Hal ini belum terbukti kebenarannya, karena sebenarnya rasa gatal tersebut disebabkan oleh peregangan yang terjadi di pada kulit di perut.

Gatal ini pun sebenarnya tidak hanya terjadi perut ibu hamil, karena semua bagian yang mengalami peregangan seperti paha dan bagian tubuh lain juga akan ikut terasa gatal. 

Untuk menghilangkan rasa gatal ini, ibu hamil bisa mengoleskan krim antigatal, mengompres area yang gatal dengan air dingin, dan selalu mengenakan pakaian yang bersih, kering, longgar, dan pastinya nyaman.


5. Mitos ibu hamil makan untuk dua orang

Banyak orang yang menganjurkan agar ibu hamil makan lebih banyak. Katanya, ibu hamil harus makan untuk porsi dua orang.

Pada saat hamil, wanita hanya membutuhkan kalori tambahan sebesar 300 kalori per hari untuk menunjang pertumbuhan bayi. Kalori ekstra ini bisa didapatkan dari segelas susu skim dan 60 gram keju atau 4 porsi sayur dan buah. Jadi, jangan sampai Anda menambahkan kalori secara berlebihan. 

Selain dapat menyebabkan obesitas yang bisa berdampak buruk pada kehamilan, Anda juga akan kesulitan untuk membuang kalori dan menurunkan berat badan setelah melahirkan.


6. Dilarang Membunuh Hewan

Larangan ini juga sering terdengar pada masyarakat Indonesia. Menurut mitos, apabila ibu hamil atau suami membunuh hewan, maka calon bayi nantinya akan memiliki tanda fisik seperti hewan yang dibunuh. 

Terlepas dari akurasinya, memang ada baiknya ibu dan suami tidak membunuh binatang, termasuk di luar masa kehamilan. Sebab hal ini ditakutkan akan merusak keseimbangan ekosistem alam. 

Khusus pada masa kehamilan, membunuh binatang bisa memunculkan rasa bersalah dan membuat ibu atau suami cemas. Kecemasan inilah yang memberi pengaruh buruk bagi kondisi kesehatan ibu dan janin.

Memang mitos ini terdengar aneh di masyarakat, namun baiknya pasangan suami dan istri mengambil positifnya saja, semoga mitos ini tidak membuat anda berfikir yang negative.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
5 Manfaat Telur untuk Ibu Hamil
Telur adalah sumber protein dan kolin yang sangat baik untuk kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin.
Vaksiinasi Covid-19 Aman untuk Ibu Hamil
Jenis vaksin yang digunakan untuk ibu hamil antara lain Pfizer, Moderna, dan Sinovac.
Ibu Hamil yang Positif Covid-19 Bisa Isolasi Mandiri
Ibu hamil yang positif Covid-19 dapat melakukan isolasi mandiri asalkan kondisinya dinilai baik.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.