Mitos Dusun Kasuran Sleman, Pantang Tidur di Kasur

Angin siang bertiup sepoi-sepoi menggoyangkan dedaunan di sekitar pemakaman di Dusun Kasuran, Margo Mulyo, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman.
Makam Nyai Kasur, salah satu pendiri Dusun Kasuran, Margo Mulyo, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 10 September 2019. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Sleman - Angin siang bertiup sepoi-sepoi menggoyangkan dedaunan di sekitar pemakaman. Suaranya berdesir, seperti berbisik pada puluhan kijing atau batu nisan, yang berjejer rapi di tempat itu.

Matahari siang bersinar terik, posisinya tepat berada di atas kepala, membuat batu-batu nisan itu seperti tanpa bayangan.

Di sudut barat laut pemakaman umum itu, di Dusun Kasuran, Margo Mulyo, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ada makam yang berbeda dari makam lain.

Tembok berwarna hijau setinggi dada orang dewasa mengelilingi makam itu, makam Nyai Kasur, salah satu pendiri pedusunan Kasuran. Pada sebelah selatan terdapat semacam pintu masuk. Di sudut sebelah kanan pintu masuk, terdapat sapu lidi. Makam itu tampak bersih dan terawat.

Seperti kompleks pemakaman lain, suasana di kompleks pemakaman itu juga sunyi. Hanya sesekali terdengar suara burung dan gesekan dedaunan tersapu bayu.

Dari masjid yang terletak di sebelah timur, tepat di depan kompleks pemakaman, terdengar orang bercakap-cakap. Lalu kembali sunyi.

Di luar pemakaman, suasana dusun itu hampir sama dengan dusun lain. Di batas pedusunan, terdapat pos ronda. Beberapa rumah warga menggunakan tanaman teh-tehan atau Acalypha Siamensis, sebagai pagar rumah.

Sebagian rumah lain terlihat lebih mewah, dengan mobil di garasi dan pagar tembok permanen.

Tapi satu hal yang menyamakan mereka, yakni pantangan menggunakan kasur untuk tidur.

Seorang tokoh masyarakat Dusun Kasuran, Muhadi, yang juga sebagai 'Pak Kaum' atau penghulu di situ, menjelaskan, seluruh warga dusun tersebut tidak menggunakan kasur sebagai alas tidur.

Sakjane sanes dilarang ngagem kasur. Menika kepercayaane tiyang mriki. Menawi ngagem kasur, wonten hal-hal ingkang mboten dikarepke.

SlemanPos Ronda Dusun Kasuran, Margo Mulyo, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 10 September 2019. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Saat ditemui di rumahnya, Selasa, 10 September 2019, Muhadi baru saja pulang dari masjid. Ramah dia menyapa, sambil mengulurkan tangan untuk dijabat. Jemarinya yang sedikit keriput karena usia, menggenggam erat dan bersahabat. Senyum menghiasi wajahnya, yang juga mulai dihiasi keriput.

Dia mengisahkan beberapa kejadian yang dialami warga saat mencoba melanggar pantangan tidur beralas kasur.

"Sakjane sanes dilarang ngagem kasur (sebetulnya bukan dilarang pakai kasur). Menika kepercayaane tiyang mriki (Itu kepercayaan warga di sini). Menawi ngagem kasur, wonten hal-hal ingkang mboten dikarepke (Kalau memakai kasur, akan ada hal-hal yang tidak diinginkan)," katanya dengan Bahasa Jawa halus.

Beberapa warga pernah tiba-tiba sakit saat mencoba tidur beralaskan kasur. Tetapi sakit itu langsung hilang saat kasur yang digunakan dibuang.

Muhadi mengaku pernah melihat sendiri, satu kasur yang dibuang di sawah oleh pemiliknya, karena saat menggunakan kasur, si pengguna melihat ular di rumahnya.

"Pernah juga ada warga sini yang merantau, kemudian dia kembali bersama keluarganya. Mereka menggunakan kasur sebagai alas tidur, akhirnya kasur itu dibuang juga, karena ada sesuatu yang terjadi," lanjutnya tanpa menjelaskan detail kejadian.

Namun, Muhadi mengaku tidak mengetahui asal mula pantangan tersebut, karena pantangan itu sudah ada jauh sebelum dirinya dilahirkan.

***

Saat ditanya mengenai daerah angker atau 'penunggu' di dusun berjumlah 800-an kepala keluarga itu, Muhadi mengatakan tidak ada daerah atau lokasi yang angker maupun ada 'penunggunya'. Hanya saja, warga memang sangat memegang teguh pantangan yang ada.

Sejenak Muhadi terdiam, seperti mengingat sesuatu. Lalu dia kembali berkisah, bahwa dusun itu didirikan oleh sepasang suami istri, yakni Kyai Kasur dan Nyai Kasur.

Saat meninggal, Kyai Kasur dimakamkan di Kasuran, Margodadi, Kecamatan Seyegan. Sedangkan istrinya, Nyai Kasur, dimakamkan di dusun itu, Kasuran, Margo Mulyo, Kecamatan Seyegan.

Di dusun tempat Kyai Kasur dimakamkan, warga setempat juga memiliki pantangan yang sama, yakni tidak menggunakan kasur sebagai alas tidur.

"Nggih sami, Mas (sama juga, Mas). Teng Kasuran mrika nggih mboten ngagem kasur (Di Kasuran sana juga tidak menggunakan kasur)," ujarnya.

Ngasikir, seorang warga lain yang ditemui tidak jauh dari rumah Muhadi, membenarkan penjelasan Muhadi. Menurutnya, dirinya dan keluarga mempercayai pantangan tersebut. Sehingga tidak pernah menggunakan kasur sebagai alas tidur.

"Setahu saya, sampai sekarang warga di sini tidurnya nggak pakai kasur. Katanya kalau pakai kasur bisa sakit," ucap pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online itu.

Ngasikir enggan bercerita lebih jauh terkait pantangan itu. Raut wajahnya terlihat sedikit khawatir atau curiga.

Dikutip dari beberapa sumber, pantangan itu bermula saat Kyai Kasur dan Nyai Kasur, yang merupakan pengikut Pangeran Diponegoro, berselisih pendapat.

Saat itu Nyai Kasur melarang suaminya ikut Pangeran Diponegoro. Tapi Kyai Kasur berkeras ingin tetap mengikutinya. Keduanya pun bersumpah untuk tidak tidur di atas kasur, sebelum cita-cita Pangeran Diponegoro tercapai. []

Berita terkait
Kisah Mencekam Penjaga Makam
Tekno, Ilman, Adit, dan Risman, penjaga makam di Jakarta. Siang malam bergumul di pemakaman, mereka membagikan banyak pengalaman mencekam.
Bangunan di Makassar yang Terkenal Angker
Makassar selain dikenal sebagai kota wisata dan kuliner, juga dikenal sebagai kota yang menyimpan berbagai tempat yang angker
Hantu Perempuan di Ruang Ketua DPR
Lantai III Gedung Nusantara III DPR RI disebut-sebut sebagai tempat terangker di DPR. Ada hantu perempuan di ruang ketua DPR.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.