Miris, 597 Warga Abdya Aceh Alami Gangguan Jiwa

Orang Dengan Gangguan Jiwa di Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh mengalami peningkatan .
Ilustrasi orang dengan gangguan kejiwaan (gila) berkeliaran di jalan. (Foto: Istimewa)

Aceh Barat Daya – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh mencatat jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pepanjang tahun 2019 sebanyak 597 jiwa.

Angka itu mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2018 berjumlah 557 orang.

“Ia meningkat dari tahun sebelumnya (tahun 2018),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Abdya, Safliati, Kamis, 16 Januari 2020.

Aty menyebutkan keseluruhan dari pasien tersebut saat ini ada yang berada di rumah masing-masing dan di Rumah Sakit jiwa Banda Aceh. Pihaknya rutin melakukan Home Visit (kunjungan) untuk melihat kondisi pasien.

“Tentu kita pilih pasien yang berat,” kata Aty.

Menurut dia, peran dari keluarga sangat dibutuhkan untuk kesembuhan pasien. Keluarga harus berperan aktif dalam mengontrol keseharian pasien, terutama untuk tidak membiarkan mereka dalam kondisi sedih.

“Mereka harus ceria, kalau sedih bisa kambuh. Juga obat, untuk dijaga sebab obat sangat membantu kejiwaan pasien, jangan malas ambil obat, apalagi diberikan gratis,” ujar Aty.

Dia menghimbau masyarakat untuk tidak membiarkan pasien berkeliaran. Menurutnya hal itu berbahaya, selain bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain.”Jangan dibiarkan berkeliaran, biarkan dirumah saja,” katanya.

Aty menambahkan setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Aceh Barat Daya menangani pasien dengan kriteria dan jumlah yang bervariasi.

“Pasien yang kita tangani terbagi pada beberapa kriteria. Jumlahnya ada yang meningkat dan ada juga yang menurun,” ujarnya.

Misalnya di Puskesmas Lembah Sabil, tahun 2018 menangani 48 orang pasien mandiri, 13 orang pasien bantuan dan dua orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 63 orang. 

Kemudian pada tahun 2019, tercatat 50 orang pasien mandiri, 9 pasien bantuan dan dua pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 61 orang.

Puskesmas Manggeng, di tahun 2018 menangani 48 orang pasien mandiri, 13 orang pasien bantuan dan dua orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 63 orang. Tahun 2019, 20 orang pasien mandiri, 41 orang pasien bantuan dan lima orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 66 orang.

Puskesmas Tangan-tangan, di tahun 2018 menangani 50 orang pasien mandiri, 16 orang pasien bantuan dan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 69 orang. Tahun 2019, 50 orang pasien mandiri, 16 orang pasien bantuan dan dua orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 68 orang.

Puskesmas Setia, di tahun 2018 menangani 15 orang pasien mandiri, 12 orang pasien bantuan dan delapan orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 35 orang. Tahun 2019 menangani enam orang pasien mandiri, 17 orang pasien bantuan dan 12 orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 35 orang.

Puskesmas Blangpidie, di tahun 2018 menangani 60 orang pasien mandiri, 23 orang pasien bantuan dan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 86 orang. Tahun 2019, 60 orang pasien mandiri, 23 orang pasien bantuan dan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 86 orang.

Puskesmas Susoh, di tahun 2018 menangani 45 orang pasien mandiri, 42 orang pasien bantuan dan empat orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 91 orang. Tahun 2019, 74 orang pasien mandiri, 37 orang pasien bantuan dan lima orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 116 orang.

Mereka harus ceria, kalau sedih bisa kambuh. Juga obat, untuk dijaga sebab obat sangat membantu kejiwaan pasien.

Puskesmas Jeumpa, di tahun 2018 menangani 16 orang pasien mandiri, 16 orang pasien bantuan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 35 orang. Tahun 2019, 14 orang pasien mandiri, 28 orang pasien bantuan dan tidak ada pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 42 orang.

Puskesmas Kuala Batee, di tahun 2018 menangani 36 pasien mandiri, 12 orang pasien bantuan dan 32 orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 82 orang. Tahun 2019, 36 orang pasien mandiri, 12 orang pasien bantuan dan 30 pasien ketergantungan, dua orang pasien pasung dengan jumlah keseluruhan 80 orang.

Puskesmas terakhir, Babahrot. di tahun 2018 menangani 18 pasien mandiri, 17 orang pasien bantuan dan tiga orang pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 38 orang. Tahun 2019, 16 orang pasien mandiri, 24 orang pasien bantuan dan tiga pasien ketergantungan dengan jumlah keseluruhan 43 orang. []

Baca juga:

Berita terkait
Polisi Kantongi Pelaku Terkait 5 Gajah Mati di Aceh
Lima ekor gajah mati di Desa Tuwi Priya, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh pada awal Januari 2020 lalu ditemukan secara terpisah.
Pembunuh Sopir Travel Aceh Singkil Dihukum Mati
Terdakwa pembunuh sopir travel di Aceh Singkil, Aceh menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan Penyampaian Pembelaan (pledoi).
Gara-gara BBM, Rumah Janda di Abdya Aceh Terbakar
Kebakaran terjadi di rumah milik Khairiah (43 tahun) warga Desa Tokoh, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh.
0
26 Pemain untuk Satu Tim di Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
FIFA telah menyetujui 26 pemain untuk Piala Dunia FIFA 2022 tahun ini di Qatar yang merupakan perluasan dari 23 pemain sebelumnya