Merokok dan Empat Kebiasaan Bikin Kuping Budek

Merokok ternyata dapat mengganggu indera pendengaran. Jangan sampai menjadi budek karena lima kebiasaan ini.
Merokok dan empat kebiasaan bikin kuping budek. (Foto: dlife)

Jakarta - Merokok ternyata dapat mengganggu indera pendengaran. Tidak bisa dipungkiri telinga salah satu indera yang penting bagi keseimbangan tubuh. Namun, kesehatannya terkadang tidak terlalu diperhatikan. Bila tidak dirawat berisiko rusak dan menjadi budek.

Budek adalah gangguan pendengaran seperti sulit mendengar bahkan dapat berubah menjadi tuli. Telinga memiliki rumah siput yang menjadi pusat penerima suara dari luar. 

Berikut Tagar rangkumkan lima kebiasaan yang dapat mengurangi fungsi pendengaran.

1. Menggunakan Obat Tetes Telinga

Obat tetes telinga diharapkan dapat menghentikan telinga berdenging dan masalah lainnya. Ternyata, penggunaannya bisa memunculkan permasalahan yang serius. Untuk itu, sebelumnya harus mencari tahu terlebih dahulu fungsi beserta efek sampingnya.

Mengutip hallosehat, obat tetes telinga termasuk jenis obat topikal, yakni digunakan khusus di satu tempat yang memang memerlukan obat, dalam kasus ini di liang telinga.

Obat tetes kuping biasanya hanya dipakai dalam beberapa minggu. Lebih dari itu, justru akan memicu pertumbuhan jamur dan menyebabkan infeksi jamur baru. Kondisi ini membuat lebih sulit diobati dan memerlukan pengobatan lebih lanjut.

Selain itu, dosis yang terlalu besar dan jangka waktu yang digunakan terlalu lama bisa juga menimbulkan peradangan dan eksim di liang telinga.

Penggunaan obat tetes telinga juga dapat meningkatkan risiko tuli, khususnya pada orang yang mengalami perforasi (pecah) gendang akibat infeksi. Jika kondisinya sudah terbuka, maka harus hati-hati dalam pemberian obat tetes.

2. Menggunakan Earphone

Penggunaan earphone berfungsi membuat suara menjadi lebih keras. sayangnya, hal tersebut dapat membuat perubahan dalam sistem pendengaran, sehingga akan terbiasa mendengarkan suara yang dekat dan keras.

Mengutip doktersehat, penggunaan earphone dapat memengaruhi batas pendengaran manusia, terutama jika mendengarkan musik dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama.

Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen. Untuk itu, harus menggunakan earphone sesuai kebutuhan dan jangan berlebihah.

Bahaya headset dapat dihindari dengan mengenal tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak dari 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.

Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. 

3. Menggunakan Ear Candle

Metode ear candle yang digunakan untuk membersihkan kotoran pada telinga ternyata dapat merusak sistem pendengaran.

Meski kotoran yang keluar banyak, efek sampingnya akan membuat telinga menjadi lembab dan meninggalkan bakteri yang justru merusak kondisi liang telinga.

Seperti diberitakan doktersehat, menggunakan ear candle sebagai alat membersihkan kotoran telinga berbahaya bagi daerah sekitar telinga. Seperti, timbulnya luka yang diakibatkan oleh jatuhnya bekas pembakaran lilin ke daerah muka, kulit kepala, rambut, dan bagian luar lubang telinga. 

Sejauh ini, para ahli tidak menyarankan penggunaan ear candle sebagai metode membersihkan telinga, karena lebih banyak risiko dibandingkan dengan manfaat. 

4. Menggunakan Cotton Bud

Cotton bud biasa digunakan untuk membersihkan telinga. Sayangnya, penggunaannya dapat membuat kotoran pada liang telinga mengumbal dan terhenti. Karena kotoran telinga biasanya cenderung lengket.

Seperti diberitakan laman Medical Daily, spesialis THT di Amerika Serikat, Dr. Seth Schwartz mengatakan memasukkan benda apapun ke dalam telinga berisiko merusak gendang telinga beserta saluran-saluran di dalam telinga. Termasuk pula cotton bud yang terbuat dari bahan kapas lembut.

Terlebih gendang telinga berada di tempat yang mudah dijangkau oleh cotton bud. Struktur gendang telinga juga sangat halus dan rapuh sehingga sentuhan ringan bisa riskan merobek atau bahkan memecahkannya. 

Gendang telinga yang bermasalah ditandai dengan keluarnya cairan bening, perdarahan, atau terasa sakit. Risikonya akan berujung pada terancamnya kemampuan pendengaran.

5. Merokok

Kandungan nikotin pada rokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyusut. Akibatnya, kapiler kecil yang melayani telinga akan beramasalah bahkan hal terburuknya bisa kehilangan pendengaran secara bertahap.

Para peneliti dari Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association, melakukan penelitian dengan 3.000 responden perokok, 70 persen di antaranya menderita gangguan pendengaran.

Hasil studi ini menyimpulkan bahwa risiko gangguan meningkatkan kerugian dengan jumlah rokok yang diisap per hari. Peningkatan dapat terjadi secara proporsional dengan intensitas tertentu.

Mengutip laman healthyharing, zat kimia dalam asap rokok memengaruhi mekanisme konduksi di telinga tengah bagian dalam. Tidak hanya itu, bahan kimia yang terkandung pada rokok memengaruhi telinga bagian dalam, dan sel-sel rambut yang terletak di koklea (rumah siput).

Bahan kimia berbahaya yang dimaksud adalah nikotin, yang juga dapat merusak sistem otak kognitif.

Menurut penelitian, perokok di usia 48 sampai 59 tahun, prevalensi gangguan pendengaran memengaruhi sekitar 25,9 persen. Sementara pada mantan perokok sebesar 22,7 persen, dan peluang terkena gangguan pendengaran pada perokok pasif sebanyak 1,94 kali. 

Penelitian terbaru di Jepang juga menambah lagi daftar bahaya yang disebabkan rokok, yaitu meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gangguan pendengaran atau tuli.

Partisipan penelitian menjaring hampir 50 ribu pekerja di Jepang yang berusia antara 20 hingga 64 tahun dengan pendengaran yang sehat. Setelah diawasi selama delapan tahun, 5.100 di antara mereka mengalami kehilangan pendengaran. []

Berita terkait
Tujuh Tips Merawat Kesehatan Gigi
Gigi memiliki fungsi yang vital untuk mengunyah makanan sebelum kemudian dicerna di dalam usus. Maka, ada baiknya menjaga kesehatan gigi.
Lemon dan Empat Makanan Sehat Pelancar Buang Air Besar
Susah buang air besar (BAB) kerap menjadi permasalahan bagi setiap orang.
Tips Pentingnya Memperhatikan Produk Makanan Sehat
Orang menganggap orang sehat itu adalah orang yang rajin olahraga, tidur yang cukup serta tidaTapi perlu memperhatikan produk makanan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.