Menteri ATR/BPN: Perkuat Nilai Demokrasi dengan Menghargai Perbedaan Pendapat

Menteri ATR/BPN mengungkapkan, cara yang paling aman adalah dengan berdemokrasi yaitu salang menghargai perbedaan pendapat satu sama lain.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil. (Foto: Tagar/Kementerian ATR/BPN)

TAGAR.id, Jakarta - Memasuki hari ke-15 di bulan Ramadan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil melakukan silaturahmi dengan Masyarakat Aceh Jakarta di Wisma Taman Iskandar Muda Jakarta.

Dalam kesempatan ini, Sofyan A. Djalil memberikan petuah Ramadan kepada saudara-saudara asal Aceh yang ada di Jakarta. Mengutip perkataan Ibnu Arabi seorang filsuf dan salah satu sufi terbesar dalam dunia Islam yang berbunyi.

"Seandainya kita memutlakan pendapat kita sendiri, maka tidak akan mendapatkan kearifan dari pendapat orang lain."


Karena kalau kita kelola dengan cara amatiran dan tidak benar, kita tidak akan pernah mendapatkan keunggulan dalam aspek apa pun.


Sofyan A. Djalil mengartikan bahwa intinya Ibnu Arabi mengatakan kebenaran cuma dari Allah, yang lain adalah penafsiran, maka sekian banyak orang sekian banyak penafsirannya.

"Oleh sebab itu, saya khawatir sekali kalau kita berpikir hitam putih. Kemudian mudah sekali menunjuk orang lain sesat, kenapa, karena tidak mendapatkan kearifan dari pendapat orang lain. Sesungguhnya kebenaran yang hakiki adalah hanya milik Allah," ujar Menteri ATR/BPN.

Ia melihat di masa ini, masyarakat yang umumnya umat muslim sangat terfragmentasi dalam banyak hal. Salah satunya, yaitu dalam merespons suatu masalah yang menurutnya kadang kurang memperhatikan pandangan pihak lain.  "Ini perlu kita pikirkan," ucapnya.

Untuk mengatasi hal-hal demikian, Sofyan A. Djalil mengungkapkan, cara yang paling aman adalah dengan berdemokrasi. Orang lain boleh berpendapat, tetapi hati dari setiap individu harus teguh mengharapkan rida Allah SWT dan fokus kepada penciptaan nilai tambah bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

"Orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah yang beruntung. Artinya dia bisa menciptakan nilai tambah dari hari kemarin, karena nilai tambah inilah yang membuat negara dan ekonomi kita maju. Kalau kita banyak berbuat kebajikan maka banyak sekali manfaatnya," ucap Menteri ATR/BPN.

Terakhir Sofyan A. Djalil berpesan, kalau umat muslim ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, maka lakukanlah sesuatu dengan benar dan lakukan sesuatu yang benar. 

"Karena kalau kita kelola dengan cara amatiran dan tidak benar, kita tidak akan pernah mendapatkan keunggulan dalam aspek apa pun," pungkasnya.

Turut hadir, Staf Khusus Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Kelembagaan, Teuku Taufiqulhadi dan Direktur Penertiban Penguasaan, Pemilikan, dan Penggunaan Tanah, Iskandar Syah yang juga merupakan bagian dari masyarakat Aceh di Jakarta. []

Berita terkait
Investasi Pendidikan pada ASN Muda Unggul Kementerian ATR/BPN Dapat Mendorong Kemajuan Bangsa Indonesia
Investasi tidak hanya berkaitan dengan bidang ekonomi. Pendidikan juga merupakan satu bentuk investasi yang sama pentingnya bagi masa depan.
Kementerian ATR/BPN Utamakan Hak Masyarakat dalam Proses Pengadaan Tanah untuk Pembangunan IKN
Abetnego Tarigan, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan mengungkapkan terdapat tiga isu yang diadukan masyarakat dalam tinjauannya ke lapangan.
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kementerian ATR/BPN Lakukan Sinkronisasi Peta LSD di Daerah
Penetapan Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) menjadi salah satu prioritas yang dijalankan Kementerian ATR/BPN untuk mendukung ketahanan pangan.