MenkopUKM Dorong Petani Bangun Korporatisasi Lewat Koperasi

MenkopUKM Teten Masduki mendorong petani, pekebun, dan nelayan untuk mulai berkonsolidasi dan membangun korporatisasi petani melalui koperasi.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Foto:Tagar/KemenkopUKM)

Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sektor pertanian termasuk di dalamnya perikanan masih didominasi oleh UMKM sebesar 90 persen. Oleh sebab itu, dia mendorong petani, pekebun, dan nelayan yang sebagian besar adalah UMKM untuk mulai berkonsolidasi dan membangun korporatisasi petani melalui koperasi.

“Kami mengembangkan program di KemenkopUKM yang disebut korporatisasi petani,” kata Teten dalam acara Jakarta Food Security Summit yang digelar secara virtual, Rabu, 18 November 2020.

Menurut MenkopUKM, tantangan pengelolaan pertanian rakyat di Indonesia yakni diusahakan dalam skala kecil, tata kelola belum modern, dan masuk ke industri hilir.

“Arahan Presiden Jokowi pada Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta 12 September 2017 agar petani diorganisir dalam korporasi dengan tujuan agar berdaulat atas hasil produknya atau menikmati nilai tambah di on farm dan off farm, membangun industri dengan skala ekonomi yang besar dan tata kelola manajemen yang profesional,” Jelas Teten.

Kami mengembangkan program di KemenkopUKM yang disebut korporatisasi petani.

Atas permasalahan tersebut, Menteri Teten kemudian mencari solusi di sektor pertanian dengan mendorong petani untuk membangun kelembagaan usaha yang dikelola secara profesional dan dalam skala keekonomian.

“Kalau kita lihat kondisi pertanian, perkebunan, dan perikanan kontribusi kepada PDB 13 persen, persentase terbesar UMKM di pertanian,” tambahnya.

Selain itu, KemenkopUKM juga telah memetakan koperasi di sektor pangan yang potensial untuk didorong menjadi koperasi modern.

“Kami sedang mengexcercise 8 komoditas pangan untuk masuk dalam korporatisasi petani,” sebutnya.

Sementara saat ini, KemenkopUKM bersama dengan Agriterra telah menggulirkan sebuah gagasan pengembangan korporasi petani model koperasi. Gagasan itu, sebagai upaya menjadikan petani sebagai penikmat terbesar dari nilai tambah yang tercipta dengan cara berinvestasi mendirikan industri pengolahan miliknya.

Terdapat 7 koperasi yang menjadi pilot project dalam gagasan tersebut yakni:

1. KSU Citra Kinaraya, Demak – Jateng (Komoditas Beras premium specialty)

2. Koperasi Berkah Multi Generasi, Bandung – Jabar (Komoditas Kentang)

3. KPMK Pangandaran – Jabar (Komoditas Kelapa)

4. Koperasi Rakyat Halmahera – Maluku Utara (Komoditas Kelapa)

5. KAN Jabung, Malang – Jatim (Komoditas Tebu/Susu)

6. Koperasi Pugar Ronggolawe Makmur, Tuban – Jatim (Komoditas Garam)

7. KPSP Saluyu, Kuningan – Jabar (Komoditas Susu).[]

Berita terkait
Teten Masduki: Contoh Korporasi Petani Beroperasi Maret 2021
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, pilot project program korporatisasi petani modern ditargetkan mulai beroperasi Maret 2021.
Teten Masduki: Produk UMKM Harus Mengarah Custom Product
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, Produk UMKM harus mengarah pada Custom Product agar lebih unik, Personal dan tak perlu bersaing harga.
Teten Masduki Ajak UMKM Pakai Fasilitas GSP Ekspor AS
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, GSP atau fasilitas perdagangan bebas tarif bea masuk, menjadi peluang bagi produk UMKM perluas pasar ke AS.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.