Teten Masduki Ajak UMKM Pakai Fasilitas GSP Ekspor AS

Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, GSP atau fasilitas perdagangan bebas tarif bea masuk, menjadi peluang bagi produk UMKM perluas pasar ke AS.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Foto:Tagar/Kemenkop UKM)

Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk, menjadi peluang bagi produk UMKM untuk memperluas pasar ke Amerika Serikat (AS) dengan lebih mudah.

Oleh sebab itu, Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap ekspor untuk memanfaatkan fasilitas yang memungkinkan produk UMKM bisa lebih banyak diekspor ke AS.

“GSP ini fasilitas yang diberikan secara unilateral oleh pemerintah AS kepada negara berkembang sejak tahun 1974 yang harus dimanfaatkan dengan baik sebagai peluang oleh UMKM di Indonesia,” kata Teten, Senin 2 November 2020.

Diperpanjangnya fasilitas GSP oleh Amerika Serikat untuk Indonesia merupakan ‘berkah besar’ bagi Indonesia di saat ekonomi sulit sekarang ini.

Keputusan pemberian GSP ini, diambil AS melalui United States Trade Representative (USTR) pada Sabtu, 30 Oktober 2020 setelah sebelumnya USTR melakukan review terhadap Indonesia selama kurang lebih 2,5 tahun sejak Maret 2018. Indonesia sendiri, saat ini merupakan negara pengekspor GSP terbesar ke-2 di AS setelah Thailand.

Menteri Teten juga menilai, peluang ini harus dimanfaatkan mengingat saat ini harga komoditas Tiongkok menjadi tidak kompetitif di pasar Negeri Paman Sam lantaran dikenakan tarif impor dari AS. Hal ini, otomatis membuat volume komoditas asal Tiongkok ikut berkurang.

“Diperpanjangnya fasilitas GSP oleh Amerika Serikat untuk Indonesia merupakan ‘berkah besar’ bagi Indonesia di saat ekonomi sulit sekarang ini. Apalagi produk-produk yang mendapat fasilitas GSP berasal dari kelompok produk yang banyak menyerap tenaga kerja dan bisa diproduksi oleh para UKM di Indonesia,” tegas Teten.

Seiring dengan ini, Kemenkop UKM akan memberikan dukungan fasilitas dan sertifikasi internasional (termasuk sertifikasi produk oleh FDA dan Kementerian Pertanian AS), pendampingan, serta insentif bagi UKM yang produknya masuk GSP agar mampu mengekspor ke AS.

Produk yang masuk GSP AS diantaranya kayu, perhiasan, mainan anak, wig dan bulu mata, furniture, alas kaki, serta hortikultura, kopi, teh, cokelat, rempah, dan sayur-sayuran organik.[]

Berita terkait
Teten Masduki: Cipta Kerja Konsolidasikan Data Tunggal KUMKM
Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, UU Cipta Kerja membuka ruang bagi pemerintah untuk mengkonsolidasikan data tunggal koperasi dan UMKM.
Teten Masduki: Baru 0,73% Koperasi Punya Website
MenkopUKM, Teten Masduki mengatakan, baru sekitar 0,73% atau 123.048 unit dari jumlah koperasi aktif yang sudah memiliki alamat website.
Teten Masduki: Hadapi Pandemi UMKM Harus Tahan Banting
Menkop UKM Teten Masduki, meminta semua pelaku UMKM di Indonesia agar sabar dan tahan banting dalam menjalankan usaha di tengah pandemi Covid-19.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)