Jakarta - Pernah melihat seseorang menyodok bagian amandel memakai jari secara berulang agar merasa mual kemudian muntah setelah makan besar? Kemungkinan orang yang Anda lihat mengalami bulimia.
Bulimia adalah gangguan makan serius. Orang yang menderita bulimia, mereka akan makan berlebihan sampai merasa sakit kemudian memaksa asupan yang telah masuk ke perut keluar kembali dengan cara memuntahkannya.
Penderita bulimia biasanya memiliki berat badan normal, sesuai dengan usia dan tinggi tubuh. Namun, mereka memiliki ketakutan besar akan bertambahnya bobot badan. Biasanya penderitanya tidak puas dengan tubuh mereka, bahkan merasakan malu saat makan berlebihan, dan lega setelah buang air.
Aktivitas akibat bulimia tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena dapat memicu komplikasi yang bersifat serius. Sebelum berakibat fatal, bulimia harus dicegah.
Langkah pencegahannya bisa melibatkan orang terdekat. Peran keluarga atau teman dibutuhkan untuk mendukung penderita gangguan makan ini sembuh dari bulimia.
Apa saja tindakan itu? Dikutip dari laman Wikihow Health, berikut lima cara mencegah bulimia :
1. Membiasakan pola makan sehat
Memiliki pola pikir yang sehat tentang makanan dimulai dengan pengetahuan mengenai makanan sehat. Tidak hanya membantu mengetahui makanan apa yang baik untuk tubuh agar tetap sehat, pola makan yang sehat juga bisa membantu anda memengaruhi suasana hati dan perasaan.
2. Kembangkan citra tubuh yang sehat
Mencintai tubuh sendiri penting untuk mencegah bulimia. Coba ubah sudut pandang, lihat lagi di sekitar, tidak semua orang memiliki organ tubuh lengkap dan sempurna.
Rasakan kembali apa yang dikaruniai Tuhan pasti berharga, seperti bentuk tubuh Anda. Kembangkan pandangan positif agar penderita bulimia mencintai tubuhnya.
3. Bangun kepercayaan diri
Sifat rendah diri biasanya muncul dari trauma masa kecil, mereka yang memiliki karakter tersebut cenderung melihat dunia sebagai tempat yang tidak bersahabat.
Dalam kasus tertentu, mereka yang merasa rendah diri selalu melihat orang lain lebih sempurna. Akibatnya menjadi poser, atau berusaha memaksakan hal yang tidak wajar agar bisa seperti orang lain, misalnya memiliki bentuk tubuh langsing.
Untuk memperoleh kepercayaan diri yang tinggi dan menghilangkan rendah diri, Anda harus berani menghargai diri sendiri.
4. Mencari panutan yang positif
Cari atau dekati keluarga atau teman yang bisa berkontribusi meningkatkan rasa percaya diri. Mereka yang memiliki karakter seperti itu akan mendukung dan setia berada di samping Anda untuk memotivasi. Bahkan ketika Anda akan melakukan hal buruk mereka akan bersuara.
5. Temukan keseimbangan hidup
Menemukan keseimbangan antara sekolah, pekerjaan, istirahat, olahraga, dan aktivitas sosial, penting agar Anda merasa bahagia dan berpikir positif tentang diri sendiri.
Ketika Anda memaksakan diri untuk menjalani aktivitas tanpa batas waktu yang jelas sehingga kerap memicu stres, itu berarti Anda sedang bersikap buruk terhadap tubuh.
Luangkan waktu sejenak berlibur atau melakukan kegiatan yang Anda suka. Setelah stres tak lagi melanda, atur kembali kesibukan Anda agar terbentuk keseimbangan hidup sehingga tidak lagi merasa negatif terhadap diri sendiri. (Viona Bono Valvinka)