Mengenal Suriname yang Didiami Banyak Orang Jawa

Kedatangan orang Jawa yang saat ini menjadi warga Suriname bermula sejak abad 19 untuk kebutuhan pabrik dan perkebunan.
Istana Kepresidenan Suriname. (Foto: pinterest.com)

Jakarta - Suriname berada di Amerika Selatan, mulai  merdeka dari Belanda sejak 15 Desember 1954. Meski jauh dari Indonesia, namun berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan Pemerintah Suriname pada 2016, terdapat sekitar 76 ribu lebih atau sekitar 13,7 persen orang Jawa yang tinggal dan menjadi warga negara di sana.

Sebagian besar masyarakat Jawa yang berangkat ke Suriname berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sejarah kedatangan orang-orang Jawa di Suriname dimulai pada tahun 1894. Awalnya, Pemerintah Kolonial Belanda yang menduduki Suriname membutuhkan banyak pekerja kontrak untuk bekerja sebagai buruh perkebunan dan pabrik di sana. 

Kegiatan pengiriman tenaga kontrak dari Pulau Jawa kemudian berlanjut hingga 1914 melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia.

Sebagian besar masyarakat Jawa yang berangkat ke Suriname berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain dari Tanjung Priok, masyarakat Jawa yang berangkat ke Suriname melalui pelabuhan di Surabaya dan Semarang.

Masyarakat Jawa di Suriname

Saat ini, masyarakat Jawa di Suriname tersebar di beberapa kota besar di sana, seperti Ibu Kota Paramaribo, Commenwijne, dan Wanica. Mereka hidup berbaur dengan etnis masyarakat lainnya di sana, seperti Suku Indian Suriname, Maroon, dan Kreole. 

Selain itu, ada beberapa orang Jawa yang menjadi tokoh di Suriname, seperti pelukis Reiner Asmoredjo, Reiner Atmodikoro yang menjadi pemain sepakbola nasional Suriname, perenang Ranomi Kromowidjojo, dan pebulutangkis Virgil Soeroredjo. 

Bahkan, Paul Sumohardjo pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Nasional periode 2005 hingga 2010.

Wisata Suriname

Ada beberapa tempat wisata menarik yang terdapat di Suriname, seperti Taman Nasional Suriname Tengah yang merupakan bagian dari salah satu warisan dunia UNESCO, Gunung Batu Voltzberg, dan Katedral-Basilika Santo Petrus-Paulus yang terletak di Ibu Kota Paramaribo yang merupakan salah satu ikon wisata di Suriname. []

Berita terkait
Rwanda, Negara Sarat Konflik Yang Mampu Bangkit
Tragedi genosida yang pecah pada 1994 membuat Rwanda bangkit dan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan paling cepat se-Afrika.
Tujuh Destinasi Wisata Buat Single Backpacker
Ada kalanya ingin melakukan single atau solo backpacker, menghabiskan waktu rehat sendirian atau me time.
Enam Destinasi Wisata Salju di Musim Dingin
Musim salju menjadi momen yang tepat untuk berlibur sembari menghabiskan liburan akhir tahun.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.