Jakarta - Sebelum pound Mesir yang mana mata uang ini masih digunakan sampai sekarang, Mesir mengadopsi satuan mata uang Ottoman standar, kurus, yang dibagi lagi menjadi 40 perak. Istilah Turki ini tentu saja menyerupai apa yang sekarang kita kenal sebagai qurush (qirsh) atau piaster, menunjukkan bagaimana bahkan setelah Kekaisaran Ottoman runtuh, beberapa negara penerusnya, terutama Mesir, mempertahankan qirsh sebagai sebuah denominasi.
Pada tahun 1834, Mesir mengadopsi sistem bimetalik perak dan emas berdasarkan apa yang disebut Marie Theresa thaler, koin perdagangan Austria yang terkenal yang beredar sebagai mata uang di sebagian besar Timur Tengah dan Afrika.
Dua tahun kemudian pada tahun 1836, pound Mesir 100 piaster pertama kali 'diciptakan' dan diperkenalkan sebagai unit moneter dasar negara, tetap demikian hingga tahun 1885, di mana Mesir mengadopsi apa yang disebut standar emas, dengan kata lain berdasarkan mata uangnya pada emas.
Memang, dalam konteks reformasi moneter yang dilaksanakan pada tahun 1885 di bawah tekanan Inggris, dan krisis ekonomi yang membuat utang luar negeri Mesir meroket, bimetalisme digantikan oleh emas, setiap pon mengandung sekitar tujuh setengah gram emas. Pada saat itu, pound sterling Inggris menjadi mata uang internasional yang paling penting.
Ketika pemerintah datang untuk mendirikan Bank Nasional Mesir pada tahun 1898, yang terakhir akan segera mulai mengeluarkan uang kertas, sebuah keputusan yang juga berarti uang kertas Mesir dapat dikonversi menjadi emas. Situasi ini berlangsung sampai tahun 1914, ketika uang kertas pound Mesir menjadi satuan moneter standar.
Ketika Perang Dunia Pertama pecah pada tahun 1914, dan untuk mendukung upaya perangnya, Inggris menangguhkan standar emas. Pada titik ini, Mesir beralih ke pound Inggris, mengadopsi standar pertukaran sterling dan dengan demikian menjadi bagian dari apa yang disebut area sterling, yang tetap menjadi bagiannya sampai tahun 1962. Pada tahun 1962, pound Mesir dipatok ke dolar AS pada EGP £1 = USD $2,3.
Mengingat kebutuhan uang kertas yang semakin meningkat untuk memfasilitasi transaksi akibat pertumbuhan kegiatan ekonomi, mengikuti kebijakan ekonomi global, Bank Sentral Mesir menerbitkan uang kertas pecahan besar (20, 50.100). Ini meluncurkan denominasi 20 pound pada Mei 1979, LE 100 pada Mei 1979 dan LE 50 pada Maret 1993.
(Ghariza Syifa Riyashi)
Baca Juga
- Allianz Life Edukasi Vaksin Covid ke Pemegang Polis Asuransi
- Manajemen Baru Jiwasraya Mulai Lakukan Tranformasi Internal
- BPKN Akan Kawal Kasus Hukum Asuransi Jiwasraya
- Rektor Baru Universitas Pertamina Prof Wirat Siap Wujudkan Kampus Kelas Dunia