Kenali Penyebab dan Cara Aman Mengatasi Miss V Gatal

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Hayatun Nufus mengatakan kesalahan dalam mencukur bulu kemaluan bisa menjadi penyebab vagina atau miss V gatal.
Ilustrasi Perempuan. (Foto: Instagram/@Pexels)

TAGAR.id, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Hayatun Nufus mengatakan kesalahan dalam mencukur bulu kemaluan bisa menjadi penyebab vagina atau Miss V gatal. Kebiasaan inilah yang kerap dilakukan oleh kebanyakan wanita sehingga mereka juga tidak tahu bagaimana cara mengatasi permasalahan ini. 

"Kulit vagina akan langsung terasa halus dan bersih setelah selesai bercukur. Namun, saat nantinya rambut kemaluan tumbuh kembali kamu akan sangat mungkin merasakan gatal. Hati-hati pula saat memilih alat untuk mencukur karena kulit area vagina dan selangkangan sangatlah sensitif," kata dr. Hayatun dalam channel YouTube Dokterpedia.net, seperti yang dikutip Tagar, Rabu, 12 Agustus 2020. 

Kata dr. Hayatun, ketika alat cukur Anda tidak bersih atau cara mencukur yang salah bisa menyebabkan kulit vagina memerah dan gatal. Bahkan mungkin juga akan terasa panas seperti terbakar.  

"Lantas bagaimanakah cara mengatasinya? Yaitu dengan caranya mencukur rambut kemaluan jangan sampai habis. kemudian pangkas sedikit ujung-ujung rambutnya saja dan sisakan beberapa centimeter. Kemudian, pilihlah alat cukur sesuai dengan kualitas terbaik," ucap dia.

Selain itu Anda juga bisa mencoba dengan bikini waxing untuk mencegah vagina gatal. "Setelah bercukur atau waxing, oleskan krim lotion hypoallergenic untuk melindungi kulit vagina. Mintalah rekomendasi dari teman atau petugas toko untuk memilihkan produk yang tepat," ujar dr. Hayatun.

Penyebab kedua Miss V gatal karena adanya infeksi jamur. Dokter Hayatun mengatakan infeksi jamur terjadi saat ragi Candida albicans yang hidup alami di vagina justru berkembang liar di sana.

Meski gatalnya tak tertahankan, jangan pernah digaruk karena menggaruk vagina justru akan membuatnya terasa semakin gatal dan akhirnya terluka.

"Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko kamu terkena infeksi jamur vagina adalah perubahan hormon saat hamil, hubungan seks, konsumsi antibiotik, dan juga menurunnya daya tubuh," ucapnya. 

Dokter Hayatun menuturkan iritasi kulit vagina bisa juga menyebabkan bulu kemaluan Anda menjadi gatal. Iritasi kulit ini disebabkan karena alergi terhadap bahan kimia dalam produk tertentu.  

"Jika kulit kamu sangat sensitif terhadap kandungan atau bahan pembuat kondom, lubrikan seks, sampo dan sabun, pelembut pakaian dan lainnya, maka kamu akan rentan terkena gatal karenanya. Selain gatal, hal ini juga dapat menyebabkan kulit vagina menjadi bengkak, memerah, dan akhirnya menebal keras," tutur dia. 

Jika mengetahui kulit Anda sensitif dan rentan iritasi, gunakanlah perawatan tubuh yang bersifat hypoallergenic. Selain itu, Anda juga disarankan untuk menghindari bercukur dan menggunakan vaginal douche atau cairan khusus pembersih Miss V. 

"Cukup bilas atau basuh vagina dari depan ke belakang dengan air bersih setiap kali akan membersihkannya. Kemudian, keringkan dengan baik ya. Meski gatalnya tak tertahankan, jangan pernah digaruk karena menggaruk vagina justru akan membuatnya terasa semakin gatal dan akhirnya terluka," ucap dokter spesialis penyakit dalam itu. 

Kata dia, Bacterial Vaginosis (BV) juga bisa menjadi penyebab paling umum vagina gatal. BV disebabkan oleh peradangan dari infeksi bakteri yang mengubah kondisi pH dalam vagina.

"Seks tanpa kondom dan rutin membersihkan vagina dengan douching dapat meningkatkan risiko kamu terkena BV. Kondisi ini bisa dialami wanita di segala usia, tapi paling sering menyerang wanita pada usia subur," ucap dr. Hayatun.

Selain dapat menyebabkan gatal pada vagina, BV ini juga bisa memberikan berbagai gejala seperti keputihan dengan tekstur yang lebih cair dan berwarna keabuan, putih atau hijau. Akibatnya vagina akan berbau amis atau busuk dan kemudian disertai rasa gatal, terbakar, serta rasa ingin buang air kecil yang sering. 

"Cara mengatasinya, dokter biasanya meresepkan antibiotik dalam bentuk pil, kemudian krim atau kapsul atau yang disebut dengan ovula yang dimasukkan ke dalam vagina. Jika kamu sedang hamil, dokter akan meresepkan antibiotik pil," tutur dia. 

Menurut Dokter Hayatun, BV biasanya akan mereda dalam waktu 2 sampai 3 hari setelah obat dikonsumsi. Namun lama pengobatan dapat berlangsung selama 7 hari. "Jangan hentikan penggunaan obat sebelum jangka waktu resep habis. Bahkan, jika kamu sudah merasa lebih baik. Pastikan untuk menaati aturan pakai dan jangka waktu penggunaan dosis ya," ucapnya.

Menopause nyatanya juga bisa menjadi salah satu penyebab vagina Anda menjadi gatal. Ini diakibatkan kondisi hormon estrogen Anda. "Kapan saja hormon estrogen kamu naik atau turun, besar kemungkinan salah satu efek yang kamu rasakan adalah gatal pada vagina. Menstruasi, kehamilan, penggunaan pil KB, atau menopause bisa jadi penyebab vagina gatal sewaktu-waktu," ujar dia.

Selama menopause, kadar estrogen tentu akan menurun drastis. Akibatnya dinding vagina Anda akan mengering dan menipis. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab Miss V terasa gatal hingga Anda ingin terus menggaruknya.  

"Cara mengatasinya, dokter biasanya akan meresepkan krim hormon yang dapat kamu oleskan langsung di area yang bermasalah. Namun, kamu juga dapat meminta untuk beralih ke versi pil jika gatal tak kunjung menghilang," katanya.   

Vagina terasa gatal juga disebabkan karena adanya kutu pada kemaluan Anda. Rasa gatal itu muncul akibat gigitan kutu ke kulit kelamin atau keberadaan telur kutu di kulit vagina, sehingga membuat iritasi di area sekitar kemaluan Anda. 

"Jalur penyebaran kutu kelamin yang paling utama adalah hubungan seks. Namun berbagi atau saling pinjam meminjam barang pribadi seperti handuk, dan celana dalam juga bisa menyebarkan kutu. Begitu pula jika tidur bersama di seprai yang kotor atau berkutu," ujar dr. Hayatun.

Biasanya untuk menghilangkan vagina gatal akibat kutu di kemaluan, dokter akan memberikan krim permethrin untuk bantu membunuh kutu. "Agar terhindar dari kutu kemaluan, sebaiknya kamu tidak menginap di hotel yang tidak terjaga kebersihannya dan tukar pakai celana dalam meski sesama keluarga," ucapnya. 

Dia juga menyampaikan stres termasuk salah satu penyebab vagina gatal yang tentu tidak banyak disadari oleh kaum hawa. Padahal kondisi ini bisa membuat sistem kekebalan tubuh seseorang menjadi lemah.  

"Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, otomatis tubuh tidak bisa berfungsi secara normal. Sistem kekebalan tubuh atau imun berperan penting untuk mencegah infeksi, termasuk salah satunya infeksi bakteri pada vagina," tutur dr. Hayatun Nufus. []  

Baca juga:

Berita terkait
Risiko Membersihkan Miss V Pakai Sabun Mandi
Kebanyakan wanita sering membersihkan vagina pakai sabun mandi. Padahal, itu bisa berisiko membuat iritasi, infeksi, dan bacterial vaginosis.
Tujuh Bahan Alami Cocok Bersihkan Miss V
Menjaga kebersihan miss v salah satu kewajiban bagi kaum hawa, bagusnya merawatnya dengan bahan alami, bukan dengan bahan yang mengandung kimia.
Penyebab Vagina Tidak Berdarah Saat Malam Pertama
Dokter Maria Silvia Merry mengatakan vagina tidak berdarah saat malam pertama bukan tolak ukur keperawanan wanita. Ini penjelasan lengkapnya.
0
Opini: Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan
Tulisan opini menanggapi Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 57 Tahun 2023 tentang wajib lapor lowongan pekerjaan bagi pwrusahaan-perusahaan.